sarkarinaukrirojgar.com, lima pelukis asal Jakarta Singer Grajas menggelar pameran bertajuk “Betawi Punyé Gayé” pada 20 Juni hingga 6 Juli 2024 di Institut Francais Indonesie, Jalan Wijaya I Nomor 48, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan.
Artis-artis tersebut antara lain: Aries Tanjung, Boan, Ernavan Priyangudu, Gadis Dharsono dan John Parba.
Pameran bertajuk Betawi Punyé Gayé ini resmi dibuka pada 20 Juni 2024 oleh perwakilan Galeri Nasional Pustanto. Pameran ini terselenggara berkat kerjasama antara Garajas Art Studio dan Institut Francais Indonesie Jakarta.
Menurut John Parba, judul Betawi Punyé Gayé sengaja dipilih untuk memperingati HUT Jakarta ke-497 sekaligus HUT Sanggar Garajas ke-50.
Pameran ini menghadirkan berbagai karya seni yang mengangkat budaya Betawi sebagai tema sentralnya. Mulai dari lukisan hingga instalasi seni, setiap karya yang dipamerkan mencerminkan keunikan dan kekayaan budaya Betawi yang kaya akan sejarah dan tradisi.
“Ini kesempatan langka untuk melihat bagaimana para seniman Sanggar Garajas bisa menyikapi warisan budaya Betawi dengan berkarya, melukis, memercikkan cat ke kanvas untuk kemudian disaksikan bersama di ruang pameran. Bisa.” .
Kepala Cabang IFI Wijaya Syarah Andriani mengungkapkan kebanggaannya bisa menyelenggarakan pameran seni berbasis budaya Betawi antara IFI dan Sanggar Garajas.
Saira mengatakan, “Kami berharap dengan memamerkan karya-karyanya di IFI Wijaya, mereka juga dapat dikenal oleh pengunjung mancanegara dan para seniman Indonesia dapat ikut serta menjadi seniman dunia, seniman yang diakui dunia.”
Pembukaan pameran Betawi Punyé Gayé diiringi dengan penampilan musik khas Betawi yang dibawakan oleh Buan, antara lain musik tradisional Gambang kiromong yang diiringi alat musik khas Betawi yaitu tahian.
Ada pula penampilan Bianglala Voices yang membawakan Rain Gerimis karya Benyamin S. Mereka membawakan lagu tersebut tanpa alat musik alias acapella.
Sejak Jakarta menjadi kota metropolitan, budaya aslinya sudah mulai hilang, dan tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya Betawi asli DKI Jakarta dengan memperkenalkan seni dan budaya asli Betawi kepada generasi muda, yang mana Saya mencoba memperkenalkan.
Secara keseluruhan, pameran ini berhasil menunjukkan bahwa seni dapat menjadi alat yang ampuh untuk apresiasi dan pelestarian budaya.
Melalui karya-karya yang dipamerkan, Betawi Punye Gaye memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan dan memahami keindahan budaya Betawi sekaligus mendorong mereka untuk berperan dalam melestarikan warisan budaya tersebut.
Pameran tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh yang hadir dan menunjukkan bahwa budaya lokal penting dan penting di zaman modern saat ini.
Di bawah ini beberapa karya seni yang dipamerkan pada pameran Betawi Punye Gaye, untuk lebih jelasnya anda dapat mengunjungi IFI Wijaya di Jalan Wijaya I no. 48, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan pameran akan terus berlanjut. Hingga 6 Juli 2024.