slot jepang
0 0
Read Time:3 Minute, 0 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Laporan terbaru dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, UNODC, mengungkapkan bahwa aplikasi Telegram telah menjadi alat utama jaringan kriminal di Asia Tenggara untuk melakukan aktivitas ilegal berskala besar.

Mengutip informasi Reuters, Selasa (10/8/2024), laporan ini menambah daftar tudingan terhadap Telegram. Sebelumnya, Prancis juga menggugat pendiri Telegram Pavel Durov atas tuduhan mengizinkan aktivitas kriminal di platformnya.

Berdasarkan laporan UNODC, aktivitas ilegal yang dilakukan pada platform ini adalah perdagangan data yang diretas, termasuk informasi kartu kredit, kata sandi, dan riwayat penelusuran.

Selain itu, alat yang digunakan untuk kejahatan dunia maya, seperti perangkat lunak deepfake dan malware pencuri data, juga banyak dijual di Telegram. Faktanya, ada bursa kripto yang tidak memiliki izin pencucian uang.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa terdapat bukti kuat adanya pasar data bawah tanah yang beralih ke Telegram. Lalu ada vendor yang secara aktif menargetkan kelompok kejahatan terorganisir transnasional yang berbasis di Asia Tenggara.

FYI, Asia Tenggara memang menjadi pusat utama industri penipuan yang menyasar korbannya di seluruh dunia. Jumlahnya disebut-sebut mencapai miliaran dolar.

Diperkirakan industri penipuan ini akan menghasilkan sekitar 27,4 hingga 36,5 miliar USD. Terkait laporan UNODC, Telegram tidak memberikan tanggapan.

Sebelumnya, otoritas Prancis menangkap CEO Pavel Durov tak lama setelah ia turun dari jet pribadinya di bandara Paris pada Minggu, 25 Agustus 2024.

Mengenai hal ini, Telegram langsung muncul. Dalam keterangan resminya, pihak perusahaan mengecam tudingan bahwa Pavel Durov harus bertanggung jawab atas penyalahgunaan aplikasi chatting tersebut.

“Aplikasi Telegram mengikuti hukum Uni Eropa, termasuk Digital Services Act. Moderasinya sesuai standar industri dan terus ditingkatkan,” bunyi keterangan resmi, Senin (26 Agustus 2024).

“CEO Telegram Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun dan sering bepergian ke Eropa,” kata perusahaan itu. “Kami masih menunggu perkembangan selanjutnya. Telegram bersama Anda.”

Pavel Durov, pimpinan Telegram berusia 39 tahun, dilaporkan dicari berdasarkan surat perintah penangkapan Prancis karena Telegram kurang moderat, yang menyebabkan Telegram digunakan untuk pencucian uang, perdagangan narkoba, dan berbagi konten pedofil, menurut BFMTV . .

Menurut BFMTV, pendiri Telegram tidak melakukan perjalanan rutin ke Prancis dan Eropa sejak surat perintah penangkapan dikeluarkan.

The Guardian mengutip situs TF1 yang mengatakan bahwa Durov melakukan perjalanan dengan jet pribadinya, dan menambahkan bahwa surat perintah telah dikeluarkan untuknya di Prancis.

CEO Telegram tersebut diketahui berasal dari Azerbaijan dan ditangkap sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Pengusaha kelahiran Rusia ini diketahui tinggal di Dubai, tempat Telegram berkantor pusat, dan memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Prancis dan Uni Emirat Arab.

Belakangan, pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov mengatakan aplikasi perpesanannya akan mengatasi kritik terhadap moderasi konten dan menghapus beberapa fitur yang telah disalahgunakan untuk aktivitas ilegal.

Durov, yang baru-baru ini diselidiki di Prancis karena menggunakan Telegram untuk kejahatan termasuk penipuan, pencucian uang, dan berbagi gambar pelecehan seksual terhadap anak-anak, mengumumkan langkah tersebut dalam pesannya kepada 12,2 juta pengguna platform tersebut.

“Meskipun 99,999% pengguna Telegram tidak ada hubungannya dengan kejahatan, 0,001% yang terlibat dalam aktivitas ilegal menciptakan citra buruk bagi seluruh platform, membahayakan kepentingan hampir satu miliar pengguna kami,” tulis pengusaha teknologi kelahiran Rusia itu, dikutip seperti yang dikatakan. oleh Reuters, Sabtu (September 2024).

Itu sebabnya kami memutuskan untuk mengubah moderasi di Telegram tahun ini, tambah Durov. 

Dia tidak menjelaskan bagaimana Telegram akan mencapai tujuan tersebut. Namun, Durov menekankan bahwa Telegram telah mencegah pengunggahan media baru ke alat self-blogging miliknya “yang tampaknya disalahgunakan oleh aktor anonim”.

Aplikasi Telegram juga menghapus fitur Orang Terdekat yang jarang digunakan dan “diganggu oleh bot dan penipu”. Sebaliknya, Telegram akan menampilkan akun bisnis yang sah dan terverifikasi.

Perubahan tersebut merupakan yang pertama diumumkan sejak dia ditangkap di Prancis bulan lalu dan diinterogasi selama empat hari sebelum diselidiki secara resmi dan dibebaskan dengan jaminan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %