0
0
sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Telkomsel resmi menyelesaikan verifikasi teknologi Wi-Fi 7 pertama di Indonesia melalui Kominfo
Uji coba ini dilakukan bersama sejumlah mitra teknologi global. Dalam uji coba ini, Telkomsel dan Kominfo meraih keberhasilan signifikan dalam menciptakan jaringan Internet berkecepatan tinggi.
WiFi 7 yang merupakan pengembangan terbaru dari teknologi WiFi dapat memberikan kecepatan internet lebih tinggi, kapasitas pengguna lebih tinggi, latensi lebih rendah, dan lebih hemat energi. Bahkan, Telkomsel mengklaim Wi-Fi 7 membuka era baru kecepatan internet hingga 10 Gbps.
Uji coba ini menggunakan spesifikasi perangkat Low Power Indoor (LPI). Dimana fungsionalitas dan kemampuan WiFi 7 menunjukkan kinerja dan stabilitas yang dapat meningkatkan pengalaman jaringan secara signifikan.
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Umum Direktorat Jenderal Kominfo SDPPI Danny Setiawan mengatakan, pihaknya akan memperkenalkan perkembangan teknologi terkini di Indonesia bersama pemangku kepentingan termasuk Telkomsel.
“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman akses internet yang lebih baik. Kami juga memberikan kesempatan kepada penyedia layanan telekomunikasi, termasuk Telkomsel, untuk berinovasi memberikan layanan kepada pelanggan dengan standar teknologi terkini,” kata Danny.
Sementara itu, teknologi Wi-Fi 7 dipandang sebagai upaya memenuhi kebutuhan produktivitas dan gaya hidup pelanggan yang semakin meningkat.
WiFi 7 diklaim mampu meningkatkan kelancaran dan efisiensi sehingga mampu memberikan pengalaman jaringan yang memenuhi kebutuhan koneksi Internet berkecepatan tinggi, terutama di rumah atau di kantor.
WiFi 7 juga dianggap sebagai teknologi kunci yang dapat melengkapi solusi jaringan internet rumah. Oleh karena itu, ketika teknologi ini diimplementasikan akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan jaringan Telkomsel bersama dengan pengalaman mitra-mitranya di industri jaringan.
Pemerintah juga berharap inovasi berkelanjutan yang berkembang secara global dapat diadopsi di Indonesia. Di sisi lain, pemerintah juga mengklaim regulasi pengaturan frekuensi akan terus mengikuti perkembangan teknologi yang berdaya saing Indonesia.
