JAKARTA – Pihak berwenang Afghanistan menangkap seekor macan tutul salju langka di wilayah pegunungan timur laut setelah memangsa 30 hewan.
Harimau tersebut ditangkap pada Kamis malam setelah terperangkap di taman nasional di distrik Zibak, provinsi Badakhshan. Wakil Gubernur Distrik Abdulrahman Kasra mengatakan macan tutul itu dibawa ke ibu kota provinsi, Faizabad, dan saat ini disimpan di istana gubernur.
Pada Rabu (2/7/2024), kepala kantor Wildlife Conservation Society di Badakhshan mengatakan seorang dokter hewan merawat luka kecil di kaki harimau tersebut, CBS News melaporkan. “Pihak berwenang telah berjanji kepada kami bahwa harimau tersebut akan segera dilepaskan di wilayah Zibak,” kata Khorosh Sahel kepada AFP.
Pegunungan di timur laut Afghanistan adalah salah satu habitat macan tutul yang sulit ditangkap, oleh karena itu mendapat julukan roh gunung. Macan tutul salju terdaftar sebagai spesies “rentan” oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) dan jumlahnya menurun akibat dampak perubahan iklim, hilangnya habitat, dan perburuan ilegal.
Para ahli memperingatkan bahwa suhu dapat mendorong batas yang lebih tinggi dan mendorong petani untuk pindah ke pegunungan untuk menanam dan menanam rumput, sehingga melanggar batas wilayah jelajah macan tutul salju.
Dalam kejadian serupa tahun lalu, sekitar 40 hewan peliharaan dilaporkan dibunuh setelah dimakan macan tutul salju di Badakhshan. Petani tersebut, yang terbunuh pada hari Kamis, mengatakan dia mencari bantuan dari pemerintah setelah kehilangan satu-satunya penghasilannya. “Hewan adalah satu-satunya hal yang saya miliki untuk menghidupi keluarga saya,” kata Ganji Baig.
Warga Zibak lainnya mengatakan dia ingin pihak berwenang melanjutkan rencana pelepasan harimau tersebut. “Saya berharap pemerintah melakukan segala upaya untuk melindungi satwa liar di Badakhshan sehingga warisan alam terlindungi dan macan tutul salju tidak hilang dari provinsi tersebut,” kata penduduk setempat, Mir Saeed.
Macan tutul salju berasal dari Asia Tengah. Hewan ini hidup di pegunungan tinggi China, India, Rusia, Afghanistan dan negara lainnya. Menurut Snow Leopard Trust, diperkirakan terdapat 3.920 hingga 6.390 macan tutul salju yang tersisa di alam liar. “Perburuan ilegal, baik untuk diambil kulit kayunya maupun untuk dijadikan obat tradisional, sedang meningkat,” kata Wildlife Conservation Society.
Begitu pula dengan hilangnya spesies alaminya yaitu ossidian dan domba gunung, rusaknya habitatnya yang rapuh dan berada di dataran tinggi, serta kurangnya informasi masyarakat dan pemerintah mengenai lokasi dan bahaya macan tutul salju.