sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – PT PP Properti Tbk (PPRO) melakukan perubahan struktur kepengurusan perseroan. Usulan tersebut disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan (RUPST) PT PP Properti Tbk pada Kamis, 6 Juni 2024.
Kami mengapresiasi kerja, tenaga, dedikasi dan komitmen Komisaris Utama dan CEO selama masa jabatan PPRO sejak masa jabatan RUPS berakhir tahun ini, kata Wakil Presiden PP Properti Antara, Jumat (2024) Ditulis 6 Juli 2017, mengutip Sekretaris Perusahaan Afrilia Pratiwi.
Setelah selesai RUPS pada tahun 2023, susunan pengurus PPRO adalah sebagai berikut: Sebelum RUPS:
Dewan Pengawas
1. Anggota Komite Utama : Tommy Villanatha Anwar
2. Komisaris Independen : Aryanto Sutadi
3. Komisaris Independen : Budyono
Direktur
1. Direktur Eksekutif: Daniel Linsani Parkpahan
2. Direktur Keuangan : Denis Budiman
3. Business Development Executive HCM: Dyah Rahadyannie selepas RUPS
Dewan Pengawas
1. Anggota Komite Utama : Fakhrul Ulum
2. Komisaris Independen : Aryanto Sutadi
3. Komisaris Independen : Budyono
Direktur
1. Sutradara : Andek Prabowo
2. Direktur Keuangan : Denis Budiman
3. Chief Commercial Officer: Dyah Rahadyannie
Dalam RUPS tahunan tersebut disampaikan 6 item strategis kepada pemegang saham, salah satunya melaporkan kinerja perseroan tahun buku 2023 dengan pendapatan dan operasional mencapai Rp983 miliar serta penjualan mencapai Rp477 miliar.
Selain peristiwa terkini yang disampaikan dalam Rapat Umum Tahunan PPRO, pemegang saham juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan yang mengubah ruang lingkup kompetensi perseroan dengan harapan perseroan mampu berubah dan terus mengembangkan pasar. ” Afrika.
Saat ini pelaksanaan 6 agenda RUPS tahunan berjalan lancar, seluruh inisiatif didukung oleh pemegang saham yang hadir secara langsung dan elektronik melalui easy.KSEI.
Sebelumnya, pengembang properti PT PP Properti Tbk (PPRO) menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 31 miliar hingga akhir September 2023.
Direktur Pengembangan Bisnis HCM PP Properti Dyah Rahadyannie mengatakan anggaran tahun ini akan disajikan opsi mata uang. Hal ini karena perusahaan harus memenuhi banyak kebutuhan.
“Fokus kami adalah memenuhi kebutuhan investasi atau penyelesaian investasi pengembangan hotel, pertokoan, dan produk komersial lainnya,” kata Dyah dalam pidato publik, Kamis (28 Desember 2023).
Hingga kuartal ketiga tahun 2023, belanja modal PPRO telah mencapai 31 miliar rupiah, atau setara dengan 19% dari rencana operasional perusahaan pada tahun 2023.
Selain itu, target anggaran PPRO tahun ini mencapai Rp33 miliar, dan target belanja modal tahun 2024 sebesar Rp57 miliar.
Sementara itu, Chief Financial Officer PP Properti Deni Budiman optimistis pasar PPRO akan tumbuh 30-40%. Berdasarkan rencana kontribusi proyek PPRO, penjualan diperkirakan akan tumbuh pada tahun 2024.
Ia melanjutkan, ada sekitar empat proyek yang akan diserahterimakan pada 2024 dan berharap tahun politik tidak terlalu berdampak pada bisnis PPRO.
Kemudian target penjualannya tumbuh sekitar 30-40% pada tahun 2024, kata Deni.
Guna menjalankan bisnisnya, PP Properti telah menyiapkan beberapa rencana di tahun 2024. .
Selain itu, PPRO juga akan berupaya untuk meningkatkan jumlah orang yang tinggal di toko-toko dan menjadi populasi pilihan untuk pengembangan proyek-proyek baru.
Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa pengembang properti PT PP Properti Tbk (PPRO) akan melakukan divestasi tanah dan saham anak perusahaan dan afiliasinya pada tahun 2024.
Dyah Rahadyannie, kepala pengembangan bisnis PP Properti di Ho Chi Minh City, mengatakan timnya berencana mengurangi lebih banyak cadangan lahan dan anak perusahaan tahun depan.
“Sebagai bagian dari rencana PP Properti tahun 2024, antara kuartal II dan IV tahun 2024, PP Properti berencana melakukan divestasi beberapa bank tanah dan mengalihkan saham ke anak perusahaan,” kata Dyah dalam pidato publik, Kamis (28/12/2023).
Pertukaran saham mengacu pada pertukaran saham PT PP Properti Jababeka Residence dan beberapa bank tanah milik perseroan. Pertama, lahan di Pekanbaru seluas 20.000 meter persegi, di Semarang seluas 6.700 meter persegi, dan sebagian lahan milik Kertajati Aerocity Development seluas 5.800 meter persegi.
Lanjutnya, total nilai divestasi sebesar Rp356 miliar dan total pendapatan sebesar Rp40,39 miliar.
Uang tersebut selanjutnya akan digunakan untuk kebutuhan operasional. Sebagian digunakan untuk membiayai pekerjaan PP Properti dan dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang direncanakan akan diserahterimakan.
Diketahui, pendapatan operasional PPRO sebesar Rp 371,05 miliar. Sedangkan pendapatan operasional sebesar Rp 1,28 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, PPRO membukukan kerugian sebesar Rp 116,63 miliar hingga kuartal III 2023 dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,8 miliar.