sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Kekayaan ekologi mangrove di Asia Tenggara kini menarik perhatian dua organisasi internasional. Coca-Cola Foundation (TCCF) dan Conservation International Investments (CI Ventures) baru-baru ini meluncurkan proyek konservasi mangrove yang inovatif dan ambisius.
Proyek ini bertujuan untuk melindungi dan memulihkan hutan bakau di kawasan ini, yang dianggap paling penting dalam memerangi dampak perubahan iklim. Mengapa mangrove begitu penting?
Hutan bakau merupakan salah satu ekosistem terpenting di dunia. Dengan luas lahan sebesar 3,63 juta hektar di Indonesia, mangrove berperan penting dalam melindungi pantai dari banjir dan gempa bumi.
Selain itu, mangrove juga merupakan habitat berbagai jenis tumbuhan dan hewan serta berperan sebagai penyerap karbon yang sangat penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Inisiatif terbaru TCCF dan CI Ventures ini merupakan proyek konservasi mangrove terbesar di Asia Tenggara. Dengan hibah sebesar $1,5 juta, proyek ini akan fokus pada dua negara utama: Indonesia dan Filipina.
Dana tersebut akan digunakan untuk membentuk kumpulan investasi khusus untuk mendukung usaha kecil dan menengah yang berkontribusi terhadap perlindungan hutan bakau dan kesejahteraan penduduk setempat.
Carlos Pagoga, presiden Coca-Cola Foundation, menjelaskan bahwa inisiatif pendanaan ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Coca-Cola Foundation untuk lebih mendukung ketahanan iklim dan membantu masyarakat rentan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
“Meski ini baru langkah awal, kami berharap kemitraan ini akan meningkatkan kualitas hidup ribuan orang yang tinggal di wilayah pesisir yang rentan dengan memulihkan dan melindungi pantai bakau di seluruh Indonesia dan Filipina,” kata seorang pejabat. Pernyataan tersebut diterima Health sarkarinaukrirojgar.com pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Hutan mangrove tidak hanya berperan sebagai pelindung pantai, namun juga berperan sebagai penyerap karbon yang sangat efektif. Menurut Gracie White, direktur investasi kelautan global di CI Ventures, “satu kilometer persegi hutan bakau dapat menyerap jumlah karbon yang sama dengan emisi tahunan 35.000 mobil.”
Dengan melindungi hutan bakau, kami tidak hanya melindungi lingkungan, namun juga mendukung perekonomian lokal melalui industri seperti budidaya kepiting dan penangkapan ikan kerang liar.