sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Kuswanto, guru sekaligus penggiat literasi asal Nyalanesia berhasil meraih penghargaan bergengsi Guru Terbaik pada ASN Talent Fest 2024 dan ASN Anugerah 2023. Penghargaan ini merupakan prestasi luar biasa bagi Kuswanto yang sebelumnya juga telah mendapat pengakuan dari Presiden Joko Widodo. sebagai guru SD pertama yang dikukuhkan di tingkat nasional, dalam rangka memperingati hari guru nasional tahun lalu.
Kuswanto adalah seorang guru di SMA Negeri Kayumpia, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dimana ia telah menjadi guru selama 31 tahun. SD Negeri Kajumpia tempat Kuswanto bekerja terletak di ketinggian 1.538 meter di atas permukaan laut dan termasuk dalam wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terpencil) Indonesia. Sebagai pendidik di wilayah 3T, Kuswanto telah menunjukkan tekad dan dedikasi yang luar biasa dalam memajukan kehidupan bangsa, khususnya dalam meningkatkan keterampilan peserta didik.
Sebelum bertugas di Zona 3T, Kuswanto mengajar di dalam kota dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan literasi. Pada tahun 2021, ia terpilih sebagai Aktivis Literasi Nyalanesia, sebuah titik balik dalam perjalanan karirnya.
Kuswanto mengatakan, pengalamannya sebagai pegiat sastra membuka mata dan memberinya banyak ilmu. Mengetahui pentingnya literasi dan pengabdian di bidang 3T, membuatnya mengajukan permohonan untuk dipindahkan ke lokasi terpencil di mana banyak anak-anak yang masih belum bisa membaca meski sebelumnya telah ditawari sebagai kepala dinas bahkan posisi direktur sekolah. dia menolak. layanan.
“Kemampuan membaca dan menulis sangat penting khususnya bagi siswa di bidang 3T. Setelah menjadi promotor literasi, saya mengemban banyak tanggung jawab. Kenapa aku hanya ada di kota ini? kata Kuswanto.
Sejak pindah ke daerah 3T, Kuswanto telah mengabdikan dirinya dengan tekun dan konsisten semaksimal mungkin. Karena banyaknya siswa yang belum mampu membaca, Kuswanto terpikir untuk membuat Reading Bug yang diadakan setiap hari sepulang sekolah untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa.
Guru Kuswanto tidak hanya mempunyai proses mendidik anak didiknya saja namun juga bagaimana mereka dapat mempelajari dan mengaplikasikan ilmu yang didapatnya untuk memberikan pelajaran dan ilmu yang terbaik. Selain itu, Kuswanto aktif mengikuti berbagai acara literasi di Nyalanesia dan festival literasi lainnya seperti festival literasi daerah dan nasional.
Selama mengikuti pelatihan daring, Kuswanto mengaku sering mengalami kendala sinyal internet, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk mengikuti berbagai pelatihan yang dilakukan Njalanesia. Ia kerap harus memanjat pohon setinggi lima meter untuk mendapatkan sinyal internet.
Meski Kuswanto tidak masuk dalam nominasi Nyalanesia Teacher Literacy Award, namun Kuswanto tak pernah putus asa. Baginya, kegagalan tersebut menjadi motivasi untuk terus berjuang dan mengabdi dengan ikhlas hingga akhirnya diakui sebagai guru terbaik se-Indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Nyalanesia yang telah membantu dan menyemangati para guru untuk aktif literasi dan memberikan hadiah di semua kegiatan. Alhamdulillah, karena telah aktif mengikuti kegiatan Nyalanesia, saya berhasil meraih penghargaan guru terbaik,” kata Kuswanto.
Pendiri Nyalanesia Lenang Manggala mengucapkan selamat kepada Kuswanto atas prestasi yang diraihnya.
“Terima kasih kepada Pak Kuswanto yang telah mendapat penghargaan sebagai guru terbaik, beliau pantas mendapatkan prestasi ini karena dedikasi dan partisipasi aktifnya dalam karya pengajaran literasi,” kata Lenang.
Sebagai kepala bidang literasi Nialanesia, Kuswanto punya pesan untuk para guru di Indonesia. Kuswanto menekankan pentingnya bekerja dari hati dan tidak bergantung pada orang.
“Sebagai guru, kita menjalankan tanggung jawab kita, kita benar-benar harus memenuhinya semaksimal mungkin. Dan ingat, walaupun guru bukan orang hebat, guru akan menjadi orang hebat,” tutupnya.