JAKARTA – Hasil studi perubahan perilaku hiu di perairan Brasil mengungkap fakta mengejutkan. Hiu itu dinyatakan positif menggunakan kokain.
Hasil tersebut dipublikasikan di jurnal Science Direct oleh para ilmuwan dari Oswald Cruz Foundation.
Foxnews memberitakan pada Rabu (24/7/2024) bahwa ini merupakan temuan pertama pada hiu liar, berdasarkan percobaan pada 13 hiu runcing. 13 dari 13 hiu juga dinyatakan positif mengandung benzoylecganine, metabolit utama kokain.
“Hasil ini menunjukkan potensi dampak dari keberadaan obat-obatan terlarang di lingkungan,” kata peneliti.
Para ilmuwan menemukan konsentrasi obat tertinggi di jaringan otot hiu, namun beberapa di antaranya juga ditemukan di hati dengan konsentrasi 100 kali lebih tinggi dibandingkan pada hewan laut lainnya. Para peneliti yakin hiu tersebut mengonsumsi kokain dari laboratorium obat-obatan terlarang di daerah tersebut.
Tahun lalu, para ilmuwan mencoba mempelajari efek kokain pada hiu di lepas pantai Florida. “Hiu-hiu itu mendekat dan memakannya, jadi ini tampak gila, tapi sebenarnya sangat mungkin terjadi,” kata ahli biologi kelautan Tom Hard tentang penyelundup narkoba yang dibuang ke laut.
Mengenai betapa berbahayanya bagi manusia, Hurd mengatakan hiu lebih berbahaya bagi dirinya sendiri dibandingkan bagi manusia.
“Jika kokain membuat hiu menjadi hiperaktif, bukannya membuat mereka mengantuk, saya pribadi yakin hal itu justru membuat mereka sangat gugup.” Dan suara-suara keras, berbagai hal di dalam air – semua itu – akan benar-benar mengusir mereka karenanya. Ini akan menjadi efek jera,” ujarnya.
Untuk percobaan tersebut, para peneliti tidak benar-benar memberi makan hiu dengan kokain. Sebaliknya, mereka menggunakan bubuk ikan yang sangat pekat untuk memberikan efek seperti kokain pada hiu.