slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 28 Second

sarkarinaukrirojgar.com Jakarta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan produk pengolahan kakao merupakan sumber ekonomi baru karena ditransformasikan menjadi produk bernilai tinggi (high quality product), apalagi Indonesia merupakan salah satu produknya. produsen kakao utama. di dunia

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan hal tersebut saat grand opening pabrik coklat PT Rosso Bianco pemilik merek Pipiltin Cocoa di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/07/2024). .

Kemudian Menteri Koperasi Teten mengucapkan terima kasih kepada Pipiltin atas keberhasilan pengolahan kakao menjadi coklat yang siap mengisi pasar dalam negeri dan ekspor.

 

“Saya kira ini wujud ekonomi baru yang sebenarnya karena ada produk-produk baru. Potensi kita (kakao) banyak karena dulu kita hanya menjual bahan mentah, tapi berkat transformasi yang dilakukan Pipiltin, kita bisa menciptakan produk-produk baru. , kata Menteri Teten Masduki.

Untuk menciptakan sumber perekonomian baru, kata dia, ekosistem atau rantai pasok harus diperbaiki agar permasalahan dapat diselesaikan dari atas hingga bawah. Pasalnya, banyak produk pertanian dan perkebunan yang mengalami kendala dalam pengembangannya karena ekosistem yang belum sempurna.

Misalnya, Menteri Teten mengatakan, produk perkebunan dan pertanian kerap mengalami fluktuasi harga pada saat panen raya sehingga menimbulkan kerugian bagi petani. Jadi banyak sekali perantara yang mempermainkan harga sesuai keinginannya.

Di sisi lain, produk pertanian dan perkebunan cukup sulit mempertahankan kualitas dan kuantitas produksinya. Hal ini dikarenakan sebagian besar petani hanya mempunyai lahan garapan yang sedikit, sehingga semuanya harus digabungkan dan digabungkan dalam satu koperasi (koperasi induk).

“Oleh karena itu, para petani harus disatukan untuk memiliki skala ekonomi sehingga proses tanam menjadi efisien dan produktivitas dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, model korporatisasi petani melalui koperasi menjadi solusi koperasi untuk memperkuat organisasi,” kata Menteri. Teten.

 

Menteri Teten mencatat, biji kakao yang merupakan bahan utama pembuatan coklat saat ini menghadapi permasalahan serius akibat berkurangnya pasokan dari Afrika. Kekurangan pasokan biji kakao global menyebabkan kenaikan harga biji kakao dunia. Di sisi lain, industri kakao dengan rasa yang enak sedang berkembang di Indonesia dan dunia, dengan mayoritas pelaku industri ini adalah UMKM.

Untuk mengatasi permasalahan ini, koperasi yang mempekerjakan petani kakao juga harus melakukan konsolidasi, membentuk holding antar koperasi yang memiliki fokus kegiatan yang sama. Dengan cara ini, permasalahan fluktuasi harga yang besar dapat diatasi.

Di sisi lain, strategi ini juga akan lebih mudah mendapatkan dukungan finansial dari lembaga keuangan termasuk perbankan, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, crowdfunding security dan juga dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

“Untuk mendukung arus yang ada dan mendukung UMKM untuk maju ke kelas, kami mengembangkan model melalui koperasi multi-stakeholder untuk mengkonsolidasikan dan mengagregasi seluruh ekonomi sirkular agar lebih efisien, saling menguntungkan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pihaknya bertujuan untuk berpartisipasi aktif dalam mempromosikan pengolahan produk kakao melalui berbagai program strategis. Upaya yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah antara lain memfasilitasi sertifikasi produk dan kemudahan akses pembiayaan dan perluasan pasar.

“Kami menciptakan model bisnis kakao yang sempurna agar petani kami sejahtera dan rantai nilai menjadi lebih kuat. Kami siap bekerja sama, dan kami telah melakukan pelatihan di banyak tempat,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %