sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Richard Theodore dikenal sebagai sosok yang sukses berprestasi. Ia memiliki 1 juta pengikut di Instagram, 7,6 juta pengikut di TikTok, dan 777 ribu pengikut di YouTube.
Karya-karyanya banyak bertema seperti kegiatan sosial dan berbagi dengan sesama. Sebagai langkah serius dalam kegiatan sosialnya, Richard mendirikan restoran gratis di Kota Tangerang pada 16 November 2023.
Richard menghabiskan Rp 200 juta hingga 300 juta sebulan dan mendapat 500 kali makan gratis sehari di restoran gratis.
Richard membeli bahan bakar untuk ribuan orang dari SPBU dan makanan dari UMKM dan memberikannya kepada masyarakat tanpa izin.
Baru-baru ini, Kantin Gratis yang didirikan oleh Richard membagikan 2000 kotak makanan untuk semua orang. Pebulutangkis yang satu ini memposting share ini di akun YouTube, TikTok, dan Instagram miliknya.
Richard kini diketahui merupakan seorang pengusaha muda yang pindah ke Indonesia. Pria kelahiran 16 November 1995 ini dikabarkan membangun kerajaan memasak dengan penghasilan puluhan ribu rupee setiap bulannya.
Salah satu restoran yang diciptakannya adalah Sambal Bukar Indonesia yang memiliki keunikan. Sejak pertama kali berdiri pada Juli 2022, dalam waktu dua tahun, Sambal Bakar telah memiliki 22 toko di banyak kota di Indonesia, mulai dari Jabotetabek, Lampung, Surabaya, hingga Bali.
Pesatnya pertumbuhan sambal bakar Indonesia tak lepas dari tangan dingin Richard. Dijuluki Raja F&B Indonesia, ia bukan berasal dari keluarga pebisnis, namun ia bercita-cita menjadi pebisnis sukses sejak kecil.
Setelah menempuh pendidikan di berbagai SMK, mempelajari Seni Kuliner dan melanjutkan studi Manajemen Bisnis di Universitas Pina Nusantara, ia memutuskan Richard kemudian terjun ke bisnis jasa makanan dan minuman. Sebab baginya, memasak adalah pekerjaan yang abadi.
“Saya seorang profesional, saya pernah bekerja di Kwan Lama Group, khususnya Ace Hardware. Namun pendidikan utama saya adalah memasak dan saya belajar bisnis di Pinus University,” kata Richard saat ditemui di Jakarta baru-baru ini.
Dia memilih juru masak karena menurutnya stabil. “Gampang saja, karena menurut saya memasak adalah bisnis yang tidak ada matinya karena semua orang butuh makan, setiap kehidupan perlu mengonsumsi makanan dan minuman,” ujar pria 28 tahun itu.