Selera Nusantara: Game Lokal dengan Sentuhan Budaya Kuliner Indonesia yang Siap Go Global

0 0
Read Time:2 Minute, 56 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Industri game Indonesia semakin unjuk gigi dengan banyaknya judul-judul yang inovatif dan memiliki gameplay berkualitas. Salah satu yang patut disoroti adalah “Celera Nusantara”.

Rupanya, game besutan Gambir Studio ini langsung menjadi sorotan di Apple App Store karena promosi Made in Indonesia-nya.

Kampanye Made in Indonesia merupakan bentuk apresiasi Apple terhadap aplikasi atau game yang berupaya mempromosikan budaya Indonesia.

Dikembangkan oleh Gambir Studios, game ini mengajak pemainnya menjelajahi khasanah kuliner Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

“Kami ingin menghadirkan kuliner khas Indonesia dari Sabang hingga Marau, dan mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat melalui kuliner,” ujar Shafiq Hussain, chief executive officer (CEO) Gambir Studios dalam sesi wawancara terbatas.

Reise Spillstudioet telah aktif sejak Agustus 2016 membuat game memasak berdasarkan game sederhana seperti Kyllinggrøt.

Seiring berjalannya waktu, tim yang terdiri dari 15 tahun pengalaman di industri game ini menyadari potensi besar tema matematika sebagai bahasa universal yang dapat menjangkau lebih banyak orang.

Hal ini menginspirasi tim di studio Gombi untuk membuat game “Celera Nusantara”, sebuah proyek ambisius yang menggabungkan berbagai jenis makanan dari seluruh nusantara ke dalam satu game.

Game “Selera Nusantara” tidak hanya sekedar permainan untuk menghibur Anda di waktu luang, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.

Melalui permainan ini, pemain dapat mempelajari berbagai jenis makanan tradisional Indonesia, cara menyiapkannya, serta cerita dan sejarah di balik setiap hidangan.

“Kami terus menambahkan fitur-fitur seperti cerita dan game Celera Nusatara juga memiliki mini-games,” kata Shafiq.

 

Kesuksesan game “Celera Nusantara” tidak serta merta datang begitu saja. “Game ini melalui proses pengembangan yang panjang dan menantang, mulai dari riset menyeluruh terhadap kuliner Indonesia hingga pemilihan hidangan yang ditampilkan dalam game tersebut,” jawab Shafiq.

Tim pengembangan terus memperbarui dan menambahkan konten baru berdasarkan masukan pasar. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus mengembangkan game tersebut agar tetap relevan dan menarik bagi para pemain.

Shafiq menjelaskan, “Sejauh ini sudah ada 4 musim dan masing-masing musim juga dibagi menjadi beberapa chapter. Kami ingin menghadirkan kuliner dari kota-kota di Indonesia, jadi masih banyak ‘pinjaman’.”

Selain pengembangan konten, strategi monetisasi yang tepat juga menjadi kunci kesuksesan “Celera Nusantara”. Bergantung pada pembelian dalam aplikasi dan iklan, game ini dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan.

“Gambit Studios memiliki rencana untuk memperluas ‘Celera Nusantara’ dengan memperkenalkan makanan ringan unggulan secara online dan berencana membuat serial online. Hal ini akan memperluas pengalaman bermain bagi para pemain,” pungkas Shafiq.

 

Komite Olimpiade Internasional (IOC) akhirnya mengumumkan peluncuran Olimpiade eSports, menandai langkah penting menuju integrasi eSports ke dalam dunia Olimpiade.

Rencananya Olimpiade Esports Games pertama akan diadakan pada tahun 2025 di Arab Saudi sebagai tuan rumah.

“Ini benar-benar era baru bagi IOC,” kata Presiden IOC Thomas Bach, dikutip CNET, Jumat (26/07/2024).

Ia menambahkan, “Komunitas esports yang terwakili dalam komisi esports kami sangat antusias untuk terlibat dalam inisiatif ini.”

Meski masih ada waktu hingga tahun 2025, IOC belum memutuskan lokasi dan tanggal pasti penyelenggaraan Olimpiade eSports. Selain itu, daftar permainan yang akan dipertandingkan masih belum ditentukan.

Pangeran Abdulaziz bin Turki Al Faisal, Menteri Olahraga dan Presiden Komite Olimpiade dan Paralimpiade Arab Saudi, menekankan pentingnya inisiatif ini.

“Komitmen kami terhadap eSports mencerminkan dunia tempat generasi muda kita tinggal. Sekarang kita semua memiliki kesempatan untuk menulis sejarah Olimpiade baru bersama-sama,” ujarnya.

Putri Reema Bandar Al-Saud, anggota dewan Komite Olimpiade dan Paralimpiade Arab Saudi, menambahkan: “Dengan lebih dari 23,5 juta atlet, mayoritas dari mereka adalah perempuan.”

“Menjadi tuan rumah Olimpiade esports pada tahun 2025 merupakan kemajuan alami dalam perjalanan kami untuk membuka Arab Saudi kepada dunia dan dunia kepada Arab Saudi,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %