sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari pemegang rekor dunia asal Kenya, Kelvin Kiptum. Pada Minggu, 11 Februari 2024, seorang pria berusia 24 tahun meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Kiptum mengalami kecelakaan tragis di negara asalnya di jalan Eldoret-Kaptagat saat mengendarai mobil di dekat tempat belajarnya. Pelatihnya Gervais Hakizimana juga berada di mobil yang sama saat kejadian itu terjadi.
Keduanya meninggal karena luka serius dalam kecelakaan itu.
“Kami terkejut dan sangat sedih mendengar kematian Kelvin Kiptum dan pelatihnya Gervais Hakiziman,” kata presiden Atletik Dunia Sebastian Coe dalam sebuah pernyataan.
“Atas nama World Athletics, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga, sahabat, rekan satu tim, dan negara Kenya,” lanjut Coe, seperti dilansir Sportsmole.
Tahun lalu, Kiptum meraih kesuksesan dengan mencetak rekor maraton dua jam 35 detik di Chicago Marathon. Ini adalah pertama kalinya seseorang menyelesaikan jarak 42 kilometer dalam dua jam satu menit.
Rekor balapan Kiptumnya baru dikonfirmasi minggu lalu. “Awal pekan ini di Chicago, saat Kelvin mencetak rekor dunia maratonnya, saya bisa memastikan waktu lamanya,” kata Sebastian Ko.
Kelvin Kiptum juga memegang tiga dari tujuh rekor dunia tercepat. Antara Desember 2022 dan Oktober 2023, ia memenangkan tiga maraton yang diikutinya, termasuk dua maraton dunia.
Perjalanan Kelvin Kiptum untuk menjadi manusia tercepat di dunia memang melegenda. Ia mampu mencapai jarak terbaik 42.195 km saat mengikuti Valencia Marathon pada akhir tahun 2022. Kiptum langsung mencetak rekor tercepat keempat sepanjang sejarah dengan waktu 2:01:53.
Empat bulan kemudian, Kiptum langsung mencetak rekor maraton tercepat kedua dalam sejarah ketika ia berlari di London Marathon dalam waktu 2:01:25.
Enam bulan kemudian, di Chicago, Amerika Serikat, Kiptum mampu memecahkan rekor dunia maraton dengan waktu 2 jam 35 detik.
Dengan hasil bagus tersebut, Kiptum dipastikan akan meraih medali emas Olimpiade pertamanya. Mereka ingin mengembalikan emas Kenya di Olimpiade Paris 2024.
Sebelum Olimpiade, Kiptum memiliki tujuan lain, yaitu menjadi orang pertama yang menyelesaikan maraton dalam waktu kurang dari dua jam. Mereka berencana tampil di Rotterdam April mendatang. Namun Tuhan berkata lain, Kiptum pergi lebih awal sebelum mimpinya menjadi kenyataan.