5 Olahraga yang Tepat untuk Memulai Gaya Hidup Sehat

0 0
Read Time:2 Minute, 4 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta: Memulai pola hidup sehat sebenarnya tidak sulit. Anda bisa memulainya dari hal sederhana dan mengubah pola aktivitas harian Anda. Tidur yang cukup merupakan kunci penting untuk memiliki tubuh dan otak yang sehat serta membantu mengelola stres.

Selain itu, agar bisa hidup sehat, perlu berolahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari. Dalam artikel berjudul “Mendorong Perubahan Perilaku Konsumen di Indonesia,” penelitian Nielsen menemukan bahwa kesehatan fisik dan mental termasuk dalam tiga pengeluaran terbesar penduduk Indonesia pada tahun 2023.

Sebanyak 70% responden memprioritaskan kesehatan fisik, disusul perencanaan masa depan (64%) dan kesehatan mental (60%). Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya hidup sehat cukup tinggi.

Namun tantangan terbesarnya adalah menjaga konsistensi. Bagaimana hal yang sama dapat diatasi kemarin dan dilakukan dengan lebih baik hari ini? Bagi Anda yang ingin memulai gaya hidup sehat secara konsisten, berikut 5 pilihan olahraga yang mudah dilakukan kapan saja: 

Lari merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat karena dapat membantu membakar lebih banyak kalori, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperkuat otot. Bagi pemula, cobalah jogging perlahan selama 10 menit dan secara bertahap tingkatkan durasi dan intensitasnya.

Menurut data Garmin, lari mempunyai dampak positif yang signifikan terhadap berbagai metrik kesehatan dan kebugaran. Mereka yang berlari lebih dari 50 mil per minggu mencatat skor rata-rata tertinggi untuk tidur, baterai tubuh maksimum™ dan detak jantung istirahat, serta skor stres terendah.

Faktanya, pelari pemula menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan non-pelari.

Jalan kaki adalah bentuk olahraga paling sederhana dan paling terjangkau. Jalan kaki dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa memerlukan peralatan khusus.

Jalan kaki minimal 30 menit setiap hari sudah cukup untuk meningkatkan kesehatan jantung dan membakar kalori.

Bersepeda memiliki banyak manfaat besar, termasuk membantu Anda membakar kalori, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperkuat otot kaki.

Anda dapat menikmati aktivitas ini di luar ruangan dengan pemandangan yang indah atau di dalam ruangan dengan sepeda latihan praktis.

Berenang adalah pilihan olahraga yang sangat baik bagi mereka yang ingin tetap aktif tanpa membuat persendian mereka tegang.

Aktivitas ini tidak hanya membantu membakar kalori tetapi juga meningkatkan daya tahan tubuh dan memperkuat otot-otot tubuh.

Berenang adalah salah satu olahraga yang ditampilkan dalam kampanye Garmin “Be More, Beat Yesterday”. Kampanye ini mengajak Anda untuk keluar dari zona nyaman dan mencari cara baru untuk bergerak.

Yoga merupakan seni olah raga yang mengutamakan peregangan dan relaksasi. Dengan latihan ini Anda dapat meningkatkan kelenturan, kekuatan, dan keseimbangan tubuh Anda secara signifikan.

Selain itu, yoga juga dikenal efektif mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tips Mental Sehat Setelah Libur Lebaran, Hindari Kebanyakan Scrolling Medsos

0 0
Read Time:1 Minute, 48 Second

sarkarinaukrirojgar.com, JAKARTA – Cassandra Butranto, psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, menyarankan masyarakat menghindari berbagai aktivitas yang kurang membutuhkan gerakan fisik. Tujuannya agar tetap sehat mental usai libur panjang Idul Fitri.

“Hindari aktivitas sedentary dalam waktu lama seperti bermain media sosial karena tubuh akan terbiasa dengan ritme gerakan yang pelan dan mudah sambil tetap diam,” kata Cassandra, Selasa (16/4/2024).

Menanggapi pertanyaan mengenai aktivitas yang harus dihindari setelah liburan panjang, Cassandra mengatakan aktivitas yang minim pergerakan memiliki efek tidak langsung pada tubuh dan pikiran seseorang. Berbagai aktivitas rutin, seperti pergi ke kantor, olahraga, atau sekolah, menuntut tubuh dan otak untuk bergerak dan berpikir. Namun aktivitas seperti bermain media sosial dalam jangka waktu lama membuat tubuh kehilangan kesempatan untuk beristirahat dan bersantai.

Akibatnya, tubuh akan mengalami fase keengganan beraktivitas karena merasa harus mengulangi liburan seperti sedia kala. Ritme lambat ini memerlukan waktu bagi tubuh untuk berubah menjadi cepat.

Jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan masyarakat akan mengalami post-holiday blues atau mood swings.

“Dalam proses transisi, sebagian masyarakat merasa sulit untuk kembali ke kehidupan normal, seperti kembali bekerja atau bersekolah,” ujarnya.

Kesedihan pasca-liburan sebenarnya merupakan hal yang wajar, namun jika perubahan tersebut berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya segera dievaluasi dan ditangani oleh dokter profesional, kata Cassandra. Dalam hal ini, ia menyarankan agar masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas yang menenangkan pikiran sekaligus mengembalikan ritme aktivitas menjadi normal agar tetap sehat mental dan waspada setelah libur panjang.

Orang-orang dapat mendengarkan lagu-lagu yang menenangkan hati atau menikmati perawatan perawatan diri seperti pijat tubuh dan manikur dalam hitungan menit. Namun, Cassandra mengatakan itu semua tergantung kebutuhan masing-masing orang.

 

“(Caranya) tergantung kebutuhan, dan tentunya harus ada asesmen terlebih dahulu untuk menentukan bentuk intervensi yang tepat (oleh dokter spesialis),” kata Cassandra.

 

Sebelumnya, Vera Itabiliana Hadivitjoho, S.B.C., psikolog klinis anak dan remaja dari Institut Psikologi Terapan Universitas Indonesia, juga mengatakan, sebaiknya masyarakat membiasakan diri untuk rutin berolahraga selama beberapa hari agar terhindar dari post-holiday blues. Hingga akhir musim liburan.

“Datanglah beberapa hari sebelum rutinitasmu berakhir,” kata Vera.

 

Misalnya pulang lebih awal dari liburan, membiasakan bangun pagi kembali, membersihkan rumah setelah lama absen, berpakaian untuk bekerja atau berangkat sekolah dan kebutuhan lainnya. 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Manfaat Olahraga Jalan Cepat, Bisa Menurunkan Risiko Kematian

0 0
Read Time:1 Minute, 29 Second

JAKARTA – Jalan cepat mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, masih banyak orang yang mengetahuinya.

Menurut Healthy Educator, Rizal Do mengatakan dalam beberapa penelitian, seseorang yang sering berjalan cepat atau melakukan olahraga jalan kaki memiliki risiko kematian yang lebih rendah.

“Namun yang perlu digarisbawahi adalah penelitian ini menunjukkan bahwa berjalan dengan kecepatan 40 atau 100 kaki per menit tidak berhubungan secara signifikan dengan risiko kematian. Itu sebabnya penting untuk menggabungkan jumlah tangga dan kecepatan Anda berjalan. berjalan. “Jangan hanya mengandalkan salah satunya,” kata Rizal Do di akun X miliknya @afrkml, Dikutip Selasa (20/2/2024).

Namun penelitian lain yang melibatkan 226.889 orang dari 17 penelitian di seluruh dunia melaporkan bahwa jika setiap orang melakukan 500 hingga 1.000 langkah per hari, risiko kematian bisa semakin dikurangi.

Jadi menambahkan 1.000 langkah sehari dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit apa pun sebesar 15 persen, tulis mereka. Di saat yang sama, melakukan 500 langkah sehari dapat mengurangi risiko kematian.

Untuk itu, kata Rizal Do, seseorang yang memiliki kebiasaan jalan cepat tergolong beruntung karena memiliki kebiasaan tersebut memiliki banyak manfaat. Yang perlu Anda ketahui adalah batasan tahapan yang tepat pada setiap orang bergantung pada usianya.

“Bagi lansia, 6000-8000 langkah sehari sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya. Sedangkan generasi muda mungkin membutuhkan lebih dari itu,” kata Rizal Do.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology, seseorang yang berjalan kaki setidaknya 3.867 langkah sehari dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit apa pun.

Bahkan kebiasaan berjalan kaki sebanyak 2.337 langkah saja per hari dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Untuk itu, Rizal Do mengatakan, situasi tersebut hanya sekedar patokan, namun ada baiknya berjalan minimal 7.200 langkah dalam sehari.

“Tetap saja, itu jumlah minimumnya, oke? Kalau bisa sehari di atas 7.500 kaki ya, kata Rizal Do.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %