Instagram Jadi Medsos Paling Populer di Kalangan Gen Z

0 0
Read Time:2 Minute, 42 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Media sosial saat ini tidak hanya menjadi platform komunikasi, tetapi juga menjadi alat penting bagi perusahaan dan pelaku industri untuk melakukan pemasaran digital.

Untuk itu, lembaga pemasaran digital Invinyx dan lembaga survei Jakpat menerbitkan laporan terbaru “Pemetaan Strategi Influencer Media Sosial”.

Laporan ini memberikan wawasan menarik kepada para pelaku industri tentang perilaku masyarakat di media sosial.

Salah satu temuannya adalah platform Instagram akan tetap menjadi media sosial terpopuler di kalangan Gen Z selama tahun 2023. Secara keseluruhan, ada tiga platform media sosial yang paling populer dan sering diakses responden, yakni Instagram (94 persen), YouTube (91 persen). ). ). persen), dan TikTok (81 persen).

Berdasarkan laporan yang sama, tampaknya pengguna media sosial Indonesia lebih menyukai format konten vlog, podcast, dan cerita.

Sedangkan jika dilihat dari gender, perempuan cenderung lebih menyukai format vlog dan foto. Sementara itu, pria menyukai format live streaming dan giveaway. Jenis konten paling populer

Masih dari laporan, konten hiburan paling populer dilihat di media sosial dengan persentase 88 persen. Selain itu, terdapat juga jenis konten kuliner (84 persen) dan fashion (65 persen) yang disukai pengguna.

Konten kuliner merupakan produk paling populer yang dibeli responden di platform media sosial. Pada kategori Gen Z terlihat sering membeli produk kuliner, kecantikan, dan fashion.

Sedangkan Generasi Y dan Generasi X lebih menyukai produk kuliner dan perangkat elektronik.

Survei ini juga mengungkap faktor-faktor penting yang mempengaruhi responden untuk membeli produk di platform media sosial.

Salah satu alasannya adalah konten tersebut memiliki link atau tautan ke produk dalam konten iklan yang dilakukan oleh main opinion leader untuk memudahkan responden menemukan produk tersebut dengan mudah.

Direktur Riset Jakpat Farida Hasna Annuha mengatakan, terdapat perbedaan penggunaan media sosial, konten, dan preferensi produk antara Generasi Z, Milenial, dan Generasi X.

“Hal ini menyoroti pentingnya mengadaptasi strategi pemasaran digital pada setiap segmen,” kata Farida.

Menurutnya, kehadiran KOL memberikan pengaruh terhadap peningkatan preferensi konsumen dan keputusan pembelian yang tepat.

Farida berharap laporan ini dapat menjembatani para pelaku industri, pemasar, KOL dan instansi terkait sehingga instansi dapat memaksimalkan strategi pemasaran di era digital.

Masih soal Gen Z, Country Head Android Google Indonesia Denny Galant, adaptasi AI di Indonesia dipimpin oleh generasi Z (Gen Z).

Dan itu bagus sekali sebagai titik awal. “43 persen itu angka yang besar,” ujarnya dalam jumpa pers Galaxy AI, Kamis (13/12/2023).

Tak heran jika Gen Z yang dikenal sebagai pengguna internet aktif merupakan kelompok anak muda yang memiliki kreativitas dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Fitur ini sesuai dengan peran dan tugas AI generatif yang akan membantu produktivitas dan kreativitas generasi muda. Berdasarkan data tersebut, Gen Z paling banyak menggunakan AI untuk membuat foto dan video di smartphone.

Penggunaan AI pada ponsel jenis ini dinilai sangat menguntungkan penggunanya. Pakar AI dan pendiri Kata.ai Irzan Aditya mengungkapkan kekuatan AI pada perangkat karena lebih mudah diakses.

“Menurut saya, ini adalah masa depan Generative AI, itu akan terasa kuat di perangkat. Karena ketika kita ada di perangkat, kita bisa membuka banyak potensi,” ujarnya.

Dengan kenyamanan perangkat seluler, pengguna dapat menikmati berbagai fitur AI kreatif seperti fotografi, komunikasi, bahkan kesehatan.

Karena sistemnya ada di perangkat, pengguna seperti Gen Z juga bisa mengakses fitur AI tanpa terhubung ke internet. Menggunakan Galaxy AI misalnya, pengguna ponsel Samsung bisa merasakan pengalaman menggunakan fitur Live Translate Call tanpa harus bertukar data.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
50 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
50 %