sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berencana mengakuisisi 90,11% saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) melalui entitas bisnisnya PT Iforte Solusi Infotek (Iforte). IBST adalah penyedia infrastruktur telekomunikasi.
Saham tersebut akan dibeli dari PT Bakti Taruna Sejati yang memiliki 79,88% saham IBST dan beberapa pemegang saham minoritas Inti Bangun Sejahtera.
Sarana Menara Nusantara, Wakil Direktur DPK Adam Kifari, mengatakan pembeli akan menjadi pengendali baru IBST setelah selesainya transaksi saham.
Tujuan rencana akuisisi tersebut adalah untuk memperkuat perseroan dan memperluas jaringan usaha guna memperkuat posisi bisnis kelompok pembeli di industri infrastruktur telekomunikasi digital, kata Adam dalam paparan bursa, Kamis (6-6-2024). . . .
Proyek akuisisi tersebut dilakukan melalui proses tender atau penawaran yang dilakukan oleh penjual, dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak perusahaan terkendali yang dimiliki langsung oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk, ikut serta dalam penawaran tersebut. Pemenang lelang (preferred bidder).
Setelah terpilih sebagai penawar pilihan, Protelindo menunjuk iForte, anak perusahaan terkendali Protelindo, untuk bertindak sebagai pembeli dalam rencana akuisisi tersebut.
“Negosiasi mengenai rencana akuisisi dan penutupan transaksi akan dilakukan langsung antara pembeli dan penjual. Negosiasi yang masih harus dibicarakan antara lain nilai akhir rencana akuisisi dan waktu penyelesaian rencana akuisisi. jelas Adam. .
Setelah rencana akuisisi selesai, iForte akan menjadi pengawas baru IBST, Peraturan OJK no.
Pelaksanaan rencana pengambilalihan dan penawaran wajib pengambilalihan akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang pasar modal.
Sebelumnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan tahun ke tahun (year-on-year) sebesar 7,53 persen menjadi Rp 8,71 triliun pada kuartal III 2023. Sedangkan pendapatan TOWR pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,10 triliun.
Mengutip laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (11/02/2023), pendapatan Sarana Menara Nusantara kuartal III 2023 sebagian besar berasal dari segmen pendapatan sewa menara sebesar Rp 6,25 triliun. Ada pula pendapatan dari segmen jasa lainnya sebesar Rp 1,63 triliun.
TOWR meningkatkan pendapatan sebesar 12,84 persen menjadi Rp 2,46 triliun pada kuartal III 2023 dibandingkan pendapatan perseroan sebesar Rp 2,18 triliun pada kuartal III 2022.
Beban pendapatan TOWR periode sembilan bulan 2023 terdiri dari beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp1,94 triliun dan beban pendapatan sebesar Rp521,51 miliar.
TOWR mencatatkan laba kotor sebesar Rp6,25 triliun pada akhir tahun 2023, atau tumbuh 5,57 persen dibandingkan laba kotor sebesar Rp5,92 triliun pada akhir kuartal III 2022. Laba usaha TOWR meningkat 7,14 persen dari Rp4,90 triliun. triliun pada triwulan III tahun 2022 menjadi Rp5,25 triliun pada triwulan III tahun 2023.
Namun TOWR memperkirakan biaya pendanaan bersih akan meningkat sebesar 24 persen, dari Rp1,75 triliun pada kuartal III-2022 menjadi Rp2,17 triliun pada kuartal III-2023.
Dampaknya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TOWR turun 5,09 persen menjadi Rp 2,42 triliun pada akhir kuartal III 2023. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih TOWR sebesar Rp 2,55. triliun
Pada akhir kuartal III 2023, total aset TOWR tercatat sebesar Rp68,22 triliun, meningkat 3,96 persen dari posisi aset perseroan sebesar Rp65,62 triliun pada akhir tahun 2022.
Liabilitas TOWR meningkat 1,81 persen menjadi Rp52,12 triliun pada akhir tahun 2023 dibandingkan liabilitas perseroan sebesar Rp51,19 triliun pada akhir tahun 2022.
Tak hanya itu, saham TOWR naik 11,50 persen menjadi Rp 16,09 triliun pada kuartal III 2023, naik dari Rp 14,43 triliun pada akhir tahun 2022.