slot jepang Pay4d bandar toto macau
0 0
Read Time:2 Minute, 16 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Jakarta – Koperasi dan Menteri Smolli (Menkop UKM) Teten Masduki, Mikro, Perusahaan Kecil dan Menengah (MSMS) menunjukkan beberapa alasan untuk bersaing di pasar digital. 

Menurut penilaian grup, Teten Masduki bukan masalah utama karena dia tidak tertarik mengakses pasar UMKM lokal. Sebaliknya, kemampuan untuk memproduksi barang tidak bisa menjadi lawan dari perusahaan besar. 

“Sebagian besar, terutama memasak, khususnya, kapasitas produksinya tidak bisa menjadi pasar nasional. Dengan demikian, banyak yang tidak bisa bertahan terakhir perdagangan,” Jakarta, Jakarta Rabu (07/74/2014).

Selain itu, Teten telah menambahkan, banyak produk MSME tidak dapat bersaing dengan pasar luar negeri di pasar digital. Menurutnya, organisasi mikro tidak akan dapat mengambil domain digital dengan harga murah karena produk eksternal tersebar secara online. 

“Kami menghargai tema saat ini, berapa banyak MSM yang tidak terkait dengan UMKM dan misalnya, produk asing harus gratis, MSM tidak harus bersaing.” 

“Misalnya, roti hilang. Produk mode kami juga lebih mahal daripada produk kami karena kami mengimpor mentah.” 

Dengan demikian, masalah UMKM tidak siap untuk menerima periode tenggat waktu, tetapi tidak dapat bersaing. Pemerintah juga mengatakan bahwa aturan sektor perdagangan online terus menguat. 

Menteri Peraturan Perdagangan (Permendag) muncul dalam daftar daftar ke -31. Aturan ini melarang menjual barang di platform e-commerce, menjualnya di platform e-commerce, dengan kurang dari $ 100 per unit.

“Penting untuk memproyeksikan peraturan perdagangan online. Kami tidak dapat menyeberang, karena tidak menjual (karena tidak menjual pada platform online,” Teten ditutup “. 

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyatakan bahwa jumlah MSM di Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Namun, Presiden Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menekankan kurangnya ekspor MSM lokal.

Dia menganggap bahwa 65 juta LSL mengadopsi 97 persen karyawan. Jumlah ini setara dengan 90% dari ASEANME ASEAN. “Perlu dicatat bahwa ini jelas bahwa MSME Warrior, pejuang UMKM Indonesia, Jakarta, Senin (7) / 22/2024).

Namun, informasi lain menerima kantong. Terutama dengan bagian dari ekspor produk MSME, hanya 15% dari total sentuhan. Angka ini membeli Malaysia dan Thailand.

“Tetapi hanya 15% dari MSC Indonesia, terutama MSC Indonesia, terutama Malaysia Malaysia, Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia dan Thailand di Thailand, mengatakan di Thailand.

Arsjade menemukan banyak keluhan MSM, tidak dapat memperluas pasar ekspor. Ini mengalami kesulitan menemukan anggota eksportir untuk memilih eksportir operasi.

“Saya mengomentari UMKM untuk mempengaruhi UMKM untuk mempengaruhi beberapa kali di pasar ekspor. Misalnya, tujuan sulit untuk akses keluar dan informasi lebih lanjut,” katanya.

Selain itu, Arsjade telah menjelaskan bahwa Kadin sudah berada di Indonesia untuk membantu MSMESE menyelidiki pasar internasional. Ekspor Kadin Wiki adalah upaya untuk mendukung program pemerintah.

“Sekarang, kami mengambil bagian dalam mitra strategis kami, melindungi agenda pemerintah Indonesia,” kata Kadin di Kadin.

“Tahun ini, Kadin sangat ingin mengakses pasar internasional. Ini memiliki 50 program dengan 50 program, Kadin 200 MSMS akan mendapatkan pelatihan dan ekspor ekspor bersertifikat,” katanya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %