JAKARTA – Wall Street ditutup menguat tipis seiring indeks Dow Jones terus mencetak rekor tertinggi baru pada Jumat (20/9) waktu setempat. Hal ini karena investor mempertimbangkan prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve setelah pemotongan besar-besaran yang dilakukan bank sentral pada awal pekan ini.
Menurut investor, Dow Jones Industrial Average naik 38 poin atau 0,1 persen ke rekor 42.063,36, S&P 500 turun 0,2% dan NASDAQ Composite turun 0,4%. Saham naik minggu ini setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.
“Secara historis, kinerja saham lebih baik pada periode ketika The Fed menurunkan suku bunga sementara perekonomian AS terus tumbuh. Pasar kini tampaknya menunggu hasil tersebut,” kata analis di UBS.
“Ini merupakan tanda kekhawatiran sejak awal Agustus, ketika data ketenagakerjaan AS yang lemah menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed menunggu terlalu lama sebelum memangkas suku bunga,” katanya.
Pidato Fed kembali menjadi sorotan setelah penurunan suku bunga jumbo atau “hitam”, pidato Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker dan fokus Ketua Fed Michelle Bowman.
Ketua Fed Michelle Bowman mengatakan pada hari Jumat bahwa dia memilih keputusan bank sentral untuk mulai mengurangi tingkat siklus jumbo untuk menghindari harapan bahwa Fed memenangkan perjuangan melawan inflasi.
Bowman adalah satu-satunya anggota Fed yang memberikan suara mendukung keputusan suku bunga The Fed sebesar 50 pada bulan September dan mendukung penurunan suku bunga sebesar 25 bps.