sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Kanker tulang merupakan jenis kanker yang tergolong langka dibandingkan kanker lainnya. Namun, dampaknya bisa sangat serius jika tidak ditangani tepat waktu.
Menurut konsultan onkologi Eka Hospital BSD, Muhammad Wahiud, deteksi dini merupakan langkah penting untuk mencegah dan mengobati kanker tulang secara efektif.
“Dengan mengenali gejalanya, memiliki metode diagnostik yang tepat, dan pilihan pengobatan yang tersedia, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang,” kata Wahyud dalam siaran persnya, Selasa, 13 Agustus 2024. Apa saja gejala kanker tulang?
Kanker tulang bisa muncul dengan gejala yang beragam, kata Wahyud, namun seringkali sulit dideteksi pada tahap awal.
Gejala kanker tulang yang paling umum adalah nyeri pada tulang dan persendian, yang mungkin memburuk pada malam hari atau saat beraktivitas. Berikut beberapa gejala kanker tulang lainnya: Pembengkakan dan kemerahan pada tulang yang terkena, sehingga sulit digerakkan jika pembengkakan terjadi di dekat sendi. Tumor yang terlihat jelas di atas tulang. Tulang lemah dan lebih mudah patah. Patah tulang yang tidak biasa tanpa penyebab yang jelas atau trauma ringan. Kekakuan atau nyeri tekan pada tulang. bertahan. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Hilangnya rasa pada bagian tubuh yang terkena. Masalah pada pergerakan, seperti berjalan pincang. Mati rasa, kesemutan, atau kelemahan di berbagai bagian tubuh jika tumor menekan saraf.
“Jika Anda mengalami nyeri tulang yang tidak kunjung hilang, terutama saat istirahat atau malam hari, segera temui dokter. Nyeri tulang yang terus menerus bisa menjadi pertanda adanya masalah serius, seperti kanker tulang,” saran Wahyud.
Jika Anda merasa memiliki tanda atau gejala yang mengindikasikan kanker tulang, dokter Anda akan meninjau riwayat kesehatan lengkap Anda untuk mempelajari lebih lanjut tentang gejala tersebut.
Pemeriksaan fisik terkadang dapat memberikan informasi tentang kemungkinan tumor. Misalnya, dokter mungkin melihat atau merasakan massa yang tidak normal.
Setelah pemeriksaan, jika dokter mencurigai adanya kanker tulang (atau tumor tulang jenis lain), akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker tulang adalah: X-ray (rontgen)
X-ray adalah tes untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh dengan menggunakan sedikit radiasi. Hasil rontgen dapat menunjukkan perubahan pada tulang, seperti: Kerusakan pada area tulang. pertumbuhan tulang baru. tulang menjadi besar. Pembengkakan jaringan yang mengelilingi tulang. Tulang patah atau retak.
Tes lain yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis kanker tulang adalah scan tulang. Ini adalah pemindaian bagian dalam tulang menggunakan pelacak radioaktif untuk menentukan stadium kanker tulang.
Pelacak disuntikkan ke pembuluh darah pasien dan dikumpulkan di area tulang yang dapat dideteksi dengan kamera khusus. Radioaktivitas hanya digunakan dalam jumlah kecil dan tidak berbahaya.
Tulang yang sehat tampak lebih cerah di depan kamera, dan area yang rusak, seperti yang disebabkan oleh sel kanker atau terkadang patah tulang, terlihat jelas pada gambar. CT scan
Computed tomography mengambil gambar bagian dalam tubuh menggunakan sinar-X yang diambil dari berbagai sudut.
Terkadang, pewarna khusus yang disebut zat kontras diberikan sebelum pemindaian untuk memberikan detail gambar yang lebih baik. Pewarna ini tidak berbahaya dan dapat disuntikkan ke pembuluh darah pasien atau diberikan dalam bentuk pil atau cairan untuk ditelan.
Komputer menggabungkan gambar-gambar ini menjadi gambar tiga dimensi (3D) yang detail untuk menunjukkan kelainan atau tumor. CT scan dapat digunakan untuk mengukur ukuran tumor.
Perawatan kanker tulang tergantung pada jenis kanker, stadium, dan kesehatan secara keseluruhan. Dokter Anda mungkin merekomendasikan beberapa pilihan pengobatan: operasi
Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat tumor tulang seluruhnya atau sebagian. Prosedur ini mungkin melibatkan pengangkatan bagian tulang yang bersifat kanker (reseksi), penggantian tulang dengan implan buatan, atau dalam banyak kasus, amputasi. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk menghancurkan sel kanker. Ini bisa menjadi pilihan pengobatan utama atau bagian dari terapi tambahan untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah operasi. Terapi radiasi (radioterapi)
Radioterapi menggunakan sinar gamma atau partikel lain untuk menghancurkan sel kanker. Hal ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah operasi, atau sebagai terapi utama untuk mengecilkan tumor atau meredakan gejala. terapi yang ditargetkan
Terapi bertarget menggunakan obat-obatan yang menargetkan cara spesifik pertumbuhan sel kanker. Ini bisa menjadi pilihan terapi jika kanker tulang memiliki mutasi gen spesifik yang bisa ditargetkan. imunoterapi
Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Ini adalah metode pengobatan yang relatif baru, namun telah menunjukkan hasil yang menjanjikan pada beberapa jenis kanker, termasuk kanker tulang.
Pengobatan kanker tulang sering kali melibatkan kombinasi beberapa pendekatan di atas, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien.