slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 59 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – X atau Twitter telah banyak berubah sebelum fitur Likes. Sebab, mulai pekan ini pengguna tidak lagi menjadi informasi publik.

Dikutip dari GSM Arena, Kamis (13/6/2024), perubahan ini berdampak pada fitur Likes pada pengguna X, ada yang bisa melihat like pengunggah, namun ada yang tidak bisa.

Selain itu, X tidak akan lagi mencantumkan akun-akun yang menyukai postingan orang lain. Oleh karena itu, pengguna X tidak dapat melihat akun yang memberikan preferensi pada transfer.

Namun, Platform X memastikan pengunggah dapat melihat orang-orang yang tertarik dengan unggahannya. Pengunggah pasti akan melihat data jumlah suka dan metrik lainnya.

Menurut Elon Musk, perubahan ini ingin melindungi pengguna dari serangan atau ancaman berdasarkan preferensi mereka. Ternyata dengan perubahan tersebut, akun tidak bisa melihat unggahan yang disukai orang lain.

Dengan perubahan ini, Elon Musk berharap Platform X dapat mendorong interaksi dari pengguna. Perubahan penting ini juga disambut baik oleh pengguna.

Beberapa pengguna kecewa, karena sulit memverifikasi tautan dari transfer tersebut. Saat ini, ada beberapa pengguna yang percaya bahwa perubahan ini dapat memberikan preferensi pada serangan, tanpa takut dihakimi oleh orang lain.

Tidak sampai disitu saja, perubahan ini masih menjadi pertanyaan bagi banyak pengguna X Premium. Pada dasarnya, fitur preferensi tersembunyi ini sebelumnya hanya tersedia untuk pengguna berbayar, namun kini tersedia untuk semua pengguna.

Sebelumnya, platform media sosial Elon Musk,

Pengguna seperti X alias Twitter dapat membuat, berbagi, dan menikmati konten media sosial selama konten tersebut dibuat dan didistribusikan dengan cara yang dapat diterima.

Menyikapi hal tersebut, Kementerian Kominfo tak segan-segan memblokir akses platform yang melanggar aturan penerbitan konten atau website dewasa.

Dalam surat yang diperoleh Tekno sarkarinaukrirojgar.com, Direktur Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong mengatakan selfie dilarang berdasarkan KUHP dan UU Anti Pornografi.

Namun di dunia digital, akses internet dilarang berdasarkan UU ITE. “Kami memiliki langkah-langkah untuk melindungi gambar di ranah digital, misalnya dengan menyaring kata-kata yang berhubungan dengan pornografi,” kata Usman.

Dia melanjutkan, “Jika

Dulu, banyak perusahaan yang membuat informasi terkait Twitter. Selain itu, dengan layanan berlangganan Blue Twitter, banyak kartunis dan kartunis membayar biaya berlangganan untuk konten yang mereka unggah.

Meski konten dewasa sudah tersebar luas sebelum Elon Musk membeli Twitter pada 2022, namun saat itu perusahaan belum memutuskan secara resmi kebijakan tersebut.

Dulu, banyak pembuat konten dewasa yang mengunggah konten seksual di Twitter, dan dengan program berlangganan Twitter Blue, banyak pembuat konten porno dan porno yang menetapkan biaya berlangganan untuk konten yang mereka unggah, serupa dengan sistem yang terdapat di OnlyFans.

Kini, setelah beralih ke X, perusahaan telah menerapkan kebijakan tersebut dengan menandai semua postingan yang berisi konten seksual eksplisit.

Berbicara kepada Associated Press, Selasa (4/6/2024), perusahaan milik Elon Musk itu menetapkan kebijakan tersebut pada Senin (3/6/2024), mengumumkan bahwa X telah menerima pengguna untuk membuat, berbagi, dan menikmati konten dewasa, jika panjang. Dibuat dan dikirimkan berdasarkan lisensi.

Pihak perusahaan juga mengatakan bahwa tampilan seks, informasi dan tulisan, dapat menjadi bentuk tampilan gambar yang valid dan dapat diunggah di situsnya.

Meskipun memungkinkan pengguna untuk melihat konten seksual eksplisit, X juga memberikan batasan pada konten ini untuk pengguna di bawah usia 10 tahun dan untuk pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya.

Hal ini dilakukan demi kenyamanan pengguna yang memutuskan untuk tidak melihat konten seksual di X menggunakan platform tersebut.

Selain itu, X juga memperkenalkan aturan baru yang melarang konten yang menampilkan atau mempublikasikan konten seksual atau kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Hal ini dilakukan untuk mencegah konten pedofil dipublikasikan di jejaring sosial X/Twitter. 

“Kami juga melarang konten yang mempromosikan eksploitasi, pelecehan, pelecehan, prostitusi atau pelecehan anak, dan aktivitas seksual,” tulis X di situs resminya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %