Mazda dan Panasonic Kolaborasi Kembangkan Baterai Lithium-Ion

0 0
Read Time:1 Minute, 39 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Mazda Motor Corporation dan Panasonic Energy resmi menjalin kerja sama mengembangkan baterai lithium ion berbentuk silinder. Kesepakatan tersebut dicapai setelah diskusi selama 9 bulan yang bertujuan untuk membangun kemitraan jangka menengah dan panjang.

Kedua perusahaan Jepang tersebut memulai negosiasi pada Juni 2023. Pada dasarnya Mazda turut serta dalam penyediaan baterai silinder Panasonic.

Menurut Motor1, baterai silinder Panasonic sering digunakan di Tesla. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah mulai mengembangkan sel silinder tipe 4680 berkapasitas besar dan berkapasitas tinggi yang dapat digunakan oleh Subaru dan Mazda selain Tesla.

Proses diskusi antara Panasonic dan Mazda serupa dengan yang dilakukan antara Panasonic dan Subaru, sehingga menghasilkan kesepakatan untuk memasok baterai lithium-ion kendaraan berbentuk silinder.

Sementara itu, Panasonic berencana meluncurkan baterai pertama tipe 4680 pada April-September 2024.

Perusahaan juga menawarkan tipe kecil (1865, 2170) dan prismatik, namun sel prismatik tidak dipertimbangkan karena kata kuncinya berbentuk silinder.

Produksi awal baterai tipe 4680 Panasonic di Jepang mungkin untuk Mazda dan Subaru.

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengumumkan rencana resmi merakit mobilnya secara lokal sebagai distributor Mazda di Indonesia. Merek asal Jepang itu memilih Jawa Barat sebagai lokasi pabrik perakitan kendaraan dalam negeri.

Pembangunan fasilitas ini menandai babak baru kemitraan antara Mazda Motor Corporation (MC) dan PT EMI.

PT EMI disebut-sebut memilih varian compact crossover sebagai model yang akan diproduksi di Indonesia, melihat segmen pasar yang didominasi Mazda di pasar nasional.

“Kami ditugaskan oleh Mazda Motor Corporation untuk membangun pusat perakitan di Indonesia. Pembangunan fasilitas ini akan menjadi tonggak penting bagi kami. Tentunya dalam memenuhi permintaan pelanggan Mazda di Indonesia dengan lebih efisien dan efektif,” PT EMI Direktur Utama Ricky Teo dalam keterangan resminya, Kamis (14/3/2024).

Sementara itu, Ricky menyatakan komitmennya untuk menjaga standar kualitas kendaraan Mazda rakitan lokal bagi pelanggan di Indonesia.

“Tidak lain kualitasnya sama dengan kendaraan full built-up (CBU) buatan Jepang,” imbuh Ricky.

Sementara itu, prinsipal Mazda di Jepang memutuskan untuk mendirikan fasilitas perakitan di Indonesia setelah melakukan berbagai riset dan melihat potensi besar di pasar Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Bukan di Indonesia, VinFast Lebih Pilih Bangun Pabrik Baterai di India

0 0
Read Time:1 Minute, 43 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, akan membuka pabrik pertamanya di India. Pabriknya sendiri terletak di negara bagian Tamil Nadu, di India bagian selatan. Hal itu diungkapkan tiga sumber yang mengetahui hal tersebut, seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (4/1/2024).

Perusahaan akan membuat baterai untuk kendaraan listrik di pabrik di Thoothukudi, kata salah satu sumber, berbeda dengan rencana merakit kendaraan yang dikirim dari Vietnam di masa lalu.

Untuk saat ini, VinFast menolak berkomentar mengenai masalah tersebut. Pengumuman dari perusahaan tentang pabrik baru diharapkan dalam beberapa hari mendatang.

VinFast sendiri menyatakan akan segera mengumumkan rencana lengkapnya untuk pabrik baterai tersebut.

Juru bicara pemerintah Tamil Nadu tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai rencana VinFast.

“Beberapa pejabat VinFast telah mengunjungi distrik Thoothukudi, di Tamil Nadu untuk memeriksa lokasi tersebut,” kata sumber keempat, seorang pejabat senior, yang mengetahui rencana tersebut.

Sebelumnya, Reuters juga memberitakan bahwa pada September lalu, VinFast mulai merekrut staf penjualan, hukum, dan kantor di India. Belum jelas berapa besaran investasinya atau kapan pabrik VinFast akan mulai beroperasi di Tamil Nadu.

Industri asli Vietnam, VinFast, dikabarkan akan berinvestasi di india dan India senilai 400 juta dolar AS atau setara Rp 6,25 triliun. Dana tersebut akan digunakan dalam produksi mobil dengan runtuhnya seluruh sistem di kedua negara.

Asia Nikkei melaporkan, dalam pengajuan keamanan, terungkap bahwa VinFast telah meningkatkan rencana belanja modal (capex) untuk pabrik tersebut yang akan menghemat sekitar 400 juta dolar AS.

Dana tersebut akan disebar merata untuk membangun pabrik tahap pertama di india dan India.

“Semoga penghematan ini dapat digunakan untuk membangun pabrik CKD di Indonesia, negara terpadat di Asia Tenggara dan India, pasar terbesar ketiga di dunia,” kata perseroan, seperti dikutip Minggu (8/10). / 2023).

Dengan sistem CKD, VinFast dapat mengirimkan unit mobil dengan komponen lengkap namun belum dirakit dari Hai Phong, Vietnam. Selanjutnya produk ini akan diproduksi di Indonesia dan India, dengan tujuan memproduksi kendaraan listrik hingga 50 ribu unit di setiap pabriknya.

Produksi mungkin dimulai pada tahun 2026, dan pada Mei 2023, VinFast mengatakan pabrikan akan menjual kendaraan listrik di pasar Asia Tenggara, Eropa, dan Kanada.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
100 %
Surprise
Surprise
0 %