slot jepang Pay4d bandar toto macau
0 0
Read Time:1 Minute, 30 Second

Jakarta – Bangkitnya pengacara antara seniman Denny Sumarga dan Farhat Abbas meningkat, keduanya memasukkan ke dalam ranah hukum. Sekarang, Denny dan Farhat melaporkan satu sama lain.

Denny Sumargo melalui laporannya menuduh Farhat Abbas mengukir dan mengancam yang secara negatif mempengaruhi keselamatan keluarganya.

Seorang mantan pemain bola basket nasional menyatakan keprihatinan tentang ancaman yang dikirim kepadanya dalam sebuah pernyataan tentang podcast Deddy Corbuzier untuk merusak kedamaian istri dan anak -anaknya.

Kekacauan dimulai dengan dugaan penyalahgunaan sumbangan yang melibatkan Agus Salim dan Praiwi noviyanthi novi.

Farhat Abbas adalah pengacara GUS, sementara Denny hanya memainkan peran sebagai tuan rumah netral. Tapi Farhat dituduh membingungkan atmosfer dengan serangan pribadi pada baru dan Denny daripada berfokus pada masalah besar.

Jaenudin adalah ahli hukum dan memperkirakan bahwa langkah -langkah yang diambil Denny adalah legal.

“Ini adalah hak untuk melaporkan apakah Denny Sumarga merasa tidak menguntungkan atau bersemangat,” kata Jaenudin di saluran YouTube Waswas pada hari Rabu, 20 November 2024.

Selain itu, Jaenudin menekankan bahwa laporan itu dapat membawa Farhat Abbas ke bidang kejahatan dan masuk ke jaring besi.

“Laporan ini bisa menangkap ancaman kriminal Farhat Abbas di penjara,” jelasnya.

Menurutnya, ancaman itu tidak harus menjadi kekerasan fisik.

“Kekerasan tidak harus secara fisik. Ancaman yang disebut dapat mengancam, memfitnah atau semakin berbicara,” Jaenudin menjelaskan.

Sejauh ini, para penyelidik masih menyelidiki laporan Denny Sumarga, dan tanda -tanda penjahat dilaporkan telah ditemukan. Ini membuat kekacauan antara dua kehangatan membingungkan dan kemungkinan besar akan melanjutkan di pengadilan.

Sekarang, publik sedang menunggu pengembangan kasus ini, yang tidak hanya mencakup dua tokoh terkemuka, tetapi juga informasi terbaru tentang sumbangan Agus Salim, yang sekarang menjadi Yayasan Prawiiyanthi. Profesor hukum berbicara tentang keputusan banding Harvey Moeis, yang telah menjadi guru hukum selama 20 tahun di Universitas Paddjaran, dan dia memperkirakan bahwa Harvey Moeis) dan keputusan banding Helena Lim adalah keputusan yang salah. sarkarinaukrirojgar.com.co.id 14. Februari 2025

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %