slot jepang
0 0
Read Time:40 Minute, 8 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Rapat Dewan Komisaris Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta digelar pada 30 Oktober 2024. Pada pertemuan tersebut, OJK menyimpulkan stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dalam menghadapi meningkatnya risiko geopolitik dan melemahnya aktivitas ekonomi digital.

Kondisi di beberapa negara mencerminkan perlambatan pertumbuhan di beberapa negara utama dan ketidakpastian geopolitik yang merupakan tantangan terbesar yang dihadapi perekonomian global saat ini. Misalnya Amerika Serikat It. Perekonomian menunjukkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan semula, sejalan dengan solidnya pasar tenaga kerja dan membaiknya permintaan domestik. Saat ini aktivitas perekonomian di Eropa mulai membaik yang terlihat dari peningkatan penjualan ritel, namun sektor manufaktur masih tergolong lemah.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan III tahun 2024 masih menunjukkan perlambatan baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Hal ini mendorong pemerintah Tiongkok dan bank sentral untuk terus memberikan stimulus guna merangsang sektor riil dan kembali melonggarkan kebijakan moneter.

Meningkatnya risiko geopolitik global juga memberikan tantangan terhadap prospek perekonomian ke depan, terutama mengingat meningkatnya konflik di Timur Tengah dan dinamika politik di Amerika Serikat. Dia. Jelang pemilihan presiden November 2024. Ketidakstabilan di Timur Tengah menyebabkan harga aset-aset safe-haven seperti emas naik.

Perkembangan ini menyebabkan premi risiko meningkat dan imbal hasil meningkat di seluruh dunia. Hal ini mendorong arus keluar modal dari negara-negara emerging market, termasuk Indonesia, sehingga menyebabkan sebagian besar pasar keuangan negara-negara emerging market melemah.

Kinerja perekonomian secara umum masih stabil mengingat situasi perekonomian global yang lemah. Inflasi inti tetap terjaga dan neraca perdagangan masih surplus mulai Juli 2024. Namun perlu diwaspadai indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur yang masih berada di zona kontraksi, dan pemulihan pembelian yang relatif lambat. Kinerja.

Pasar saham domestik naik 1,05 persen MTD Oktober 2024 ke level 7.606,60 per 29 Oktober 2024 (ITD: plus 4,59 persen). Nilai kapitalisasi pasarnya sebesar Rp12.719 triliun atau meningkat MTD 1,33 persen (ITD plus 9,02 persen). Sedangkan non residen mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 9,50 triliun MTD (ITD: beli bersih Rp 40,14 triliun).

Dari sisi MTD, terjadi penguatan hampir di seluruh sektor, dengan peningkatan terbesar terjadi pada sektor Real Estate & Real Estate dan Teknologi. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi bursa harian tercatat sebesar Rp 12,89 triliun.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI melemah sebesar 1.10 persen MTD (naik 4.62 persen ITD) menjadi 391.90, dengan rata-rata imbal hasil SBN meningkat sebesar 26.06 basis poin (ITD: naik 19.08 basis poin) dan non-residen mencatatkan pembelian bersih. sebesar Rp 14. mtd (ytd: beli bersih Rp 43,48 triliun) per 29 Oktober 2024. Untuk pasar obligasi korporasi, investor nonresiden mencatatkan penjualan bersih MTD Rp 0,10 triliun (ITD: beli bersih Rp 2,66 triliun).

Di industri manajemen investasi, nilai dana kelolaan (AUM) sebesar Rp 855,89 triliun (naik 1,52% MTD atau 3,78% ITD) per 29 Oktober 2024, setara dengan nilai aset bersih (NAV) reksa dana sebesar Rp 504,06 triliun atau meningkat sebesar 0,84 persen MTD (ITD: plus 0,52 persen) dan neto tercatat berlangganan MTD Rp 7,54 triliun (ITD: cicilan bersih Rp 5,26 triliun).

Penggalangan dana di pasar modal terus berada dalam tren positif, dengan nilai penawaran umum mencapai Rp159,19 triliun, dimana Rp4,66 triliun merupakan penggalangan dana dari 30 emiten baru.ย  Saat ini masih terdapat 129 pipeline penawaran umum dengan estimasi nilai indikatif Rp 43,32 triliun.

Untuk penggalangan dana dalam Securities Crowdfunding (SCF), sejak diberlakukannya aturan SCF hingga 25 Oktober 2024, sudah ada 17 penyelenggara yang mendapat persetujuan OJK dengan 650 penerbitan efek, 166.515 investor dan total dana SCF yang dihimpun dan dikelola di KSEI. menjadi Rp1,26 triliun.

Di Carbon Exchange, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 29 Oktober 2024, terdapat 90 pengguna jasa yang mendapat izin dengan total volume 614.454 tCO2e dan total nilai Rp 37,09 miliar dengan rincian nilai transaksi 26 , 73 persen di pasar reguler, 23,16 persen di pasar negosiasi, 49,82 persen di pasar pasar lelang dan 0,29 persen di pasar.

Potensi pertukaran karbon ke depan masih sangat tinggi mengingat terdapat 4.041 pendaftar yang terdaftar di Sistem Pendaftaran Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan potensi unit karbon yang dapat ditawarkan juga tinggi.

Untuk melaksanakan peraturan di bidang pasar modal:

1. Pada tanggal 25 September 2024 sampai dengan Oktober 2024, OJK juga mengenakan sanksi administratif berupa denda dengan jumlah denda sebesar Rp2,7 miliar terdiri dari Rp2,3 miliar kepada dua pihak terkait pelanggaran Pasal 107 Pasar Modal. Hukum dan pelanggaran sehubungan dengan transaksi terkait dan benturan kepentingan dalam kasus emiten terkait dengan transaksi penjaminan aset dan pinjaman hibah, serta sanksi administratif di bidangnya. Berupa denda atas kasus pelanggaran transaksi dan pelanggaran ketentuan tata kelola terhadap dua pengelola dengan nilai investasi Rp 400 juta.

2. Oleh karena itu, selama tahun 2024, OJK mengenakan sanksi administratif atas pertimbangan perkara di pasar modal terhadap pihak-pihak yang diakibatkan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp65,96 miliar, 17 perintah tertulis, 2 kali pencabutan izin usaha manajer investasi dan 1 pencabutan izin personel perorangan dan 9 teguran tertulis serta pengenaan sanksi administratif berupa denda sebesar nilai sebesar Rp54,06 miliar terhadap 659 penyedia jasa keuangan di pasar modal dan 101 teguran tertulis atas keterlambatan penyampaian laporan, serta pengenaan 2 sanksi administratif berupa teguran tertulis selain keterlambatan penyampaian.

Kinerja brokerage bank meningkat positif namun profil risikonya tetap sama. Pada September 2024, pertumbuhan kredit akan terus tumbuh dua digit sebesar 10,85 persen year-on-year (Agustus 2024: 11,40 persen) menjadi Rp7.579,25 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mengalami peningkatan paling besar yaitu sebesar 12,26 persen, disusul kredit konsumsi sebesar 10,88 persen, dan kredit modal kerja sebesar 10,01 persen. Dari sisi kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu 12,80 persen ya. Berdasarkan kelompok peminjam, kredit korporasi meningkat sebesar 15,43 persen, sedangkan kredit UMKM juga terus tumbuh sebesar 5,04 persen.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan mencatatkan peningkatan sebesar 7,04 persen year-on-year (Agustus 2024: 7,01 persen year-on-year) menjadi Rp8.720,78 triliun dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing sebesar 9,38 persen. persen, 7,30 persen, dan 4,95 persen ya.

Likuiditas industri perbankan pada September 2024 masih mencukupi dengan rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPC) masing-masing sebesar 112,66 persen (Agustus 2024: 112,92 persen) dan 25,40 persen (Agustus 2024: 25,37 persen) dan masih diatasnya. Ambang batasnya 50 persen dan 10 persen. Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 222,64 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 129,50 persen, menunjukkan stabilitas likuiditas jangka pendek dan solidnya pendanaan jangka panjang bagi industri perbankan di masa depan.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,21 persen (Agustus 2024: 2,26 persen) dan rasio NPL netto sebesar 0,78 persen (Agustus 2024: 0,78 persen). Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi 10,11 persen (Agustus 2024: 10,17 persen). Angka LAR juga mendekati angka sebelum pandemi, yakni 9,93 persen pada Desember 2019.

Secara umum profitabilitas perbankan (ROA) meningkat menjadi 2,73 persen (Agustus 2024: 2,69 persen), yang menunjukkan kinerja industri perbankan tetap tangguh dan stabil.

Ketahanan perbankan juga tetap kuat tercermin dari kecukupan modal (CAR) yang berada pada level tinggi dan meningkat yaitu 26,85 persen (Agustus 2024: 26,69 persen), memberikan bantalan mitigasi risiko yang kuat dalam kondisi ketidakpastian global.

Pangsa produk kredit bank buy now pay late (BNPL) sebesar 0,26 persen namun tetap menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. Pada September 2024, saldo debet kredit BNPL meningkat 46,42 persen year-on-year (Agustus 2024: 40,68 persen) menjadi Rp19,81 triliun dengan jumlah rekening 19,82 juta (Agustus 2024: 18,95 juta).

Dalam rangka penghapusan perjudian online yang berdampak luas terhadap perekonomian dan sektor keuangan, OJK telah meminta perbankan untuk memblokir lebih dari 8.000 rekening, menurut data Kementerian Komunikasi dan Digital (sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika). dan informasi). Bank juga akan diminta untuk menutup rekening yang berada dalam Customer Identification File (CIF) yang sama.

ย 

Pada sektor PPDP, aset industri asuransi mencapai Rp1.142,50 triliun pada September 2024 atau meningkat 2,46 persen year-on-year yakni Rp1.115,02 triliun. Di sisi asuransi komersial, total aset mencapai Rp922,48 triliun atau meningkat 3,81 persen year-on-year. Kinerja asuransi komersial berupa pendapatan premi kumulatif mencapai Rp245,42 triliun atau meningkat 5,77 persen year-on-year, terdiri dari premi asuransi jiwa yang meningkat 2,73 persen year-on-year menjadi senilai Rp135,64 triliun , serta premi asuransi umum dan reasuransi. .

Secara umum, permodalan industri asuransi komersial masih dalam kondisi solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum secara keseluruhan melaporkan modal berbasis risiko (RBC) masing-masing sebesar 458,31 persen dan 329,89 persen (masih di atas ambang batas 120 persen). .

Untuk asuransi nonkomersial yang terdiri atas aset BPJS Kesehatan (lembaga dan program jaminan kesehatan nasional) dan BPJS Ketenagakerjaan (jaminan fisik, kecelakaan kerja, jaminan kematian atau jaminan kehilangan kerja), serta program asuransi ASN, TNI dan POLRI yang terkait dengan industri. kecelakaan Pada program asuransi dan asuransi kematian sebesar Total aset sebesar Rp220,02 triliun, turun 2,80 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk industri dana pensiun, pada September 2024, total aset dana pensiun meningkat 10,10 persen year-on-year mencapai Rp1.500,06 triliun, meningkat dari posisi September 2023 sebesar Rp1.362,44 triliun. Untuk program pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 5,60 persen dengan nilai Rp380,80 triliun.

Untuk program pensiun wajib yang terdiri dari Program Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta Program Jaminan Hari Tua dan Pengumpulan Iuran Pensiun, ASN, TNI dan POLRI total asetnya mencapai Rp 1.119,26 triliun atau meningkat sebesar 11,72 persen ya.

Untuk perusahaan penjaminan, nilai asetnya meningkat 3,65 persen year-on-year menjadi Rp47,58 triliun pada September 2024, dengan posisi aset sebesar Rp45,91 triliun pada September 2023.

Untuk menegakkan peraturan dan melindungi konsumen di bidang PPDP, OJK melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Dalam rangka memenuhi kewajiban seluruh perusahaan asuransi untuk memiliki aktuaris, maka sampai dengan tanggal 28 Oktober 2024, terdapat 9 perusahaan yang belum memiliki aktuaris perusahaan atau telah mengajukan calon untuk menjalani pemeriksaan yang baik dan benar. OJK terus melakukan pemantauan terhadap penerapan langkah-langkah regulasi sesuai ketentuan bagi perusahaan yang belum mematuhi ketentuan, seperti: B. meningkatkan sanksi peringatan yang telah dikeluarkan sebelumnya dan memerlukan rencana aksi bagi aktuaris kepatuhan. Selain itu, OJK juga terus menjalin kerja sama dengan Ikatan Aktuaria Indonesia, sebuah lembaga yang menerbitkan sertifikasi aktuaria dalam rangka penyediaan aktuaris yang berpengalaman.

2. Tentang pemenuhan kewajiban minimum penyertaan modal tahap pertama pada tahun 2026 sesuai POJK Nomor 23 Tahun 2023 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah, per Agustus 2014 asuransi dan reasuransi perusahaan dari 145 perusahaan yang telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

3. Pada tanggal 28 Oktober 2024, OJK akan mengenakan 43 sanksi administratif terhadap lembaga jasa keuangan sektor PPDP yang terdiri dari 37 sanksi teguran/pengembalian dana dan 6 sanksi denda yang dapat disusul dengan sanksi teguran/pengembalian dana.

4. OJK melanjutkan berbagai upaya mendorong penyelesaian permasalahan lembaga jasa keuangan melalui pengawasan khusus terhadap 14 dana pensiun dan 8 perusahaan asuransi dan reasuransi, dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.

Pada sektor PVML, klaim pembiayaan perusahaan pembiayaan (PP) meningkat sebesar 9,39 persen year-on-year pada September 2024 (Agustus 2024: 10,18 persen year-on-year) menjadi Rp501,78 triliun, didukung oleh pembiayaan investasi yang meningkat sebesar 9,76 persen meningkat.

Profil risiko perusahaan pembiayaan (PP) tersebut adalah dengan rasio non-performing financing (NPF) bruto sebesar 2,62 persen (Agustus 2024: 2,66 persen) dan NPF neto sebesar 0,81 persen (Agustus 2024: 0,83 persen) dipertahankan. Rasio leverage PP turun menjadi 2,33 kali (Agustus 2024: 2,34 kali) dan berada di bawah batas maksimal 10 kali.

Pertumbuhan pendanaan modal ventura mengalami penurunan sebesar 8,10 persen year-on-year pada September 2024 (Agustus 2024: -9,03 persen year-on-year), dengan nilai pembiayaan mencapai Rp16,25 triliun (Agustus 2024: Rp16,19 triliun).

Pada industri fintech peer-to-peer (P2P) lending, outstanding pembiayaan meningkat sebesar 33,73 persen year-on-year pada September 2024 (Agustus 2024: 35,62 persen year-on-year) dengan nilai nosional sebesar Rp74,48 triliun. Tingkat risiko agregat kredit bermasalah (TWP90) tetap stabil di angka 2,38 persen (Agustus 2024: 2,38 persen).

Untuk pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) melalui PP, pertumbuhan pembiayaan meningkat sebesar 103,40 persen year-on-year (Agustus 2024: 89,20 persen year-on-year) atau menjadi Rp8,24 triliun dengan NPF gross sebesar 2,60 persen (Agustus 2024 : 2,52 persen).

Sedangkan untuk melaksanakan ketentuan di bidang PVML:

1. OJK telah mencabut izin usaha:

A.ย ย ย  PT Investree Radika Jaya (Investree) atas kegagalan memenuhi persyaratan modal minimum dan pelanggaran ketentuan lainnya sesuai POJK No. 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pembiayaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dan penurunan kinerja dan gangguan operasional dan pelayanan kepada Perseroan.

B.ย ย  PT Rindang Sejahtera Finance (RSF) karena ketidakmampuan perusahaan dalam meningkatkan kesehatan dan mematuhi peraturan.

2. Memenuhi persyaratan modal minimum

A.ย ย ย  Hingga September 2024, terdapat 6 PP dari 147 PP yang tidak memenuhi ketentuan minimum ekuitas Rp 100 miliar.

B.ย ย  Hingga Oktober 2024, 14 dari 97 penyedia P2P lending belum memenuhi persyaratan ekuitas minimum sebesar Rp 7,5 miliar. Dari 14 penyedia P2P lending, 5 penyedia P2P lending saat ini sedang menganalisis permohonan penambahan modal disetor.

OJK terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan Progress Action Plan untuk memenuhi kewajiban minimum penyertaan modal dalam bentuk suntikan modal dari pemegang saham serta investor strategis lokal/asing yang kredibel, termasuk pengembalian izin usaha.

3. Pada bulan Oktober 2024, dalam rangka menjaga kepatuhan dan integritas sektor PVML, OJK mengenakan sanksi administratif kepada 16 perusahaan pembiayaan, 4 perusahaan modal ventura, dan 19 penyelenggara P2P lending atas pelanggaran terhadap Peraturan OJK (POJK) yang berlaku. Sebagai hasil pemantauan dan/atau pemeriksaan lanjutan. Pengenaan sanksi administratif berupa denda sebanyak 12 kali dan teguran tertulis sebanyak 50 kali. OJK berharap upaya pelaksanaan perjanjian dan pemberian sanksi dapat menjadi stimulus bagi industri dan peraturan perjanjian untuk lebih berkembang dan berkontribusi pada optimalisasi.

1. Sebagai bagian dari implementasi Regulatory Sandbox:

A. Sejak terbitnya Pojk 3/2024 hingga Oktober 2024, OJK menerima 121 permohonan konsultasi dari calon peserta sandbox. Dari jumlah tersebut, sebanyak 61 pihak telah menyerahkan formulir konsultasi, 54 pihak sedang diajak berkonsultasi dan 6 pihak sedang dalam antrian konsultasi.

B. Saat ini sudah terdapat 2 orang penyelenggara ITSK dengan model bisnis AKD-AK yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai peserta sandbox. Selain itu, ada 4 aplikasi yang sedang dalam pipeline untuk masuk ke sandbox, yaitu 3 dari AKD-AK dan 1 dari Market Support.

2. Pendaftaran penyelenggara ITSK :

A. Sejak terbitnya Pojk 3/2024 hingga Oktober 2024, tercatat 6 penyelenggara ITSK yang terdaftar di OJK, dengan 2 alternatif penilaian kredit (PKA) dan 4 agregasi informasi produk dan jasa keuangan.

B. Selain itu, pipeline OJK secara bersamaan memproses 34 (tiga puluh empat) permohonan pendaftaran dengan rincian sebagai berikut:

– 10 (sepuluh) orang calon penyelenggara bertipe ITSK PKA; Dan

– 24 (dua puluh empat) calon penyelenggara ITSK yang memiliki agregasi informasi produk dan jasa keuangan serupa ITSK.

3. Berdasarkan data pelaporan September 2024 dari 4 penyelenggara ITSK yang terdaftar di Ojk, diketahui penyelenggara ITSK yang dimaksud adalah perusahaan, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, P2P lending, lembaga keuangan mikro, PonShaps, penyedia jasa teknologi informasi, dan lain-lain. . Penyedia sumber data.

4. Dalam konteks perkembangan aktivitas aset kripto di Indonesia, jumlah investor berada dalam tren meningkat hingga September 2024 yaitu sebanyak 21,27 juta investor (Agustus 2024: 20,9 juta). Sementara itu, tercatat terjadi perlambatan nilai transaksi aset kripto sebesar -31,17 persen menjadi Rp 33,67 triliun (MTM) sejalan dengan tren penurunan transaksi cryptocurrency global. Kendati demikian, nilai transaksi aset kripto di dalam negeri tercatat mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024 hingga mencapai Rp 426,69 triliun atau meningkat 351,97 persen.

5. Ojk juga melakukan serangkaian kegiatan koordinasi dan sinergi untuk mempersiapkan pengalihan tugas terkait pengaturan dan pengawasan aset kripto, melalui:

A. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Acompidum) Kejaksaan Agung Wistor RI dengan menandatangani perjanjian kerjasama Volpidum dengan Ojk mengenai penanganan barang bukti berupa aset kripto dan

B. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Pajak (PPATK) melalui kegiatan FGD tentang strategi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang di industri Yakd.

6. Untuk meningkatkan literasi keuangan digital, OJK telah menyelenggarakan:

A. Literasi keuangan pada kelas umum pada tanggal 27 September 2024 di Universitas Bengkulu dan pada tanggal 22 Oktober 2024 di Uin K.H. Abdurrainhman Wahid Pekalongan.

B. Kegiatan Edukasi dan Pemikiran Keuangan โ€œLiterasi Keuangan Digitalโ€ pada tanggal 12 Oktober 2024 di Postembang dan 18 Oktober di Makasar. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Digination 2024 untuk memperkenalkan inovasi teknologi di bidang keuangan kepada masyarakat luas khususnya generasi muda, khususnya generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan solusi keuangan berbasis teknologi.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan inovasi dan literasi keuangan digital, OJK telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan keterampilan digital seluruh lapisan masyarakat, dan melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah inovasi teknologi di sektor keuangan dan konsultasi terkait dengan sektor keuangan. pengembangan industri Yakd untuk memfasilitasi.

Untuk memastikan pelaku kontrak (Pujk) mematuhi ketentuan yang berlaku dan meningkatkan perlindungan konsumen, OJK secara aktif memberlakukan peraturan pemantauan perilaku Pujk (pengelolaan pasar) dan perlindungan konsumen. Sejak tanggal 1 Januari 2024 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2024, OJK memiliki ketentuan penegakan untuk memantau perilaku pasar dan perlindungan konsumen, antara lain sebagai berikut:

1. Sehubungan dengan kewajiban penyampaian laporan penilaian sendiri yang diatur dalam Pojk Nomor 6/pojk.07/2022 dan perlindungan masyarakat sektor jasa keuangan, paling lambat tanggal 28 Oktober 2024:

A. Untuk laporan penilaian mandiri tahun 2024, dari 2.719 pujk yang wajib menyampaikan laporan hasil penilaian mandiri, sebanyak 2.620 pujk (96,36 per waktu, sehingga sebanyak 60 pujk (2,21 persen)) terlambat dibandingkan 60 pujk (2. 21 persen). ) terlambat, dan sebanyak 39 pujk (1,43 persen) belum menyampaikan laporan. Pujk belum memberikan sanksi apa pun terhadap laporan evaluasi diri tahun 2024 karena masih dalam batas waktu yakni akhir Oktober 2024.

B. Sementara terkait laporan self-assessment tahun 2023, OJK mengenakan sanksi administratif atas keterlambatan pelaporan pada 71 pujk, termasuk sanksi administratif pada 55 pujk dan 16 pujk.

2. Berdasarkan hasil pengawasan Ojk baik secara langsung maupun tidak langsung, OJK mengenakan sanksi administratif berupa denda kepada 6 Pujk sampai dengan tanggal 28 Oktober 2024. CNS dinyatakan bersalah atas pelanggaran peraturan perlindungan konsumen, khususnya penyediaan informasi dalam periklanan dan proses pemasaran produk/jasa.

Selain itu, OJK juga memberikan sanksi administratif berupa teguran tertulis kepada 13 anak perusahaan perbankan, korporasi keuangan, korporasi keuangan, korporasi keuangan, dan LPBBTI atas praktik pengiriman vial ke konsumen.

Untuk mencegah terulangnya pelanggaran serupa, Ojk juga telah mengeluarkan perintah untuk mengambil langkah-langkah tertentu, antara lain dengan menyempurnakan peraturan internal Pujk akibat kegiatan pembinaan internasional dalam kompetisi pembinaan, agar Pujank senantiasa mematuhi peraturan perlindungan konsumen dan masyarakat.

3. Dalam rangka memenuhi ketentuan perlindungan konsumen, OJK mengenakan sanksi sebagai berikut:

A. Per periode 1 Januari s/d. Oktober 2824:

1) 238 Menulis surat peringatan kepada 165 Puj;

2) 6 Triva Miskin 6 Pudjk; Dan

3) 47 BIAYA KONVISI HINGGA 47 PUJK.

B. Selain itu, sepanjang tahun yang berakhir 28 Oktober 2024, terdapat 202 pujk yang memberikan kompensasi kerugian konsumen sebanyak 1.348 dalil dengan total kerugian sebesar Rp193,29 miliar.

Bulan Agustus 2024, OJK ื”ืื˜ sekitar 332,590 orang yang menerima pembayaran yang lebih tinggi Total pendapatan (APPK), jumlah 26,881 juta. Dari total pengaduan tersebut, sebanyak 9.412 pengaduan berasal dari sektor perbankan, 10.215 pengaduan dari industri financial technology, 5.162 pengaduan dari perusahaan inkonsisten, 1.162 pengaduan dari perusahaan asuransi, 1.162 dari perusahaan asuransi (dari 1.162).

Dalam upaya pemberantasan kegiatan keuangan ilegal, OJK menerima 13.860 pengaduan usaha ilegal sejak 1 Januari hingga 28 Oktober 2024. Dari jumlah tersebut, 13.020 dalil terkait pinjaman online ilegal dan 840 aduan terkait investasi ilegal. Jumlah perusahaan ilegal yang dihentikan/diblokir adalah sebagai berikut:

Untuk menerapkan peraturan perlindungan konsumen, Satuan Tugas Pemberantasan Kegiatan Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) dibentuk pada bulan Januari. 28 Oktober 2024, Ojk mengatakan:

A. Menemukan dan menghentikan 2.500 pinjaman online ilegal dan 242 penawaran investasi ilegal, serta sejumlah website dan aplikasi yang berpotensi merugikan masyarakat.

B. Memperoleh informasi 228 rekening bank atau virtual account yang diduga terkait dengan aktivitas keuangan ilegal. Dalam hal ini, satuan kerja pengawasan perbankan mengajukan permohonan pemblokiran guna memberikan instruksi kepada bank yang bersangkutan untuk melakukan pemblokiran.

Selain pemblokiran rekening bank atau virtual account, Satgas Pasti juga menemukan nomor kontak lembaga penagih utang terkait pinjaman online ilegal yang merupakan batasan ketentuan. Setelah itu, Satgas Pasti mengusulkan pemblokiran 995 nomor kontak di Kementerian Komunikasi dan Digital RI (sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika RI).

Sejak 1 Januari hingga 28 Oktober 2024, OJK telah melaksanakan 4.393 kegiatan edukasi keuangan di seluruh Indonesia dan menjangkau 5.795.083 peserta. Platform digital ILMUI UANGMU yang berperan sebagai saluran komunikasi khusus konten edukasi keuangan kepada masyarakat melalui mini dan aplikasi telah menerbitkan 345 konten edukasi dengan total 1.388.565 viewer. Selain itu, pengguna Sistem Manajemen Pembelajaran Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK sebanyak 69.701 orang dengan total sertifikat penyelesaian modul sebanyak 96.142 buah.

Upaya peningkatan literasi keuangan akan didukung dengan penguatan program inklusi keuangan melalui kolaborasi lintas Kementerian Pembinaan Akses Keuangan (Pujk), akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya. Hingga Oktober 2024, telah terbentuk 541 TPAGS yang tersebar di 37 provinsi dan 504 kabupaten/kota. Dengan demikian, 98,01 persen TPAKD seluruh Indonesia terbentuk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

OJK juga memimpin kegiatan pengembangan dan penguatan literasi dan edukasi keuangan secara komprehensif dan merata, antara lain:

1. Diskusi dengan asosiasi dan manajer kampanye Pujk yang terdiri dari bank ekonomi daerah dan beberapa Pujk untuk membahas program GENCARNCAN. OJK dan seluruh asosiasi serta pengelola kampanye secara bersama berupaya melaksanakan program literasi dan inklusi keuangan secara masif, konsisten, sinergis, terukur, dan berkelanjutan.

2. Memimpin Kegiatan Literasi Keuangan Indonesia (Like) Yang merupakan kerjasama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Forum Koordinasi Penjaminan DeppK oleh Pasar Keuangan (FK-Pppk) untuk menyadarkan masyarakat Avency dan meningkatkan budaya investasi.

3.ย ย  Persyaratan Layanan dan Layanan ืคืึธืจืก (TNI AU) ืคึผืขืจืกืึทื ืขืœ ืื™ืŸ Pangkalan Udara Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat ืฆื• ืคืึทืจื’ืจืขืกืขืจืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ Layanan Pelanggan yang Dapat Dipakai dan Diperpanjang ืœืึธื•ื ื–.

4. โ€œPasar Modal Going to Officeโ€ bekerja sama dengan Lembaga Diklat Polri yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan, khususnya di sektor pasar modal.

5. Penyelenggaraan Bulan (Bik) Keuangan Inklusi Tahun 2024 merupakan bagian dari program GENCARKAN yang digagas Ojk bersama Literasi Nasional Keuangan Inklusi (DNKI), secara merata dan merata di seluruh Indonesia.

Dalam rangkaian Bik tersebut, diselenggarakan Pameran Keuangan (Finexpo) 2024 di Kota Balapapapan yang diikuti oleh 68 peserta pameran, 112 pujk konvensional, 11 regulator, UMKM dan entitas terkait, UMKM dan entitas terkait, UMKM dan entitas terkait. UMKM dan instulator terkait. Kegiatan tersebut berhasil menjangkau 48.978 kunjungan dari berbagai kalangan di Kota Balikapapan dengan total nilai transaksi Rp5,45 miliar. Penerapan BIK juga dilakukan di seluruh Indonesia oleh kantor Ojk di daerah bersama pemangku kepentingan utama.

Untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan memperkuat peran sektor jasa keuangan dalam pertumbuhan perekonomian nasional, OJK mengambil langkah-langkah politik sebagai berikut:

A. Politik untuk menjaga stabilitas sistem keuangan

Di tengah perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang relatif stagnan, ketegangan geopolitik yang terus-menerus di Timur Tengah dan dampaknya terhadap perkembangan terakhir serta dampaknya terhadap pendaftaran terakhir dan dampaknya, penilaian yang berorientasi pada masa depan juga diperlukan. Dari kinerja sektor jasa keuangan. Lembaga jasa keuangan diminta untuk terus mewaspadai potensi risiko di masa depan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi risiko.

B. Politik pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan (SJK) dan infrastruktur pasar

1. OJK meminta perbankan dan pelaku industri PVML memperluas akses pembiayaan KKMU, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, tata kelola, dan kualitas kredit KKMU dengan memperluas jangkauan sumber pembiayaan.

2. OJK telah mencanangkan jadwal penguatan bank pembangunan daerah (BPD) 2024โ€“2027 sebagai acuan bagi seluruh kelompok kepentingan untuk mewujudkan BPD yang tangguh, berorientasi pada kontribusi, dan kompetitif. Jadwal penguatan BPD 2024โ€“2027 berfokus pada empat pilar utama untuk mengoptimalkan peran BPD, yaitu: (1) Penguatan struktur dan keunggulan BPD; (2) percepatan transformasi BPD digital; (3) Penguatan peran BPD dalam perekonomian daerah dan nasional; Dan (4) Memperkuat perizinan, pengaturan dan pengawasan BPD.

3. OJK bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership (GAIP) untuk berkomitmen terhadap industri asuransi di Asia dengan memperluas kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global.

OJK akan berperan aktif dalam pengembangan pedoman dan penerapan prosedur yang telah terbukti untuk menutup kesenjangan perlindungan, meningkatkan akses masyarakat di Indonesia dan pada saat yang sama memperkuat hasil keuangan dan perlindungan sosial.

Saat mencatat kesenjangan perlindungan di kawasan Asia, fokusnya setidaknya ada pada lima bidang utama, yaitu bencana alam, kematian, dunia maya, kebisingan, dan pensiun. Oust akan berperan aktif dalam berbagai pilar inisiatif GAP, yaitu di Living Lab, yang berfokus pada penelitian dan analisis topik terkini di industri asuransi; Political Think Tank, yang menawarkan platform utama bagi otoritas pengatur, industri, dan Acada โ€‹โ€‹โ€‹โ€‹untuk memberikan kontribusi politik; Dan pengembangan hadiah yang mendukung pengembangan hadiah di bidang asuransi.

4. OJC telah mengeluarkan beberapa ketentuan sebagai berikut:

A. SEOJK Nomor 11/SEOJK.01/2024 tentang Laporan dan Permintaan Informasi Debitur pada Sistem Pelayanan Asuransi Keuangan (penghargaan kredit SLIITCH P29P). Dalam penyampaiannya, Silic diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih banyak dan tepat mengenai kondisi debitur.

B. Seajk #9/SEOJK.05/2024 tentang Evaluasi Kualitas Perhitungan Recourse, Kegiatan Penjaminan dan Suriship (Subropasi Seajk). SEOJC ini merupakan kebijakan pelaporan di Slick tentang penilaian kualitas faktur subragus, aktivitas penjaminan dan survei untuk perusahaan asuransi dan penjaminan yang digambarkan sebagai laporan di Slilic.

C. Ziel No. 15 tahun 2024 tentang integritas pelaporan keuangan bank, bertujuan untuk menghindari pentingnya mengintegrasikan semua perilaku steaking bank dari semua steak bank dan pengendali pemegang saham (PSP) saat membuat kesepakatan. ื“ืขื ืคึผืึธื“ื–ืฉืง, ืฆื•ื•banืฉืŸ ืฆื•ื•ื™ืฉืŸ, ืจืขื’ื™ืึทืœื™ataan ื“ื™ ื“ื™ ืคื•ืŸ ื“ื™ ื“ื™ืจืขืงื˜ืึธืจืก ืื•ืŸ ื“ื™ ื“ื™ ื‘ืึธืจื“ ืงืึทืžื™ืฉืึทื ืขืจื– ืงืึทืžื™ืฉืึทื ืขืจื– ืคึผืกืคึผ ืื™ืŸ ื“ืขืจ ืื•ืŸ ืคึผืกืคึผ ืคึผืกืคึผ ืื™ืŸ ืื™ืŸ ืื™ืŸ ืงื•ื•ืึทืœื™ื˜ืขื˜ ืคึผืกืคึผ ืฉื˜ื™ืฆืŸ ืื™ืŸ ื“ืขืจ ืงื•ื•ืึทืœื™ื˜ืขื˜ ืื•ืŸ ืคืึทืจืœืึธื–ืœืขืš ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืจื™ืคึผืึธืจื˜ื™ื ื’ ืคึผืจืึธืฆืขืก, ื“ื™ ืคืœื™ื›ื˜ ืคืœื™ื›ื˜ ืึทืคื™ืœื™ื™ื˜ืึทื“ ื–ื™ื™ืŸ ืฆื• merupakan ื•ื™ื™ื“ืŸ ื™ื ื˜ืขืจื•ื•ืขื ื˜ื™ืึธืŸ, ื•ื•ื™ ื’ืขื–ื•ื ื˜ ื’ืขื–ื•ื ื˜ ืฆื• ื“ื™ืกืึทืœื™ื™ื˜ืึทื“ ื•ื™ืกืžื™ื“ืŸ ื™ื ื˜ืขืจื•ื•ืขื ื˜ื™ืึธืŸ, ื•ื•ื™ ilkan ื•iatD ื™ื ืคื™ืœื™ื™ื˜ืึทื“ ื™ื ืคื™ืœื™ื™edaื˜ืึทื“ ืฆื• ilkanDืกืžื™ื“ืŸ ilkan ืกืžื™ื“ืŸ, ilkan ื’ืขื–ื•ื ื˜ ื•ื•ื™ ื™ื ืคื™ืœื™ื™edaื˜ืึทื“ ืึทื“ืžื™ื ื™ืกื˜ืจืึทื˜ื™ื•ื•ืข ืกืึทื ื’ืง. ืื™ืŸ ืคืึทืœ ืคืึทืœ ืึท.

D. Seajk ื ื•ืžืขืจ 10 / seojk.05 / 2024 ื•ื•ืขื’ืŸ ื“ื™ ืžืขืงืึทื ื™ื–ืึทืžื– ืื•ืŸ ืคึฟืึทืจ ื“ื™ ืคื•ืŸ ืฉืึทืจื™ืึท ืฉืึทืจื™ืึท ืคื•ืŸ ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืงืึธืžืคึผืึทื ื™ืขืก ืื•ืŸ ืจื™ื™ื ืฉื•ืจืึทื ืก ืงืึธืžืคึผืึทื ื™ืขืก (Seajk Spining Bod. ื“ืขื seojk ื’ื™ื˜ ื’ื™ื™ื“ืœื™ื™ื ื– ืคึฟืึทืจ ืื•ืŸ ืจื™ื™ื ืฉื•ืจืึทื ืก ื’ืขืฉืขืคื˜ืŸ ื’ืขืฉืขืคื˜ืŸ ืงืขืจื™ื™ื ื’ ื“ื™ ืฆืขืฉื™ื™ื“ื•ื ื’ (ื•ืžื“ืจื™ื™ (ilkanืžื“ืจื™ื™ (ilkanืžื“ืจื™ื™ (ilkanืžื“ืจื™ื™ (ilkanืžื“ืจื™ื™ (ilkanืžื“ืจื™ื™ ) 11 ืคื•ืŸ 2023 ilkan ืฉืึทืจื™ืึท ืึทืคึผืึทืจืึทื˜ ืึทืคึผืึทืจืึทื˜ ืคื•ืŸ ืงืึธืžืคึผืึทื ื™ืขืก ืื•ืŸ ืจื™ื™ื ืฉื•ืจืึทื ืก.

E. POJK Nomor 16 tahun 2024 tentang pengawasan PT Sarana Multi Infrastructure (Persero)/PT SMI yang akan memperkuat yayasan hukum dan kerangka kerja regulasi dan pengawasan untuk OJK, antara lain untuk melakukan pengawasan langsung dan tidak langsung, penilai Kesehatan ื’ืœื™ื™ึทืš, ื“ื™ื˜ืขืจืžืึทื ื™ื ื’ ื“ื™ ืกื˜ืึทื˜ื•ืก ื”ืฉื’ื—ื” ืื•ืŸ ื“ื™ ืึทืคึผืœืึทืงื™ื™ืฉืึทืŸ ื“ืขืจ ืคึผืจื™ื ืฆื™ืคึผ ืคื•ืŸ ืึทื ื˜ื™-ืžื™ืงื™ ืื•ืŸ ืคืึทืจื”ื™ื˜ื•ื ื’ ืคื•ืŸ ื˜ืขืจืขืจื™ื–ืึทื ืคืึทื ื“ื™ื ื’ (apu Ppt) ื‘ื™ื™ ืกืžื™.

F. ื“ืขืจืœื•ื™ื‘ืขื ื™ืฉ ืื™ืŸ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ (TUSK POJK). ื“ืขื ืคึผืึธื“ื–ืฉืง ืึท ื ืึธื›ืคืึธืœื’ืŸ ื“ื™ ื“ื™ ืึทืจื˜ื™ืงืœ 247 ืคื•ืŸ ื“ื™ ืคึผ 2 ืงืกืง ื“ื™ ื“ื™ ืคืึธืจืžื™ืจื•ื ื’ ืื•ืŸ ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก ื“ื™ ื˜ืึทืกืงืก ื”ืึทื ื“ืœื™ื ื’ ื’ืขืฉืขืคื˜ ื’ืขืฉืขืคื˜ ืึธืŸ ื“ืขืจืœื•ื™ื‘ืขื ื™ืฉ ื• ืฉืึทื˜ืŸ ื“ื™. ื“ืขื ืคึผืึธื“ื–ืฉืง ืœืขื’ืึทืœ ืœืขื’ืึทืœ ืคึฟืึทืจ ืื•ื™ื˜ืึธืจื™ื˜ืขื˜ ืื•ื™ื˜ืึธืจื™ื˜ืขื˜ / ืžื™ื ื™ืกื˜ืจื™ืขืก / ืื™ื ืกื˜ื™ื˜ื•ืฆื™ืขืก ืงืึทืœืึทื‘ืขืจื™ื™ื˜ื™ื ื’ / ืกื™ื ืขืจื“ื–ืฉื™ืกื™ื– ืฆื• ืคืึทืจืžื™ื™ึทื“ืŸ ื•ืžืœืขื’ืึทืœ ื™ื ื•ื•ืขืกืžืึทื ื˜ ื˜ืึทืกืง ื˜ืึทืกืง ืงืจืึทืคื˜), ilkan ื“ื™ ืึธื“ื–ืฉืง ืืงื˜ืŸ ืืงื˜ืŸ ืึทื–ื•ื™ ืงืึธืึธืจื“ื™ื ืึทื˜ืึธืจ ilkan ืึท ืึท ืงืึธืึธืจื“ื™ื ืึทื˜ืึธืจ ืึทื–ื•ื™ ืึท ืงืึธืึธืจื“ื™ื ืึทื˜ืึธืจ ืงืึธืึธืจื“ื™ื ืึทื˜ืึธืจ ilkan ืึท ืึท ืงืึธืึธืจื“ื™ื ืึทื˜ืึธืจ ืึทื–ื•ื™ ืึท ืงืึธืึธืจื“ื™ื ืึทื˜ืึธืจ ืงืึธืึธืจื“ื™ื ืึทื˜ืึธืจ ilkan ืึท ืึท ืงืึธืึธืจื“ื™ื ืึทื˜ืึธืจ ืึทื–ื•ื™ ืึทื–ื•ื™ ืึท. ืฉื•ืฅ ืคื•ืŸ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ื“ื™.

C. seajk ื ื•ืžืขืจ 13 / seojk.08 / 2024 ื•ื•ืขื’ืŸ ืกืึทื‘ืžื™ืฉืึทืŸ ืื•ืŸ ืจื™ืคึผืึธืจืฅ ืคื•ืŸ ืื•ื™ืฃ ืื•ืŸ ืจื™ืคึผืึธืจืฅ ืื•ื™ืฃ ืคึผืœืึทื ื– ืื•ื™ืฃ ืคึผืœืึทื ื– ืื•ืŸ ืจื™ืคึผืึธืจืฅ ืคึผืœืึทื ื– ืื•ื™ืฃ ืคึผืœืึทื ื– ืื•ืŸ ืžืขืœื“ืขื˜ ืื•ื™ืฃ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืœื™ื˜ืขืจืึทืกื™ ืื•ืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื™ื ืงืœื•ื–ืฉืึทืŸ (ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื™ื ืงืœื•ื–ืฉืึทืŸ ) ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ื™ืฉืึทืŸ ืคื•ืŸ pojk ื ื•ืžืขืจ 3 ืคื•ืŸ 2023 ืื™ืŸ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก ืคึฟืึทืจ ืงืึธื ืกื•ืžืขืจืก ื“ื™ ืงื”ืœ ืงื”ืœ ืคึผื•ืงื“ื–ืฉ ืคึผื•ืงื“ื–ืฉ ืคึผื•ืงื“ื–ืฉ 22 ืคื•ืŸ 2023 ilkanืขื’ืŸ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืงื”ืœ ืื™ืŸ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื‘ืึทื“ื™ื ื•ื ื’ืก ืกืขืงื˜ืึธืจ. ืึทืงื˜ื™ืึธืจืก (ืคึผื•ื“ืง) ilkan ื• ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืฆื•ื’ืจื™ื™ื˜ื•ื ื’ ืคื•ืŸ ืื•ืŸ ืžืขืงื™ื™ึทืขื ืžืขืงื™ื™ึทืขื ืฆื• ืคืึทืจื’ืจืขืกืขืจืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืœื™ื˜ืฉืงืข ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืžื™ืœื“ืึทืกื™ ืžื™ืœื“ืึทืกื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืžื™ืœื“ ืื•ืŸ ืžื™ืœื“ ืื•ืŸ ืžื™ืœื“ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืžื™ืœื“ ืžื™ืœื“ ืžื™ืœื“ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืžื™ืœื“ ืžื™ืœื“ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ.

H. SEAJK ื ื•ืžืขืจ 14 / SEOJK.05 / 2024 ื• ื”ืึทืกืงืึธืžืข ืื•ืŸ ืจื™ืคึผืึธืจื˜ื™ื ื’ ืจื™ืคึผืึธืจื˜ื™ื ื’ ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืคึผืจืึธื“ื•ืงื˜ืŸ. ื“ืขื seojk ื’ื™ื˜ ืคึฟืึทืจ ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืื•ืŸ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ื’ืขืฉืขืคื˜ืŸ ื‘ืึทืงื•ืžืขืŸ ื”ืึทืกืงืึธืžืข ื”ืึทืกืงืึธืžืข ืจื™ืคึผืึธืจื˜ื™ื ื’ ืคื•ืŸ ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืคึผืจืึธื“ื•ืงื˜ืŸ ืื•ื™ืฃ ืื•ื™ืฃ pojk ื ื•ืžืขืจ 8 ืคื•ืŸ 2024 ilkanืขื’ืŸ ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืคึผืจืึธื“ื•ืงื˜ืŸ ืคึฟืึทืจืงื•ื™ืฃ ืคึฟืึทืจืงื•ื™ืฃ ื˜ืฉืึทื ืึทืœื–.

5. ojk ืื™ื– ืขื˜ืœืขื›ืข ืคึผืœืึทืŸ ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ืกื˜ืึทื ื“ืึทืจื“ืก, ื•ื•ื™ ื’ื™ื™ื˜:

A. ืจืคึผืึธื“ื–ืฉืง ืคื•ืŸ ืฉืคึผื•ืจ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ื“ื•ืจืš ื“ื•ืจืš ืึทืงื˜ื™ืึธืจ ืื™ื ืคืืจืžืืฆื™ืข ืื™ืŸ ื“ื™ ื“ื™ ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก ืกืขืงื˜ืึธืจ (ืจืคึผืึธื“ื–ืฉื“ื–ืฉ ืกื™ืคึผืึทืึทืงื•) ilkanืึธืก ื“ื™ ื ื•ืฆืŸ ื ื•ืฆืŸ ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก ืคื•ืŸ ilkanืึธืก ื›ึผื•ืœืœ ื›ึผื•ืœืœ ืื•ืŸ ืื™ื ืคึฟืึธืจืžืึทืฆื™ืข ืื•ื™ืฃ ืฉืคึผื•ืจ ืจืขืงืึธืจื“ ื“ื™ ืคึผืขืจืคึผืึทื˜ืจื™ื™ื˜ืขืจื– ืคึผืขืจืคึผืึทื˜ืจื™ื™ื˜ืขืจื– ื“ื™ ื“ื™ ื“ื™ ืื™ืŸ ืกื“ื–ืฉืง. ืžื™ื˜ ืึทืงืกืขืก ืฆื• ื“ืึทื˜ืŸ ืื•ืŸ ืื™ื ืคึฟืึธืจืžืึทืฆื™ืข ืื•ื™ืฃ ื“ื™ ืคึผืขืจืคึผืึทื˜ืจื™ื™ื˜ืขืจื– ‘ืฉืคึผื•ืจ ื“ื•ืจืš ืกื™ืคึผืึทื•ื•ืึทืง sisi ืกื™ืคึผืึทื•ื•ืึทืง berwisata, ืขืก ืขืก ืขืก ืขืก ืขืก ืขืก ืขืก ื’ืขืจื™ื›ื˜ ืฆื• ืจื™ื–ื™ืงื™ืจืŸ ืคื•ืŸ ื“ื™ ื“ื™ ืึธื ื•ื•ืขืจ ื“ื™ ื“ื™ ืคื•ืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก ืจืขื›ื˜ ืฆื• ืฆื• ื™ื ืกื™ื“ืึทื ืก ื™ื ืกื™ื“ืึทื ืก ื™ื ืกื™ื“ืึทื ืก ืฉื•ื•ื™ื ื“ืœ.

B. ืจืคึผืึธื“ื–ืฉืง ืกื“ืจ ilkan ืึท ืึท ืึท ืึทืžืขื ื“ืžืขื ื˜ ืฆื• ื“ื™ ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ืฆื• ื’ืขืฉืจื™ื‘ืŸ ืึธืจื“ืขืจืก ืื™ืŸ ืงืฉืจ ืžื™ื˜ ื“ื™ ื™ืฉื•ืึทื ืก ืคื•ืŸ ืคึผืขืฅ ืคึผืขืฅ ืคึผืขืฅ, ilkan ื’ื™ื˜ ื’ื™ื˜ ืฆื• ืฆื• ื“ื™ ืึธื“ื–ืฉืง ื“ื™ ืžืขืจื“ื–ืฉื“ ืื•ื™ื˜ืึธืจื™ื˜ืขื˜ ืคื•ืŸ ืื•ื™ื˜ืึธืจื™ื˜ืขื˜ ืื•ื™ื˜ืึธืจื™ื˜ืขื˜ ืคื•ืŸ ืึธื ื’ืขืจ, ืคื•ืกื™ืึธืŸ, ื•ื•ื™ื™ื•Oingืขืจ, ื™ื ืึทื’ืจื™ืฉืึทืŸ ืื•ืŸ / ืึธื“ืขืจ ืงืึทื ื•ื•ืขืจื–ืฉืึทืŸ (p3i) ืื™ืŸ Pojk.

ืžื™ื˜ ื“ื™ ื™ืฉื•ืึทื ืก ืจืคึผืึธื•ื“ืง ืจืคึผืึธื•ื“ืง ื’ืขืฉืจื™ื‘ืŸ ื’ืขืฉืจื™ื‘ืŸ, ืขืก ืื™ื– ื’ืขืจื™ื›ื˜ ืคืืจื˜ื™ื™ืœืŸ ื“ื™ ืคื•ื ืงื˜ื™ืึธืŸ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืกื“ื–ืฉืง, ื‘ื™ื™ื“ืข ืคึผืจื•ื“ืขื ื˜ื™ืึทืœ ืฉื’ื—ื” ืžืึทืจืง ืึธื ืคื™ืจื•ื ื’ ืึธื ืคื™ืจื•ื ื’, ืึทื–ื•ื™ ืึทื– ืึทื– ืึทื– ืึทื– ืึทื– ืึทื– ืึทืงื˜ื™ื•ื•ื™ื˜ืขื˜ืŸ ื“ื™ ื“ื™ sjk ื–ืขื ืขืŸ ื–ืขื ืขืŸ ื’ืขื”ืืœื˜ืŸ ืงืขืกื™ื™ื“ืขืจ, ืคืขืจืœื™, ื˜ืจืึทื ืกืคึผืขืจืึทื ื˜ืœื™.

C. ืจืคึผืึธื“ื–ืฉืง ื‘ืึทื ืงื™ื ื’ ืึทืงื˜ื™ื•ื•ื™ื˜ืขื˜ืŸ ืึทืงื˜ื™ื•ื•ื™ื˜ืขื˜ืŸ, ilkan ืึทืคึผืœื™ื™ื– ืฆื• ื’ืขืฉืขืคื˜ ื‘ืึทื ืงืก ืื•ืŸ bprs / s. ืื•ืŸ ื“ื™ ืคึฟืึทืจ ืึทื“ื–ืฉืึทืกื˜ื™ื ื’ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ื“ื™ ืœืขืฆื˜ืข ื“ื™ื•upa, ืึทืจื™ื™ึทื ื’ืขืจืขื›ื ื˜ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื˜ื™ื ื’ ืงืึทืคึผื™ื˜ืึทืœ ืึธื ื˜ื™ื™ืœ ื ืขืžืขืŸ, ื’ืขืจืึทื ื˜ื™ื“ ื“ื•ืจืš ื’ืขืฉืขืคื˜ ื’ืขืฉืขืคื˜ ื‘ืึทื“ื™ื ื•ื ื’ืก ื’ืขืฉืขืคื˜ ืคืึทืจืžืึธื’ ืคืจืขืžื“ ilkanืขืงืกืœ ื‘ืึทื ืงืก ื“ื•ืจืš, ื•ื•ื™ ilkan ื•iatD ื• ื• ANG ื ื•ืฆืŸ ืคื•ืŸ ืกื™ื’ื ืึทื˜ืฉืขืจื– ืื•ืŸ ืขืœืขืงื˜ืจืึธื ื™ืฉ ืขืœืขืงื˜ืจืึธื ื™ืฉ ืื™ืŸ ื“ื™ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืคึผืจืึธื“ื•ืงื˜ืŸ.

D. Pengembangan RPOJK dan penguatan transaksi dan institusi sekuritas, sebagai turunan dari undang-undang P2SK, dengan beberapa zat pengatur yang terkait dengan penyediaan layanan lain oleh Organisasi Regulasi Mandiri (SRO), perluasan jaminan transaksi sekuritas, ืื•ืŸ ื ื•ืฆืŸ ืคื•ืŸ ื’ืขืจืึทื ื˜ื™ื“ ื’ืขืจืึทื ื˜ื™ื“ ื’ืขืœื˜ ื“ื•ืจืš ืคึผืึธืœื™ืึทื ืข ืื•ืŸ ืกืขื˜ืึทืœืžืึทื ื˜ ื™ื ืกื˜ื™ื˜ื•ืฉืึทืŸ, ืขื‘ื•ืก ืœืคึผืก ื”ืึทื ื“ืœ, ื•ื•ื™ ilkan ื• ืฉื•ืขืจื™ืงื™ื˜ ื˜ื ืึธื™ื ืึทื– ืขื ื“ื™ื™ื ื“ื–ืฉืขืจ ื“ื™ ื”ืงื˜ื™ื“ื™ื˜ื™ ืคื•ืŸ ืกื•ืจื™ืึทื˜ื™ื–.

E. ืจืคึผืึธื“ื–ืฉืง ืื•ืŸ ืคึฟืึทืจืฉื˜ืึทืจืงื•ื ื’ ืคึฟืึทืจืฉื˜ืึทืจืงื•ื ื’ ื™ืฉื•ืขืจื– ืื•ืŸ ืขืคื ื˜ืœืขืš ืงืึธืžืคึผืึทื ื™ืขืก, ื• ืื ื“ืขืจืข ืื ื“ืขืจืข ื“ื™ ืึทืงืกืขืœืขืจื™ื™ืฉืึทืŸ ืคื•ืŸ ืขืคืขืงื˜ื™ื•upa ืฆื™ื™ื˜ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ื•ื™ืกื–ืึธื’ื•ื ื’, ืœื™ื™ืึทื‘ื™ืœื™ื˜ื™ื– ืจืขืงืึธืจื“ื™ื ื’ ืื•ื™ืฃ ืื•ื™ืฃ, ืขื ื“ืขืจื•ื ื’ืขืŸ ืื™ืŸ ืกื˜ืึทื˜ื•ืก ืคื•ืŸ ืคื™ืจืžืข ืคื™ืจืžืข ืฆื• ืฆื• ื“ื™ ื“ื™ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืฆื• ilkanืขืจืŸ ืึท ืคืืจืžืื›ื˜. ื•ื•ื™ ืึท ืจืขื–ื•ืœื˜ืึทื˜ ื–ื™ื™ึทืŸ ืฉืึทืจืขืก ืฉืึทืจืขืก ื“ื™ ืื•ื™ืฃ ื‘ืขืจื–ืข ื˜ื•ื™ืฉืŸ ืกื˜ืึทื˜ื•ืก ilkanืึทืœืึทื ื˜ืขืจืึทืœื™, ื“ื™ ืคึผืขืจื™ืึธื“ ืคื•ืŸ ืกืึทื‘ืžื™ืฉืึทืŸ ืกืึทื‘ืžื™ืฉืึทืŸ ืจื™ืคึผืึธืจืฅ ืฆื• ื“ื™ ืžื•ื“ื™ืข ืฆื• ืฆื• ืฆื™ื‘ื•ืจ ื“ื™ ilkanืขื’ืŸ ื’ืขืฉืขืขื ื™ืฉืŸ, ืื•ืŸ ืงืจื™ื™ื˜ื™ืจื™ืึท ืคึฟืึทืจ ืฉืขืจื›ืึธื•ืœื“ืขืจื– ืฉืขืจื›ืึธื•ืœื“ืขืจื– ื–ืขื ืขืŸ ื ื™ืฉื˜ ืขืคื ื˜ืœืขืš ืฉืขืจื›ืึธื•ืœื“ืขืจื– ืื™ืŸ ืื™ืŸ ืœื™ืงื•ื•ื™ื“ื™ื™ืฉืึทืŸ ืคื•ืŸ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืขืคื ื˜ืœืขืš.

F. ืคืึทืจื•ื•ืึทืœื˜ื•ื ื’, ืึทื–ืึท ilkan ื™ rpojk ืึทื ื˜ื•ื•ื™ืงืœื•ื ื’ ืื•ืŸ ื™ื ื•ื•ืขืกืžืึทื ื˜ ืคืึทืจื•ื•ืึทืœื˜ื•ื ื’, rpojk ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ื™ืฉืึทืŸ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืคืึทืจื•ื•ืึทืœื˜ื•ื ื’ ืื•ืŸ ืคื•ืŸ ื™ื ื•ื•ืขืกื˜ืžืขื ื˜ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืžืึทื ืึทื’ืขืจ ื’ืขื–ื•ื ื˜ ืื•ืŸ ืื•ืŸ rpojk ืงืขื’ื ืฆื™ื™ึทื˜ื™ืง ืึทืกืขืกืžืึทื ื˜ ืึทืกืขืกืžืึทื ื˜ ื™ื ื•ื•ืขืกืžืึทื ื˜ ืžืึทื ืึทื’ืขืจ ืึทืกืขืกืžืึทื ื˜.

C. ืจืคึผ ื ื‘ืึทื ืง, ืฆื• ืคืืจืฉื˜ืืจืงืŸ ืจื™ื–ื™ืงื™ืจืŸ ืคืึทืจื•ื•ืึทืœื˜ื•ื ื’ ื“ื™ ื“ื™ ืกืขืงื˜ืึธืจ.

H. rpojk ilkanืขื’ืŸ ื”ืฉื’ื—ื”, ืคืึทืจื–ืข ืกื˜ืึทื˜ื•ืก, ืื•ืŸ ื ืึธื›ืคืึธืœื’ืŸ ืึท ืคื•ืŸ pvml ื•ื•ื™ ืึท ืคื•ืŸ ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ilkan ื• ื•ื™ืŸ ื“ื™ืŸ ื“ื™ ืคึผื•ื•ืžืœ ืกืขืงื˜ืึธืจ ilkanืึธืก, ืฆื•ื•ื™ืฉืŸ ืื ื“ืขืจืข, ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื™ืฅ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ืฅ ืคึผืจืึธื•ืกื™ื“ื–ืฉืขืจื– ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ื“ื™ ื”ืฉื’ื—ื” ืกื˜ืึทื˜ื•ืก ืคื•ืŸ, ืื•ืŸ ื“ื™ ืคื•ืŸ ื”ืฉื’ื—ื” ื”ืฉื’ื—ื” ืื™ืŸ ืื™ืŸ ื™ื ืึทื’ืจื™ื˜ื™ื˜alisasi ื™ื ืึทื’ืจื™ื˜ื™ื“ ืื™ืŸ ืึท ื™ื ืึทื’ืจื™ื™ื˜ื™ื“.

ืื™ืš. ืจืคึผืึธื“ื–ืฉืง ilkan ื• ื• ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ, ืฆื•ilkan ืื ื“ืขืจืข ืื ื“ืขืจืข ืื ื“ืขืจืข ืื ื“ืขืจืข ืื ื“ืขืจืข ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืคึฟืึทืจ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื™ืฅ ื“ื™ ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ื™ืฉืึทืŸ ื“ื™ ื“ื™ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืจื™ืกืคึผืึทื ืกืึทื‘ื™ืœืึทื˜ื™ื– ืคื•ืŸ ื‘ืึธืจื“ ืคื•ืŸ ืจื™ื™ื˜ื™ืงืก ืจื™ื™ื˜ื™ืงืก, ื“ื™ ื“ื™ ืื•ืŸ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืื•ืŸ ืึทืจื‘ืขื˜ ืึทืจื‘ืขื˜ ื•ื ื™ืฅ ilkanื ื™ืฅ ilkanื ื™ืฅ ื“ื™ ืงืึทืžื™ื˜ื™ ืงืึทืžื™ื˜ื™ ืึทืจื‘ืขื˜. ืงืึธื ื˜ืจืึธืœ ืคืึทื ื’ืงืฉืึทื ื–, ื•ื•ื™ egi egi egi ilkan ilkan ืงืึธื ืคืœื™ืงื˜ ืงืึธื ืคืœื™ืงื˜ ืื™ื ื˜ืขืจืขืก.

ื“ื–ืฉ. ื“ื™ rpojk ืึธืœื˜ืขืจื ืึทื˜ื™ื•upa ืจืึทื ื’ (ืคึผืงืึท) ืื™ื– ื’ืขื•ื•ืขืŸ ื’ืขื•ื•ืขืŸ Ilkan ื ืึธื›ืคืึธืœื’ืŸ ืฆื• ื“ื™ ืจืขื–ื•ืœื˜ืึทื˜ืŸ ืคื•ืŸ ืกืึทื ื“ื‘ืึธืงืก ืจืขื’ื•ืœืึทื˜ืึธืจื™ Ilkanืึธืก ืึทืŸ ืึธืœื˜ืขืจื ืึทื˜ื™ื•upa ืงืจืขื“ื™ื˜ ืจืึทื ื’ ื’ืขืฉืขืคื˜ ืžืึธื“ืขืœ ืฆื• ื–ื™ื™ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื™ื˜ืึทื“ ืกื•ืคึผืขืจื•ื™akah ื“ื•ืจืš ื“ื™ ืึธื“ื–ืฉืง. ื“ืขืจ ืจืคึผืึธื“ื–ืฉืง ืจืขื’ื•ืœื™ืจืŸ ื“ื™ ื“ื™ ืคื•ืŸ ืคึผืงืึท ื’ืขืฉืขืคื˜ ืฉื™ื™ึทื›ื•ืช ืฆื• ืคึผืจื™ื ืกืึทืคึผืึทืœื– ืคึผืจื™ื ืกืึทืคึผืึทืœื– ืื•ืŸ, ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ืคื•ืŸ ื’ืขืฉืขืคื˜ ืœื™ื™ืกืึทื ืกื™ื ื’, ืื™ื ืกื˜ื™ื˜ื•ืฆื™ืขืก, ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก, ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ื™ืฉืึทืŸ ืคึผืงืึท ืคึผืงืึท, ื”ืฉื’ื—ื” ืื•ืŸ ืื ื“ืขืจืข ืึทืกืคึผืขืงืฅ ืจื™ืœื™ื™ื˜ื™ื ื’ ืฆื•.

ืง. Rpojk ืึธืจื’ืึทื ื™ื–ืึทื˜ืึธืจ ืคื•ืŸ ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก (pajk) ื•ื•ื™ ื ืึธื›ืคืึธืœื’ืŸ ืฆื• ืจืขื–ื•ืœื˜ืึทื˜ืŸ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืจืขื’ื•ืœืึทื˜ืึธืจื™ ืจืขื’ื•ืœืึทื˜ืึธืจื™ ืจืขื’ื•ืœืึทื˜ืึธืจื™ ื‘ืึธืงืก ื‘ืึทืฉื˜ื™ืžื˜ ื“ื™ ื’ืขืฉืขืคื˜ ืžืึธื“ืขืœ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก ืื•ืŸ ืกื•ืคึผืขืจื•ื• berwarnai elah ื“ื•ืจืš ื“ื™ ืึธื“ื–ืฉืง. ื“ืขื ืจืคึผืึธื“ื–ืฉืง ืจืขื’ื•ืœื™ืจืŸ ืจืขื’ื•ืœื™ืจืŸ, ืฆื•ื•ื™ืฉืŸ ืื ื“ืขืจืข, ืงืึทืคึผื™ื˜ืึทืœ, ื™ื ืกื˜ื™ื˜ื•ืฉืึทื ืึทืœ, ืื•ืŸ ืคึฟืึทืจ ืœื™ื™ืกืึทื ืกื™ื ื’ ืคึผืึทื“ื–ืฉ, ื•ื•ื™ ื’ืขื–ื•ื ื˜ ื”ืฉื’ื—ื” ืคื•ืŸ ืฉื•ืฅ ืฉื•ืฅ ืคื•ืŸ ืงืึทื ืกื•ืžืขืจ.

L. ืจืคึผืึธื“ื–ืฉืง ืคื•ืŸ ื”ืึทื ื“ืœ ืื™ืŸ ืื™ืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืึทืกืขืฅ ืงืจื™ืคึผื˜ืึธ ืึทืกืขืฅ ืึทืกืขืฅ ืื™ืŸ ืฆื• ืฆื•ื’ืจื™ื™ื˜ืŸ ื™ื‘ืขืจื’ืึทื ื’ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืึทืจื‘ืขื˜ ืึทืจื‘ืขื˜ ืึทืจื‘ืขื˜ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื˜ื™ื ื’ ืื•ืŸ ืกื•ืคึผืขืจื•ื•akitasilah

ืขื. Rseojk mikanise Pengawasan Dan Pelaporan Pedagangan Aset Keuangan Digital Termasuk Aset Kripto Akan Menjadi Peraturan Pelaksana Atas Rpojk Mengenai Penyelenggaraan Perdagangan Aset Keuangan Digital Terminal Aset Cripto.

N. rseojk ื–ื™ืš -ืคึผืœืึทืฅ ื‘ืึทืจื™ื›ื˜ ืึท ืึท -ืึทืจ ืฆื• ื“ื™ ืžืึทื ื“ืึทื˜ ืคื•ืŸ ืคึผืึธื“ืึทื˜ืข ื ื•ืžืขืจ 22 ืคื•ืŸ 2023 ilkanืขื’ืŸ ืงืึธื ืกื•ืžืขืจ ืคึผืจืึทื˜ืขืงืฉืึทืŸ ืื•ืŸ ืื™ืŸ ื“ื™ ื“ื™ ื‘ืึทื“ื™ื ื•ื ื’ืก. Rseojk ืจื™ืคืขืจื“ ืื™ื– ืึท ื’ื™ื“ืœื™aruื ื– ืคึฟืึทืจ ืื™ืŸ ืงืึทื ื“ืึทืงื˜ื™ื ื’ ืึท ื–ื™ืš-ืคึผืœืึทืฅ ืคื•ืŸ ืžืงื™ื™ื ืคื•ืŸ ืžืงื™ื™ื ืžืงื™ื™ื ืคื•ืŸ ื“ื™ ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ืงืึทื ืกื™ื•ืžืก ืงืึทื ืกื•ืžืขืจ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืงื”ืœ, ืึทืจื™ื™ึทื ื’ืขืจืขื›ื ื˜ ืงืึทืžืคึผื™ื™ื ื™ื ื’ ืื•ื™ืฃ ื“ืขื ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ื ื ื’ื™ื™ื“ืœื™ื™ื ื– ื“ื™ ืคึฟืึธืจืžืึทื˜ ื“ื™ ืžืขืœื“ื•ื ื’ ืžืขืœื“ื•ื ื’ ื–ื™ื™ืขืจ ื–ื™ื™ืขืจ ื–ื™ื™ืขืจ ืึทืกืขืกืžืึทื ื˜.

O. ืึธื“ื–ืฉืง ื“ื™ ื“ืจืึทืคื˜ื™ื ื’ ืžืึทื ืฉืึทืคึฟื˜ ืื•ืŸ ืื ื“ืขืจืข ilkanืขืจื™ืคื™ืขืจ ilkan ื•ื™ืคื™ืขืจ ืงืึทื ืกื™ืกื˜ื™ื ื’ ืคื•ืŸ sjk ืึทืกืึธื•ืกื™ื™ื™ืฉืึทื ื–, ืคึผืจืึทืงื˜ื™ืฉื ืขืจื–, ืึทืงืึทื“ืขืžื™ืงืก ืคื•ืŸ ื“ืขืจ ืคืึทื›ืžืึทืŸ ืื™ื ืกื˜ื™ื˜ื•ื˜ (ืกืงืงื ื™) ืคึฟืึทืจ ื“ื™ ื ืึทื˜ื•ืจ ืคื•ืŸ ื‘ืึทื“ื™ื ื•ื ื’ืขืŸ pepk) ื–ื™ื ื˜ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ 2024. ื“ื™ ืกืงืงื ื™ ื‘ืืฉืœืืกืŸ ื“ื•ืจืš ืžื™ื ื™ืกื˜ืขืจ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ื“ื•ืจื›ื’ืขืงืึธื›ื˜ ืื™ืŸ ืžื™ื˜ ื“ืขืจ ื“ืขืจ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืื™ื ื“ืึธื ืขื–ื™ืฉ ื ืึทืฉืึทื ืึทืœ ืงื•ื•ืึทืœื™ืคื™ืงืึทืฆื™ืข ืงื•ื•ืึทืœื™ืคื™ืงืึทืฆื™ืข (kknei) Pekk. ื“ืขืจ ืฆื•ื’ืจื™ื™ื˜ื•ื ื’ ื“ืขืจ kcni ืคึผืขืคึผืง ื”ืื˜ ื“ื™ ื“ื™ ื“ื™ ืงืึทื ื•ื•ืขื ืฉืึทืŸ ื‘ื™ื ืข ืื•ื™ืฃ 17 ืืงื˜ืื‘ืขืจ, 2024 ืื•ืŸ ilkanืขื˜ ื“ืขืจื™ื‘ืขืจ ื‘ืืฉืœืืกืŸ.

ืื™ืŸ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืื™ื ื“ื•ืกื˜ืจื™ืข ืื™ื ื“ื•ืกื˜ืจื™ืข, ื“ื™ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืื™ื ื“ืขืงืก (issi) ื”ืืœื˜ ืฉื˜ืืจืงืŸ 8.71 ืคึผืจืึธืฆืขื ื˜.ย  ื“ืขืจื•ื•ื™ื™ึทืœ, ื“ื™ ืคื•ืŸ ื“ื™ ื™ื ื˜ืขืจืžื™ื™ื˜ืึทื“ ืคืึธืจืฉื˜ืขืœื•ื ื’ ืคืึธืจืฉื˜ืขืœื•ื ื’ SJK Skyaia ืื™ื– ื’ืจืึธื•ื™ื ื’ ื’ืจืึธื•ื™ื ื’, ืžื™ื˜ ื‘ืึทื ืงื™ื ื’ ื‘ืึทื ืงื™ื ื’ 11.40 ืคึผืจืึธืฆืขื ื˜, ื“ื™ ืคื•ืŸ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืจื™ืกื™ื•ื•ืึทื‘ืœืขืก ื’ืขื•ื•ืืงืกืŸ 20.89 ืคึผืจืึธืฆืขื ื˜.

ืื™ืŸ ื“ืขื ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืึทื ื˜ื•ื•ื™ืงืœืขืŸ ืื•ืŸ ืคืืจืฉื˜ืืจืงืŸ Sjk sharia:

1. Pada pertemuan tahunan Perbankan Islam pada tahun 2024 di Banda Aceh, OJK mengarahkan fokus pengembangan perbankan Islam selama 2024-2025 di 5 daerah, yaitu konsolidasi bank-bank Islam, pembentukan Komite Pengembangan Keuangan Syariah (KPKS ) ื“ืขืจ ืฆื•ื’ืจื™ื™ื˜ื•ื ื’ ืคื•ืŸ ืคึผืจืึธื“ื•ืงืฆื™ืข ื’ื™ื™ื“ืœื™ื™ื ื– ื“ื™ ืึทื ื˜ื•ื•ื™ืงืœื•ื ื’ ืึทื ื˜ื•ื•banakit ืคื•ืŸ ื“ื™ ืคึผืจืึธื“ื•ืงื˜, ืจื™ื™ื ืคืึธืจืกืžืึทื ื˜ ืจืึธืœืข ืจืึธืœืข ืคื•ืŸ โ€‹โ€‹ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื‘ืึทื ืงื™ื ื’ ืื™ืŸ ื“ื™ ื™ืกืœืึทืžื™ืงืึทืœ ื‘ืึทื ืง, ืื•ืŸ ื“ื™ ื“ื™ ืจืึธืœืข ืจืึธืœืข ืคื•ืŸ ื‘ืึทื ืงืก ืื™ืŸ ืึทื ื˜ื•ื•ื™ืงืœื•ื ื’ ืึทื ื˜ื•ื•ื™ืงืœื•ื ื’ ืคื•ืŸ.

2. ืื™ืŸ ืงืึธื ื˜ืขืงืกื˜ ืคื•ืŸ ื“ืขื•ื•ืขืœืึธืคึผื™ื ื’ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื‘ืึทื ืงื™ื ื’ ืคึผืจืึธื“ื•ืงื˜ืŸ ืฆื• ื“ื™ ืงืึทืžืคึผืขื˜ื™ื˜ื™ื•ื•ื ื™ืก ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื‘ืึทื ืงื™ื ื’, ืึธื•ืžื™ื ืขืก ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื‘ืึทื ืงื™ื ื’ ืคึผืจืึธื“ื•ืงื˜ืŸ, ื ื™ื™ืžืœื™: ืึท) ืคึฟืึทืจ ื’ื™ื™ื“ืœื™ื™ื ื– ื“ืึธื’ืึทืจืึทื‘ืึท ื“ืึธื’ืึทืจืึทื‘ืึท ืคึผืจืึธื“ื•ืงื˜ืŸ; b) ื’ื™ื™ื“ืœื™ื™ื ื– ื’ื™ื™ื“ืœื™ื ื– ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ื™ืฉืึทืŸ ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ื™ืฉืึทืŸ ืฉืึทืจื™ืึท ืฉืึทืจื™ืึท ื™ื ื•ื•ืขืกืžืึทื ื˜ ืึทืงืึทื•ื ื˜ (Sria) ืžื™ื˜ ืžื™ื˜ ืžื™ื˜ muqayyadah mudarabah ืงืึธื ื˜ืจืึทืงื˜; ืื•ืŸ C) ื’ืขืœื˜ ืœื™ื ื’ืงื˜ ืึทื•ืขืงืœื™aruื’ืŸ ืึทื•ื•ืขืงืœื™ื™ื’ืŸ (cwlld) ื’ืขืœื˜ ื’ืขืœื˜ ื’ื™ื™ื“ืœื™ื™ื ื–.

3. ืื™ืŸ ืžื™ื˜ ื“ื™ ืคื•ืŸ ืึทืจื˜ื™ืงืœ 9 ืคื•ืŸ 11 ืคื•ืŸ 2023 ilkan ื• ื• ื• ืฆืขืฉื™ื™ื“ื•ื ื’ ืคื•ืŸ ืฉืึทืจื™ืึท ืึทืคึผืึทืจืึทื˜ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืงืึธืžืคึผืึทื ื™ืขืก ืื•ืŸ ืจื™ื™ื ืฉื•ืจืึทื ืก ืจื™ื™ื ืฉื•ืจืึทื ืก, ืขืก ื–ืขื ืขืŸ 41 ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ (ืจื™ื™ื ื˜ืฉืึทื ืกืข ilkanืึธืก ื• ื–ืขื ืขืŸ ื“ืขืจืœืื ื’ื˜ ื“ื™ ืฉืึทืจื™ืึท ืึทืคึผืึทืจืึทื˜ ืึทืจื‘ืขื˜ ืคึผืœืึทืŸ (ืจืงืคึผื•ืก) ืื™ืŸ ื“ืขืฆืขืžื‘ืขืจ 2023. ืื™ื– ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ืึทื“ ืื™ื– ilkanื•:

A. 1 ืฉื™ื™ืึท ืœืขื‘ืŸ ื™ื ืกื•ืจืึทื ืกืข ืคื™ืจืžืข ื”ืื˜ ื‘ืืงื•ืžืขืŸ ื‘ืืงื•ืžืขืŸ ืฉืึทืจื™ืึท ืœืขื‘ืŸ ื’ืขืฉืขืคื˜ ื“ืขืจืœื•ื™ื‘ืขื ื™ืฉ ื“ืขืจืœื•ื™ื‘ืขื ื™ืฉ ืื™ื– ื“ืขืจื•ื•banakit ึทืœ ืื™ืŸ ื“ืขื ื˜ืจืึทื ืกืคืขืจื™ื ื’ ืึท ืคึผืึธืจื˜ืคืขืœ ืคึผืึธืจื˜ืคืขืœ ืคื•ืŸ ืฆื• ืฆื• ื ื™ื™ึท ืฉืึทืจื™ืึท ืฉืึทืจื™ืึท ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’.

B. 1 ืฉื™ื™ืึท ืึทืœื’ืขืžื™ื™ื ืข ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืคื™ืจืžืข ื”ืื˜ ื˜ืจืึทื ืกืคืขืจืจืขื“ ืคึผืึธืจื˜ืคืึธื•ืœื™ืึธื•ื– ื™ื’ื–ื™ืกื˜ื™ื ื’ ื™ื’ื–ื™ืกื˜ื™ื ื’ ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืงืึธืžืคึผืึทื ื™ืขืก ืื™ื– ื“ืขืจื•ื•ื™aruึทืœ ื“ืขืจื•ื•banakit ื“ืขื ื“ืขื ืคึผืจืึธืฆืขืก ืคึผืจืึธืฆืขืก ืคึผืจืึธืฆืขืก ืคึผืจืึธืฆืขืก ืคึผืจืึธืฆืขืก ืคึผืจืึธืฆืขืก ืคึผืจืึธืฆืขืก ืคื•ืŸ ืื•ืžื’ืขืงืขืจื˜ ืื•ืžื’ืขืงืขืจื˜ ืึทืคึผืึทืจืึทื˜.

4. ืื™ืŸ ืึทืŸ ืžื™ ืฆื• ื“ื™ ื“ื™ ื‘ื•ื ื“ ื“ื™ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื™ืงืึธื•ืกื™ืกื˜ืึทื, ืึธื“ื–ืฉืง ืžื™ื˜ ืžื™ื˜ ืื™ื ื“ืึธื ืขื–ื™ืฉ ืึทืจืขืžืึท ืงืึธื•ื ืกื™ืœ (ื“ืกืŸ-ืžื•ื–ื™ (ื™ืขืจืœืขืš ื–ื™ืฆื•ื ื’) ืฉืึทืจื™ืึท ืกื•ืคึผืขืจื•ื•ื™ืกืึธืจื™ ื‘ืึธืจื“ (ื“ืคึผืก) 2024 ืื™ืŸ ื“ื–ืฉืึทืงืึทืจื˜ืึท. ืื™ื– ื’ืขื•ื•ืขืŸ ื“ืคึผืก ื“ืคึผืก ื™ืขืจืœืขืš ื™ืขืจืœืขืš, ืึทื˜ืขื ื“ืึทื“ ื“ื•ืจืš 317 ื“ืคึผืก ืคึฟื•ืŸ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆืŸ ื™ื ื“ืึทืกื˜ืจื™ ืื™ื‘ืขืจ. ื’ืขืฉืขืขื ื™ืฉ ื›ื•ืœืœ ืกืขืฉืึทื ื– ืื•ืŸ ื™ื™ึทื ื˜ื™ื™ืœIDื ื’ ื™ึทื ื˜ื™ื™ืœIDื ื’ sehatื ื’ ื• ื“ื™ ืคื•ืŸ ืคึผืึทืœืึทืกื™ื– ืคึผืึทืœืึทืกื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื– ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื™ืฅ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื™ืฅ ืจืขื’ื™ืึทืœื™ื™ืฉืึทื ื– ืื™ืŸ ื“ื™ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืกืขืงื˜ืึธืจ ืื•ืŸ ื™ืžืคึผืจื• sisiื“ ื™ื ืกื•ืจืฅ, ืกืคึผืขืฆื™ืขืœ ื“ืคึผืก ืื™ืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื‘ืึทื“ื™ื ื•ื ื’ืก.

5. ืื™ืŸ ืฆื• ืคืึทืจื’ืจืขืกืขืจืŸ ืจืึธืœืข ืจืึธืœืข ืคื•ืŸ โ€‹โ€‹ืฉืึทืจื™ืึท ืื™ืŸ ืื™ืŸ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืขืงืึธื ืึธืžื™ืฉ ื™ืงืึธื•ืกื™ืกื˜ืึทื, ืึธื“ื–ืฉืง ืึธืจื’ืึทื ื™ื™ื–ื™ื– ืฉืึทืจื™ืึท ืคืึทืจื–ื™ื›ืขืจื•ื ื’ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืึทืงื˜ื™ื•ื•ื™ื˜ืขื˜ืŸ ืื™ืŸ ืื™ืŸ ืžื™ื˜ ืคึผืœื™ื™ึทืขืจืก ืื•ืŸ ืึทืงืึทื“ืขืžื™ืึท ืื™ืŸ ื“ื™ ืึทืงืฆื™ืข ืคื•ืŸ ื‘ืึทื ื“ืึท. ืื™ืŸ ืึทื“ื™ืฉืึทืŸ, ื“ื™ ืคื•ืŸ ืงื”ืœ ืื™ื– ืื™ื– ื’ืขืคื™ืจื˜ ilkan ื• ื• ืคึผืคึผื“ืคึผ ืฉืึทืจื™ืึท ืฆื• ืกื˜ื•ื“ืขื ื˜ืŸ ืกื˜ื•ื“ืขื ื˜ืŸ ืคืึทืจืฉื™ื“ืŸ ืื•ื ื™ื•upaืขืจืกื™ื˜ืขื˜ืŸ ืื™ืŸ Bandar Lampung.

6. ืึธื“ื–ืฉืง ืึธืจื’ืึทื ื™ื™ื–ื™ื– ืฉืึทืจื™ืึท ื™ืึทืจื™ื“ (ืกื™ืึทืคื™ืฃ) 2024 ื•ื•ื™ ืึท ื˜ื™ื™ืœ ืกืขืจื™ืข ืคื•ืŸ โ€‹โ€‹ืคื•ืŸ ืขืคืŸ ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ืขืคืŸ ืึทืงื˜ื™ื•ื•ื™ื˜ืขื˜ืŸ ืึทืงื˜ื™ื•ื•ื™ื˜ืขื˜ืŸ ื“ื™ 2024 ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืคื•ืŸ ื“ืึทื•ื ืœืึธื•ื“ื™ื ื’ื•ื ื’ืขืŸ ืžื™ื˜ 13 ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืื•ืŸ. ืื™ืŸ ื“ืขื ื™ืึธืจ, ืื™ืจ ื™ื ื•ื•ืึทืœ sisiื“ ื™ื ื•ื•ืึทืœ sadarื“ ืฉืึทืจื™ืึท ื’ืขืฉืขืคื˜ ืึทืงื˜ื™ืึธืจืŸ ื’ื™ื™ื“ื™ื“ ืคึผื•ื“ื–ืฉืขืงืก ืื•ืŸ ื“ื™ ื ืึทืฉืึทื ืึทืœ ืึทืžื™ืœ ื–ืึทืงืึทื˜ื™ (ื‘ืึทื–ื ืึทืก) ืฆื• ื“ื™ ืคึฟืึทืจืฉื˜ืึทืจืงื•ื ื’ ืคื•ืŸ ื“ื™ ื”ืึทืœืึทืœ ื™ืงืึธื•ืกื™ืกื˜ืึทื. ืื™ื‘ืขืจ ื“ื™ ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ืฉืึทืŸ, ืกื™ืึทืคื™ืค 2024 ืจืขืงืึธืจื“ืขื“ ื“ื™ – ืžืึทื˜ืŸ ืคื•ืŸ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ / ื‘ืึทื“ื™ื ื•ื ื’ืก ืจื™ื˜ืฉื˜ rp1.82 ื‘ื™ืœื™ืึธืŸ.

6 ื“ื–ืฉืึทืงืึทืจื˜ืึท ืื ื’ืขืฆื™ื™ื›ื ื˜ ื“ื•ืจืš ื“ื™ ื“ื™ ืคื•ืŸ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืึทืงืกืขืก ืื•ืŸ ืฆื•ืฉื˜ืขืœืŸ ืฆื• ืึทืจื•ื ื“ื™ ืคึผืขืกืึทื ื˜ืจืขืŸ ืžื™ื˜ ื’ืึทื ืฅ ื• ืคื•ืŸ ืจื™ื˜ืฉื˜ ืจื™ื˜ืฉื˜ rp1.36 ื‘ื™ืœื™ืึธืŸ.

ื“ืขืจื•ื•ื™ื™ึทืœ, ืขืคึผื™ืงืก ืื™ืŸ ืกืขื ื˜ืจืึทืœ ืกืขื ื˜ืจืึทืœ ืงืึทืœื™ืžืึทื ื˜ืึทืŸ ื–ืขื ืขืŸ ื’ืขืคื™ืจื˜ ืื•ื™ืก ื“ื™ ืขืคืŸ ืขืคืŸ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื™ืกืœืึทืžื™ืง ืึทืงืกืขืก ืคึฟืึทืจ ืื•ืŸ ืึทืกืึทื™ื“ื– ืขืœ ืขืœ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื‘ืึธืจื“ื™ื ื’ ืฉื•ืœืข, ืื•ืŸ ื‘ืึธืจื“ื™ื ื’ ืฉื•ืœืข, ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื‘ื™ืœื“ื•ื ื’ ืคึฟืึทืจ ืกืึทื ื˜ืจื™ ืกืึทื ื˜ืจื™, ืžื™ื˜ ื’ืึทื ืฅ ืคื•ืŸ 1.420 ืกื˜ื•ื“ืขื ื˜ืŸ ืื™ืŸ Dik Jakarta ืื•ืŸ 1.000 ืกื˜ื•ื“ืขื ื˜ืŸ ืกืขื ื˜ืจืึทืœ ืงืึทืœื™ืžืึทื ื˜ืึทืŸ. ืื™ืŸ ื ืืš, ื“ืขืจ ืงื•ื ื’ืึท ืงืึทื˜ืขืจ ืื™ืŸ ืื™ืŸ ntb, ilkanืึธืก ืœืึธื•ืงื™ื™ื˜ืึทื“ ืื™ื– ืื™ืŸ ืจืึธื•ื“ื˜ืึทื˜ื•ืœ ื˜ืขืจื–ืฉืึทืจ ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื™ืกืœืึทืžื™ืง ื‘ืึธืจื“ื™ื ื’, ืžื–ืจื— ืœืึธืžื‘ืึธืง ืจืขื’ืขื ืกื™.

D. ืคึฟืึทืจืฉื˜ืึทืจืงื•ื ื’ ojk ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก

1. ืึธื“ื–ืฉืง ืฆื• ืคึฟืึทืจื‘ืขืกืขืจืŸ ื“ื™ ืงื•ืœื˜ื•ืจ ืคื•ืŸ ืึธืจื ื˜ืœืขื›ืงื™ื™ึทื˜ ืึธืจื ื˜ืœืขื›ืงื™ื™ึทื˜ ื ื•ืœ ื˜ืึธืœืขืจืึทื ืฅ ืฉื•ื•banื ื“ืœ ื“ื•ืจืš ื“ื•ืจืš ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ื™ืฉืึทืŸ ืคื•ืŸ ืึธืจื ื˜ืœืขื›ืงื™ื™ึทื˜ ืึทืงื˜ื™ื•ื•ื™ื˜ืขื˜ืŸ ืึธื“ื–ืฉืง ืขืžืคึผืœื•ื™ื™ื– ืื•ืŸ ืื•ืŸ ืื™ืŸ ื“ื™ ืื•ืŸ ื“ื™ื™ ืจืขื’ื™ืึธื ืก ืจืขื’ื™ืึธื ืก ื’ืขืคื™ืจื˜ ืื™ืŸ ืื™ืŸ ืจืขื’ื™ืึทืœื“ ืื™ืŸ ื™ืึธื’ื™ืงืึทืจื˜ืึท. ืึธื•ืกื˜ืง ื”ืืœื˜ ืฆื• ืึทืœืข ืฉื•ื˜ืขืฃ ืฉื•ื˜ืขืฃ ืขืžืคึผืœื•ื™ื™ื– ืขืžืคึผืœื•ื™ื™ื– ืขืžืคึผืœื•ื™ื™ื– ืึทืจื‘ืขื˜ ืื™ืŸ ืฆื• ืึธื ื˜ื™ื™ืœ ืึธื ื˜ื™ื™ืœ ืื™ืŸ ืึธืงื˜ ืฆื• ื ืขืžืขืŸ ื ืขืžืขืŸ ืึธืงื˜ ืฆื• ืื™ืŸ ื”ืฉืชื“ืœื•ืช ืฆื• ืฆื• ื ืขืžืขืŸ ื•ื™ืฉืึทืœื˜ ilkan ืฉืึทืœื˜ ืื™ืŸ ื“ื™ ื“ื•ื˜ื™ื– ืคืึทื ื’ืงืฉืึทื ื– ืคื•ืŸ ืคื•ืŸ ื•ื•ื™ ilkan ihakban maju ืื™ืŸ ื“ื™ ื“ื™ ื‘ืึทื“ื™ื ื•ื ื’ืก. ื“ื™ ืึทืงื˜ื™ื•wor ” .

2. ืžื™ื˜ืึทืจื‘ืขื˜ ืžื™ื˜ ืึทืœืข ืกื˜ื™ื™ืงื›ืึธื•ืœื“ืขืจื– ืื™ืŸ ืคึฟืึทืจืฉื˜ืึทืจืงื•ื ื’ ื“ื™ ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก ืื•ืŸ ืึธืจื ื˜ืœืขื›ืงื™ื™ึทื˜ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก ืกืขืงื˜ืึธืจ (SJK) ืื™ืŸ ืึท ืกืึทืกื˜ื™ื™ื ืึทื‘ืึทืœ ืฉื˜ื™ื™ื’ืขืจ, ืึทืจื™ื™ึทื ื’ืขืจืขื›ื ื˜:

A.ย ย ย  ื“ื•ืจืš ื“ื™ 8 ืื™ื ื˜ืขืจื ืึทืฆื™ืึธื ืึทืœืข ื–ื™ืฆื•ื ื’ ืคึฟืึทืจ ืขืงืึธื ืึธืžื™ืง ืื•ืŸ ื‘ื™ื–ื ืขืก ืคืึธืจื•ื ืื™ืŸ ืกื•ืจืึทื‘ื™ื™ึทืึท, ืึธื“ื–ืฉืง ื”ืืœื˜ ืฆื• ืคืึทืจื‘ืขื˜ืŸ ืึทืœืข ืกื˜ื™ื™ืงื›ืึธื•ืœื“ืขืจื– ืฆื• ืึทืงื˜ื™ื•ื•ืœื™ ืึธื ื˜ื™ื™ืœ ื ืขืžืขืŸ ืื™ืŸ ืžื™ื˜ื“ื™ืึทื’ื™ื™ื˜ื™ื ื’ ืกืึทืกื˜ื™ื™ื ืึทื‘ืึทืœ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื˜ืึทืงืกืึธื ืึธืžื™ืข, ืคึผืึธืœื™ื˜ื™ืง ืฉื˜ื™ืฆืŸ ืคึฟืึทืจ ืขืœืขืงื˜ืจื™ืง ืคืึธืจืžื™ื˜ืœ (EV), ื•ื•ื™ ืื•ื™ืš ื“ื™ ืงืึทื ื•ื•ืขืจื“ื–ืฉืึทื ืก ืคื•ืŸ IFRS S1 ืื•ืŸ S2 ืื™ืŸ ื“ื™ ืคึผืึธืœื™ื˜ื™ืง ืคื•ืŸ ืคึผืจื™ืคึผืขืจื™ื ื’ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกื˜ื™ื™ื˜ืžืึทื ืฅ ืคื•ืŸ IJK.

B.ย ย  ืึธื•ืงืง ืื•ื ื˜ืขืจื’ืขืฉื˜ืจืื›ืŸ ื“ื™ ื”ื™ืกื›ื™ื™ึทื•ื•ืขืก ืฆื• ืคืึธืจื–ืขืฆืŸ ืฆื• ืคืึทืจื ืขืžืงื™ื™ึทื˜ ืึธืจื ื˜ืœืขื›ืงื™ื™ึทื˜ ืื•ืŸ ืคืึทืจื‘ืขื˜ืŸ ืึทืœืข ืกื˜ื™ื™ืงื›ืึธื•ืœื“ืขืจื–, ืกืคึผืขืฆื™ืขืœ ื“ื™ ืึทื ื˜ื™-ืฉื•ื•ื™ื ื“ืœ ืคืึทืš ืื•ื™ืฃ ื“ื™ ื™ื ื˜ืขืจื ืึทื˜ื™ืึธื ืึทืœ ื–ื™ืฆื•ื ื’ ืื•ื™ืฃ ื“ื–ืฉืึทืงืึทืจื˜ืึท ื“ื•ืจืš ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืงืึธื ืคืขืจืขื ืกืข, ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก ืื•ืŸ ืึทื ื˜ื™-ื’ืขืœื˜ ืœืึธื ื“ืขืจื™ื ื’ ืื•ืŸ ืคึผืจืขื•ื•ืขื ื˜ื™ื ื’ terrorism funding (APU- PPT) SJK, as well as the use of technology and analytical data in supervision to strengthen the prevention, detection and reporting of SJK fraud.

C.ย ย ย  ื•ื•ื™ ืึท ื’ืขื–ื•ื ื˜, ื‘ืึทื–ื•ื›ืŸ ื•ื•ื™ ืื™ื™ื ืขืจ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืึธื•ืกื˜ืง ืงืึธืžื•ื ื™ืงืึทืฆื™ืข ื’ืจื•ืคึผืขืก ืžื™ื˜ ื“ื™ ืกื“ื–ืฉืง ืคืึทื›ืžืึทืŸ ืึทืกืกืึธืกื™ืึทื˜ื™ืึธืŸ, ืึธื“ื–ืฉืง ืื•ื ื˜ืขืจื’ืขืฉื˜ืจืื›ืŸ ื“ื™ ื•ื•ื™ื›ื˜ื™ืงื™ื™ื˜ ืคื•ืŸ ื“ืขืจ ืจืึธืœืข ืคื•ืŸ โ€‹โ€‹ื“ื™ ื—ืฉื‘ื•ืŸ ืคื•ืŸ ื“ื™ 3 ืฉื•ืจื•ืช ืื™ืŸ ื“ื™ 3 ืฉื•ืจื•ืช ืžืึธื“ืขืœืก ืฆื• ืฉืึทืคึฟืŸ ืึท ื’ืขื–ื•ื ื˜, ืึธืจื ื˜ืึทื™ื ื˜ื™ืึธื ืก ืื•ืŸ ืกืึทืกื˜ื™ื™ื ืึทื‘ืึทืœ ื“ื•ืจืš ืขื ืงืขืจื™ื“ื–ืฉื™ื ื’ ื“ื™ ืึทืงืึทื•ื ื˜ืึทื ื˜ ืคืึทืš ื•ื•ื™ ืึท ืกื˜ืจืึทื˜ื™ื“ื–ืฉื™ืง ืึทื“ื•ื•ื™ื™ื–ืขืจ ื•ื•ื™ ืึท ืกื˜ืจืึทื˜ื™ื“ื–ืฉื™ืง ืึทื“ื•ื•ื™ื™ื–ืขืจ ืฆื• ืคืึทืจื’ืจืขืกืขืจืŸ ื“ื•ืจื›ื–ืขื™ืงื™ื™ึทื˜ ืื•ืŸ ืึทืงืึทื•ื ื˜ืึทื‘ื™ืœื™ื˜ื™ ืคื•ืŸ ืกืึทืคืขื˜ืึทื‘ื™ืœื™ื˜ื™ ืคื•ืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื“ื™ื ืกื˜ ืื™ื ืกื˜ื™ื˜ื•ืฆื™ืขืก, ื•ื•ื™ ื’ืขื–ื•ื ื˜ ื•ื•ื™ ืึทื ื˜ื™ืกืึทืคึผื™ื™ื˜ื™ื ื’ ื™ืžืขืจื“ื–ืฉื™ื ื’ ืจื™ื–ื™ืงื™ืจืŸ ื“ื™ื ืึทืžื™ืงืึทืœืœื™.

D.ย ย  ืคึฟืึทืจืฉื˜ืึทืจืง๏€  ” . ื“ื™ ืึทืจื‘ืขื˜ ืคึผืจืึธื’ืจืึทื ืคึฟืึทืจ ื“ืขืจ ืึทื ื˜ื•ื•ื™ืงืœื•ื ื’ ืคื•ืŸ ื’ืจืง ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ืื™ื– ื’ืขืคื™ืจื˜ ืื•ื™ืก ื“ื•ืจืš ืึทืงืึทื“ืขืžื™ืง ืฉื˜ื•ื“ื™ื•ื ื•ื•ืึธืก ืคึผืจื™ื™ืึธืจืึทื˜ื™ื™ื– ืจืขื’ื•ืœืึทื˜ืึธืจื™ ืคึผืจืึทืœ ืึทื ืึทืœื™ืกื™ืก ื“ื•ืจืš ื•ืคืžืขืจืงื–ืึทืžืงื™ื™ื˜ ืฆื• ื“ื™ ื‘ืขืกื˜ืขืจ ืคึผืจืึทืงื˜ื™ืกื™ื– ืื•ืŸ ื“ื™ ืึทื ื˜ื•ื•ื™ืงืœื•ื ื’ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืœืขืฆื˜ืข ื’ืจืง ืื™ื ื˜ืขืจื ืึทืฆื™ืึธื ืึทืœืข ืกื˜ืึทื ื“ืึทืจื“ืก.ย 

ืึธื“ื–ืฉืง ื•ื•ืขื˜ ืคืึธืจื–ืขืฆืŸ ืฆื• ืคืืจืฉื˜ืืจืงืŸ ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก ืื•ืŸ ืึธืจื ื˜ืœืขื›ืงื™ื™ึทื˜, ื‘ื™ื™ื“ืข ืคึฟืึทืจ ืขืžืคึผืœื™ื™ืกื™ื™ืฉืึทื ื–, ืคึผืึทืจื˜ื ืขืจืก, ืคึผืึทืจื˜ื ืขืจืก, ืคึผืึทืจื˜ื ืขืจืก, ืคึผืึทืจื˜ื ืขืจืก, ืคึผืึทืจื˜ื ืขืจืก, ืคึผืึทืจื˜ื ืขืจืก, ืื•ืŸ ืึทืœืข ืึธื“ื–ืฉืง ืกื˜ื™ื™ืงื›ืึธื•ืœื“ืขืจื– ืื™ืŸ ืกื•ืคึผืคึผืึธืจื˜ื™ื ื’ ื“ื™ ืžืขืงื™ื™ึทืขื ืคื•ืŸ ืึท ืงืึทืžืคึผืขื˜ื™ื˜ื™ื•ื• ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกืขืจื•ื•ื™ืก ืกืขืงื˜ืึธืจ ืคื•ืŸ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกื™ืกื˜ืขื. ืึธื“ื–ืฉืง ืื•ื™ืš ื’ื™ื˜ ืฉื˜ื™ืฆืŸ ืฆื• ื ื™ื™ ื™ื ืึทื•ื’ื•ืจืึทื˜ืขื“ ื‘ืคึผืง ืžื™ื˜ื’ืœื™ื“ืขืจ, ืึทื–ื•ื™ ื–ื™ื™ ืงืขื ืขืŸ ืคืึธืจื–ืขืฆืŸ ืฆื• ืึทืจื‘ืขื˜ืŸ ืฆื•ื–ืึทืžืขืŸ ืื™ืŸ ื™ื ืงืจื™ืกื™ื ื’ ื’ืึทื•ื•ืขืจื ืึทื ืก ื‘ื™ื™ื“ืข ืื™ืŸ ื“ื™ ืึธื“ื–ืฉืง ืื•ืŸ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ืกืขืจื•ื•ื™ืกืขืก ืกืขืงื˜ืึธืจ.

E. ืขื ืคืึธืจืกืžืึทื ื˜ ืคื•ืŸ ื“ื™ ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ืื™ืŸ SJK ืื•ืŸ ื“ื™ ืึทื ื˜ื•ื•ื™ืงืœื•ื ื’ ืคื•ืŸ ื“ื™ ื•ื™ืกืคืึธืจืฉื•ื ื’

ืื™ืŸ ื“ื™ ื™ืžืคึผืœืึทืžืขื ื˜ื™ื™ืฉืึทืŸ ืคื•ืŸ ื“ื™ ื•ื™ืกืคืึธืจืฉื•ื ื’ ืคื•ื ืงืฆื™ืข, ื‘ื™ื– 30 ืืงื˜ืื‘ืขืจ 2024, ojk ื™ื ื•ื•ืขืกื˜ืึทื’ื™ื™ื˜ืขืจื– ื”ืึธื‘ืŸ ื“ื•ืจื›ื’ืขืงืึธื›ื˜ ืึท ื’ืึทื ืฅ ืคื•ืŸ 131 ืงืึทืกืขืก ื•ื•ืึธืก ื‘ืืฉื˜ื™ื™ื˜ ืคื•ืŸ 105 ืคึผื‘ืงืึทืŸ ืงืึทืกืขืก, 5 ืคึผื•ื‘ืกื™ืง ืงืึทืกืขืก, 20 ืคึผืคึผื“ืคึผ ืงืึทืกืขืก ืื•ืŸ 1 ืคึผื•ื•ืžืœ. ืื™ืŸ ื“ืขื ืคืึทืœ, ื“ื™ ื ื•ืžืขืจ ืคื•ืŸ ืงืึทืกืขืก ื•ื•ืึธืก ื”ืึธื‘ืŸ ืฉื•ื™ืŸ ื‘ืึทืฉืœืึธืกืŸ ื“ื•ืจืš ื“ื™ ืคึผืœืึทืฅ 117 ืงืึทืกืขืก ืคื•ืŸ ื•ื•ืึธืก 108 ืงืึทืกืขืก ื”ืึธื‘ืŸ ืฉื˜ืขื ื“ื™ืง ืœืขื’ืึทืœ ื•ื™ืกื–ืึธื’ื•ื ื’ (ืื™ืŸ ืงืจืึทื˜ืฉื˜) ืื•ืŸ 9 ืงืึทืกืขืก ื–ืขื ืขืŸ ื ืึธืš ืื™ืŸ ื“ื™ ืึทืคึผืขืœื™ืจืŸ ื‘ื™ื ืข.

ืžื™ื˜ ืคืึทืจืฉื™ื“ืŸ ืคึผืึทืœืึทืกื™ื– ื“ื•ืจื›ื’ืขืงืึธื›ื˜ ื“ื•ืจืš ื“ื™ ืึธื•ืงืง, ืื•ืŸ ื“ื™ ืกื˜ืขืคึผืก ืฆื• ื“ื•ืจื›ืคื™ืจืŸ ื“ื™ ืคึผืจืึทื•ื•ื™ื–ืฉืึทื ื– ืื•ืŸ ื™ื ืงืจื™ืกื™ื– ืคื•ืŸ ืึธืจื ื˜ืœืขื›ืงื™ื™ึทื˜, ื“ื™ ืึธื“ื–ืฉืง ื’ืœื•ื™ื‘ื˜ ื“ื™ ืคื™ื ืึทื ืฆื™ืขืœ ื‘ืึทื“ื™ื ื•ื ื’ืก ืกืขืงื˜ืึธืจ ืงืขื ืขืŸ ื–ื™ื™ืŸ ืกื˜ืึทื‘ื™ืœ ืื•ืŸ ืงืึทื ื˜ืจื™ื‘ื™ื•ืฅ ืึธืคึผื˜ื™ืžืึทื˜ืข ืฆื• ื“ื™ ื ืืฆื™ืื ืืœืข ืขืงืื ืืžื™ืข.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %