Berapa Lama Baterai Mobil Listrik Harus Diganti?

0 0
Read Time:1 Minute, 24 Second

JAKARTA – Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengganti baterai mobil listrik menjadi pertanyaan penting. Apalagi bagi yang ingin mengganti kendaraan ICE dengan mobil listrik.

Hanya pertanyaan sederhana ini yang tidak dapat dijawab dengan mudah. Pasalnya, masa pakai baterai mobil listrik bisa berbeda-beda tergantung berbagai faktor.

Beberapa faktor yang mempengaruhi baterai mobil listrik: – Jenis baterai: Baterai lithium-ion yang lebih baru memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan baterai lithium-ion tradisional.

– Kebiasaan mengemudi: Mengemudi secara agresif dan sering menggunakan pengisian cepat dapat memperpendek masa pakai baterai.

– Kondisi lingkungan: Suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, dapat mempercepat pengurasan baterai.

– Perawatan: Perawatan baterai yang tepat, seperti menghindari pengisian daya yang berlebihan dan menjaga baterai pada suhu ideal, dapat memperpanjang masa pakai baterai.

Banyak pabrikan di Indonesia yang menawarkan garansi baterai seumur hidup untuk memberikan kepercayaan kepada konsumen.

Misalnya saja Wuling yang menawarkan garansi seumur hidup untuk mobil listrik BinguoEV. Selain itu, Neta menawarkan garansi seumur hidup untuk model Neta V. Program Neta V Lifetime Garansi khusus untuk unit NETA V 2024 pertama yang dibeli konsumen.

Garansi seumur hidup lainnya juga ditawarkan MG Indonesia dan Chery Motor Indonesia melalui Omoda E5.

Nah berikut beberapa tips untuk memperpanjang umur aki mobil listrik Anda:

1. Hindari pengisian daya yang berlebihan. Idealnya, tingkat pengisian daya baterai harus dijaga antara 20% dan 80%.

2. Gunakan stasiun pengisian daya yang lambat bila memungkinkan. Pengisian daya cepat dapat menghasilkan panas berlebihan yang dapat merusak baterai.

3. Hindari mengemudi secara agresif. Berkendara dengan kecepatan tinggi dan mengerem secara tiba-tiba dapat menguras baterai lebih cepat.

4. Parkirkan mobil di tempat teduh saat cuaca panas. Sinar matahari langsung dapat mempercepat pengurasan baterai.

4. Lakukan perawatan baterai secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

CATL Luncurkan Baterai Khusus untuk Bus dan Truk Listrik

0 0
Read Time:1 Minute, 12 Second

BEIJING – Perusahaan baterai China CATL meluncurkan baterai khusus untuk penggunaan komersial seperti bus dan truk.

Seperti dilansir Autopro, Senin (8/4/2024), baterai CATL ini mampu menempuh jarak 1,5 juta kilometer seumur hidupnya.

Bahkan, CATL berani memberikan garansi baterai tersebut selama 15 tahun untuk penggunaan komersial.

Baterai ini akan dicocokkan oleh Yutong Bus Company dengan model bus terbarunya, bahkan CATL menjamin kapasitas baterai ini tidak akan berkurang setelah 1000 kali pengisian. Ini adalah industri pertama dalam hal hasil

Baterai ini merupakan hasil kerjasama dan penelitian bersama CATL dan Yutong Bus Company sejak tahun 2012 melalui teknologi baterai baru dan kimia baterai baru. Perusahaan Bus Yutong telah menjual bus bertenaga baterai CATL di 40 negara, termasuk Italia, Prancis, Inggris Raya, Spanyol, dan Qatar.

Dari perspektif industri, CATL merupakan pesaing BYD, yang memproduksi baterai blade yang digunakan di sebagian besar mobil BYD dan bahkan beberapa model Tesla. Pada bulan Februari 2024, CATL mengadakan aliansi dan kolaborasi dengan NIO untuk memproduksi baterai solid-state.

Dalam hal penjualan global, CATL dan BYD mendominasi penjualan baterai global, menyumbang lebih dari 50% penjualan global. Baterai ini digunakan oleh Tesla, Ford, BMW, Toyota, Mercedes Benz, Kia dan banyak model lainnya

Selain itu, CATL juga meluncurkan “Baterai Pengisian Super Cepat Shenxing”. Ini adalah baterai LFP yang dapat menempuh jarak 400 km dengan pengisian daya 10 menit. Untuk menggarap Nia, CATL menyediakan baterai yang mampu menempuh jarak 255 km dengan pengisian daya 5 menit, namun dengan sistem 900 volt.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
50 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
50 %

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik, Diawali Pabrik Baterai Hyundai

0 0
Read Time:1 Minute, 38 Second

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meyakini Indonesia akan menjadi pemain penting dalam industri kendaraan listrik. Selain itu, sudah banyak brand yang menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia.

Sekadar informasi, pabrik baterai Hyundai yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat sudah siap berproduksi dan akan menyuplai kurang lebih 150.000 kendaraan listrik. Hal ini akan meningkatkan permintaan mobil listrik di Indonesia.

Adanya pabrik baterai meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang diperlukan untuk mengikuti program insentif rabat PPN. Selain itu, pemerintah ingin memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia untuk mendirikan negara sendiri.

“Jika industri kendaraan listrik dibangun, pabrik mobil listrik, mobil listrik, dan sepeda listrik dibangun, maka ekosistemnya akan tumbuh dengan cepat. Kompetisi inilah yang ingin kita tunjukkan bahwa kita benar-benar siap. Kita akan bersaing di kancah internasional. ,” kata Jokowi di arena PEVS 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2024).

Kabarnya, pabrik baterai Hyundai akan mulai beroperasi pada April 2024, namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut. Meski demikian, Jokowi berharap ekosistem kendaraan listrik tetap terjaga dan dipelihara oleh semua pihak.

“Bulan depan pabrik industri baterai akan mulai berproduksi, jadi kita berharap ekosistem ini segera terbentuk. Ekosistem EV,” ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah secara bertahap memaksa produsen mobil listrik menaikkan harga TKDN. Saat ini TKDN minimal 40 persen, yang nantinya akan ditingkatkan dari 60 persen menjadi 80 persen.

“Saya lihat TKDN, misalnya mobil yang mobilnya di atas 40 persen, bagus. Maksudnya pelan-pelan, baru mulai, masih dalam jangka menengah dan panjang. Jangan minta 80 persen segera dilaksanakan, tapi itu sudah dimulai,” kata Jokowi.

Pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat ini memiliki luas 330.000 meter persegi dan nilai investasi sebesar 1,1 miliar USD atau sekitar Rp 16 triliun. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) secara luas dan berkelanjutan.

Pabrik baterai di Karawang ini dapat memproduksi sel lithium-ion dengan kapasitas 10 GWh per tahun yang mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 BEV.

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %