SINGAPURA – Singapura gencar menyelenggarakan konser eksklusif menyusul kesuksesan Taylor Swift lewat The Eras Tour yang digelar selama enam hari di National Stadium Singapura. Swift disebut-sebut membawa manfaat yang sangat besar bagi negara.
Berkat konser Swift yang digelar pada 2 – 4 Maret 2024 dan 7 – 9 Maret 2024, jumlah permintaan hotel dan penerbangan di Singapura semakin meningkat. Peningkatan penjualan usaha kecil di Tanah Air juga meningkat drastis.
Tanpa batas, diperkirakan akan ada tambahan dana sebesar USD 300 juta atau Rp 4,6 triliun pada perekonomian Singapura pada kuartal I 2024. Manfaat ini didapat melalui kesepakatan pemerintah setempat dengan Swift.
Alhasil, pelantun Blank Spance hanya menggelar konser eksklusif di Singapura dan menolak memasukkan negara Asia Tenggara lainnya ke dalam daftar konser The Eras Tour. Sontak, kesepakatan Singapura menuai banyak kritik.
Thailand bahkan mengabarkan bahwa Singapura memberikan hibah kepada pacarnya Travis Kelce untuk menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara dalam tur dunianya. Sikap Singapura pun terkesan tidak tepat.
Namun, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong membantah tudingan kesepakatan konser Swift di Singapura memicu permusuhan dengan negara tetangga tersebut.
“Agensi telah merundingkan kesepakatan dengan Taylor Swift untuk datang dan tampil di Singapura dan menjadikan Singapura satu-satunya pemberhentian di Asia Tenggara,” kata Lee seperti dikutip Bangkok Post, Jumat (15/3/2024).
“Itu adalah pengaturan yang sangat sukses. Saya tidak melihatnya sebagai tindakan permusuhan,” lanjutnya.