0
0
JAKARTA – Meski kenaikan tarif tol belakangan ini dinilai tidak adil di tengah tingginya harga pangan saat ini, namun pengamat kebijakan publik Universitas Trishakti, Trubus Rhadiansyah menjelaskan, kenaikan tarif tol tentu akan berdampak. Tentang peningkatan biaya logistik.
Hal ini tentunya akan direspon dengan kenaikan harga barang di pasaran.
“Saya kira momen ini harus dicermati, harusnya meningkat setelah lebaran, ini situasi masyarakat masih dihadapkan pada harga yang terus naik, di satu sisi menghadapi lebaran, tentu biayanya sangat tinggi.” Trubus dalam Market Review IDXChannel, Selasa (20/2/2024).
Menurut dia, kenaikan tol setiap dua tahun sekali merupakan salah satu instrumen kebijakan nasional untuk menjaga iklim investasi di jalan tol. Namun kenaikan tarif tersebut dinilai perlu mempertimbangkan laju hari raya keagamaan dan kondisi perekonomian masyarakat.
Trubus menilai rencana perpanjangan beberapa ruas tol hingga Maret mendatang akan disesuaikan dengan momentum puasa dan lebaran. Mengingat konsumsi masyarakat yang tinggi di musim ini, maka kenaikan tarif tol tentu akan menambah beban. Menurut dia, kenaikan tarif tol sebaiknya dilakukan setelah musim lebaran.
Sekadar informasi tambahan, setidaknya ada 4 ruas tol yang akan dibangun dalam waktu dekat. Seperti Tol Jakarta – Sikempek, Tol MBZ Elevated, Tol Serpong – Sinere dan Tol Jombang – Mojokerto.
