slot jepang
0 0
Read Time:1 Minute, 50 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Hyundai Motors dan Kia Motors mengembangkan teknologi baru bernama Active Air Rok (AAS). Teknologi ini membantu mengurangi hambatan udara yang terjadi saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga secara efektif meningkatkan jangkauan dan stabilitas kendaraan listrik (EV).

Cara kerja teknologi ini adalah mengontrol aliran udara dari bagian bawah bemper, secara efektif mengatur turbulensi di sekitar roda kendaraan tergantung kecepatan berkendara.

“Teknologi ini diharapkan memberikan dampak besar, terutama pada model seperti SUV, di mana peningkatan performa aerodinamis merupakan sebuah tantangan,” kata Sung Hyun Cho, wakil presiden Hyundai Motor Group dan kepala grup pengembangan di Mobility Agency. Situs resmi Hyundai, Kamis (25/1/2024).

Sementara itu, di era persaingan yang ketat untuk mendapatkan jangkauan maksimum dengan sekali pengisian daya pada kendaraan listrik, hubungan antara kendaraan dan aerodinamika menjadi semakin penting.

Teknologi AAS dipasang di antara bemper depan dan roda depan kendaraan listrik. Namun, teknologi ini tersembunyi selama pengoperasian normal.

Namun, teknologi tersebut diaktifkan saat kendaraan melaju dengan kecepatan 80 km/jam (80 km/jam), saat hambatan berada pada puncaknya, dan otomatis pulih pada kecepatan 70 km/jam.

Di sisi lain, pilihan untuk hanya memasukkan ban bagian depan saja pada teknologi ini terkait dengan spesifikasi platform e-GMP Hyundai Motor Group untuk kendaraan listrik.

Hyundai telah mengumumkan rencana untuk memperluas pabrik manufakturnya di India. Merek asal Korea tersebut berencana menginvestasikan Rs 60.000 crore atau setara dengan Rs 11,2 triliun di Maharashtra.

Seperti diberitakan Reuters, Minggu (21 Januari 2024), selain pengembangan di Maharashtra, Hyundai juga telah menyelesaikan proses akuisisi pabrik General Motors (GM) di wilayah tersebut.

Namun detail investasi baru ini, apakah di pabrik Talegaon atau di pabrik di Maharashtra, masih belum jelas. Ginseng Country Brands hanya mengatakan pihaknya mengharapkan Hyundai Motor mampu meningkatkan kapasitas produksi pabriknya dari 800.000 unit menjadi 1 juta unit dan fasilitas tersebut akan beroperasi pada 2025.

Sementara itu, Hyundai telah mengumumkan beberapa investasi di negara bagian selatan Tamil Nadu pada tahun lalu, dengan menandatangani perjanjian tidak mengikat dengan pemerintah setempat untuk investasi sebesar Rs 61,8 miliar (setara dengan Rs 11,6 miliar).

Rencana bisnis ini dirancang oleh Hyundai untuk mempertahankan posisinya sebagai pabrikan dengan pendapatan kotor tertinggi bahkan setelah berhasil menyelesaikan tahun 2023 karena kinerjanya yang kuat di Bollywood.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
100 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %