Menparekraf Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif Meningkat Pesat Berkat Pelatihan Ekspor AKI

0 0
Read Time:3 Minute, 39 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan menyelenggarakan program kelas ekspor bagi lulusan Apresiasi Kreatif Indonesia (AKI).

Apresiasi Kreativitas Indonesia (AKI) merupakan program pengembangan ekonomi kreatif dengan membangun kapasitas pelaku usaha kreatif dan memfasilitasi perluasan akses pasar produk kreatif subsektor masak, kerajinan, fesyen, musik, film dan aplikasi, yang berlangsung di 16 kota. / Provinsi di Indonesia. Penerapan AKI pada tahun ini sudah memasuki tahun keempat.

Sebagai salah satu rangkaian kegiatan di AKI 2024, kelas ekspor sendiri bertujuan untuk membantu lulusan AKI tahun 2021 hingga 2023 memahami proses ekspor secara mendalam. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Issy Karim mengatakan PPEJP merupakan balai pelatihan ekspor yang saat ini telah menghasilkan lebih dari 80 mata pelajaran di berbagai tingkatan.

Seperti bagaimana mencari pasar ekspor yang potensial, memahami peraturan dan undang-undang ekspor, mengelola logistik dan transportasi, serta cara menghitung biaya dan keuntungan. “Salah satu keunggulan disini adalah materinya sangat komprehensif dan didukung oleh dosen, hampir seluruh praktisi dengan kompetensi di bidangnya masing-masing,” jelas Essie.

Kelas Ekspor AKI 2024 mencakup banyak aspek pelatihan penting dalam ekspor, termasuk makna, tujuan, prosedur, dan biaya yang diperlukan. Di kelas ini, peserta diajarkan tentang berbagai komponen ekspor. Peserta terpilih diikutsertakan dalam Kursus Ekspor AKI “Simulasi Plus Manajemen Ekspor dan Impor” yang diselenggarakan pada tanggal 1 hingga 8 Maret 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Perdagangan dan Jasa Ekspor. (PPEJP), Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Dalam kurun waktu tiga tahun sejak Asesmen Kreatif Indonesia dilaksanakan, sudah ada sekitar 1.200 pelaku kreatif yang terdaftar sebagai lulusan AKI. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sesuai tugas dan fungsinya memberikan fasilitas dengan membantu pengembangan usaha kreatif dan kreatif khususnya lulusan AKI untuk memperluas dan mempersiapkan diri memasuki pasar internasional.

Secara keseluruhan, kategori ekspor merupakan investasi berharga bagi pelaku ekonomi kreatif yang ingin memasuki pasar ekspor atau mengembangkan operasi ekspor mereka. Melalui pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, para pelaku ekonomi kreatif dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan meraih kesuksesan dalam upayanya memasuki pasar internasional. 

 

Secara keseluruhan, kategori ekspor merupakan investasi berharga bagi pelaku ekonomi kreatif yang ingin memasuki pasar ekspor atau mengembangkan operasi ekspor mereka. Melalui pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, para pelaku ekonomi kreatif dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan meraih kesuksesan dalam upayanya memasuki pasar internasional.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Ono, rata-rata lulusan AKI mengalami peningkatan turnover karyawan sebesar 15-30% setelah lulus dari AKI. Oleh karena itu, kategori ekspor merupakan program strategis berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi yang inovatif dan kreatif.

Sandiaga Uno menargetkan kontribusi sektor ekonomi kreatif, khususnya dari ekspor, mencapai 25 hingga 28 miliar dolar AS pada tahun ini untuk mendorong penciptaan dunia usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

“Nilai tambah ekonomi kreatif (tahun) 2023 mencapai Rp 1,415 triliun, lebih tinggi dari target Rp 1,300 triliun. Tapi kita punya tema (tema) pada nilai ekspor ekonomi kreatif, peluangnya sebenarnya lebih besar,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga saat membuka kelas kegiatan ekspor AKI dengan tema “Pelatihan Manajemen Impor dan Ekspor dengan Simulasi” pada Jumat (3/1/2024) di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pelayanan Ekspor dan Perdagangan (PPEJP). ), Jakarta Barat.

 

Kegiatan kategori ekspor memulai proses pendaftaran pada tanggal 5 s/d 11 Februari 2024, khusus bagi lulusan AKI tahun 2021-2023. Sebanyak 112 perwakilan kreatif lulusan AKI tahun 2021-2023 telah mendaftar untuk kelas ekspor dengan rincian 28 brand fashion, 53 brand memasak, dan 31 brand handicraft. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan proses pengorganisasian pada tanggal 19 Februari 2024 oleh pakar ekspor, Bapak Mehmet Andreza Syarivodin, sebagai Co-kurator.

Koordinator melakukan proses pembersihan sesuai dengan kriteria penilaian dan penjurian yang mengacu pada standar/ketentuan Balai Diklat Sumber Daya Manusia Pelayanan Perdagangan Ekspor Kementerian Perdagangan.

Setelah dikoordinasikan, terpilihlah 40 perwakilan kreatif dari 112 pendaftar peserta Kelas Ekspor AKI 2024. Dari 40 brand yang lolos seleksi Kelas Ekspor AKI 2024, 10 merek diantaranya dari fesyen, 12 merek kerajinan tangan, dan 18 merek dari bidang kuliner. Menariknya, 28 perempuan dan 12 laki-laki ikut serta.

Banyak merek yang berpartisipasi dari sektor fashion antara lain; Ma.ja Watch (Tangerang Selatan), Apikmen ((Tangerang Selatan), Creative Batik 9Yogyakarta) dan Zee Collection (Purwokerto. Terdapat juga sejumlah brand di bidang kerajinan tangan seperti M.A.R.S Genuine Leather (Yogyakarta), Bengok Craft (Semarang )) dan CV Solo Beat International (Solo) dan merek masakan lainnya seperti Saladin Potato Magic (Bogor), Dapur Sehati (Situbondo).

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %