slot jepang Pay4d bandar toto macau
0 0
Read Time:3 Minute, 30 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta-Management dari Pt Vale Indonesia TBK (INCO) mengumumkan pengunduran diri Komisaris Fabio Ferraz pada 19 Februari 2025.

Mengacu pada informasi tentang informasi Bursa Efek Indonesia (IDX), Kamis (20/2/2025), manajemen PT Vale Indonesia TBK menerima surat pemisahan untuk Fabio Ferraz sebagai komisaris perusahaan pada 19 Februari 2025.

Selain itu, perusahaan akan mengajukan aplikasi untuk persetujuan pengunduran diri pada rapat umum terdekat pemegang saham (GM). Perusahaan menyatakan bahwa tidak ada pengaruh pada kejadian, informasi atau fakta material dari kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kesinambungan bisnis penerbit yang terkait dengan kasus ini.

Sisi Vale Indonesia dikutip, Fabio Ferraz diangkat menjadi perusahaan perusahaan dalam GM tahunan pada 19 Januari 2022.

Sebelumnya, pria itu lahir di Sao Paulo dan memegang posisi pemimpin merger dan akuisisi (M&A) dan Ventures Joint, Vale S.A., dari 2018 sejauh ini. Sebelum Vale tiba, Fabio melakukan perjalanan karir yang panjang ke industri perbankan yang telah inovatif sejak 1994.

Dia menjabat sebagai Kepala Bank Korporat dan Investasi di Haitong Bank (2016-2018), Co Kepala Perbankan Korporat & Investasi di Banco Pine (2013-2016) dan CEO Investment Banking (2010-2013).

Sebelumnya, itu adalah CEO, kepala perbankan investasi M&A LATAM di UBS Investment Banking pada 2000-2005. Pria Brasil ini berjudul Sarjana Administrasi Bisnis oleh Fundacao Getulio Vargas pada tahun 1990 dan Magister Administrasi Bisnis dari University of Michigan pada tahun 1994.

Sebelumnya, Pt Vale Indonesia TBK (INCO) mengkonfirmasi komitmennya untuk mengembangkan blok Pomala dengan memastikan bahwa proses pembelian dan pembangunan infrastruktur pertambangan berjalan sesuai rencana.

Mengikuti tinjauan proses lelang transparan dan menurut manajemen perusahaan, PT Petrosea TBK (PTRO) ditunjuk sebagai pemenang kontrak senilai Rp 2,8 triliun untuk pengembangan pertambangan di wilayah tersebut. Kontrak ini ditandatangani pada 3 Juli 2024 dengan periode penyelesaian 24 bulan pada 2 Juli 2026.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi bisnis, Vale Indonesia melihat proyek ini sebagai langkah penting dalam penambangan di blok Pomala. Pekerjaan PTRO meliputi pengembangan infrastruktur dukungan, seperti pertambangan, area TPA, sistem pengelolaan air dan pekerjaan lainnya, yang merupakan dasar paling penting untuk penambangan di masa depan.

Sekretaris Bisnis Vale Indonesia, Wiwik Wahyuni ​​menjelaskan, pengembangan infrastruktur ini adalah langkah awal yang penting sebelum Inco memulai kegiatan produksi di blok Pomala. Dengan fasilitas yang cukup, perusahaan dapat memastikan kelancaran operasi dan meningkatkan efisiensi panjang.

“Setelah kontrak pembelian dan konstruksi selesai pada pertambangan, kegiatan penambangan akan dimulai, akan ada potensi pendapatan tambahan untuk perusahaan,” katanya dalam pembukaan informasi pertukaran.

Dampak pada hasil ekonomi dan operasional dalam hal secara finansial, kontrak ini merupakan bagian dari investasi panjang di Vale Indonesia dalam pengembangan blok Pomala. Pengembangan infrastruktur yang tepat akan mendukung peningkatan produksi di masa depan dan dengan demikian berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan perusahaan.

Secara operatif, proyek ini akan memastikan penambangan sebelum kegiatan penambangan dimulai. Dengan PTRO sebagai mitra layanan konstruksi dan pengadaan, Vale Indonesia optimis bahwa proyek ini akan dilakukan sesuai dengan jadwal dan standar keamanan dan keberlanjutan yang tinggi.

“Kontrak ini akan meningkatkan pengembangan tambang blok Pomala, di mana PTRO akan menyediakan layanan pembelian dan konstruksi untuk tahap untuk implementasi lahan di blok Pomala,” kata Wiwik.

Dengan kontrak yang ditandatangani dan pekerjaan dimulai segera, Vale Indonesia menekankan bahwa tidak ada hambatan untuk penyelesaian perjanjian. Perusahaan akan terus memantau pengembangan proyek ini untuk memastikan bahwa tujuan dan kualitas pekerjaan bertemu di bawah Rencana Pengembangan Blok Pomala.

Sebelumnya, penerbit Prajogo Pangestu, PT Petrosea TBK (PTRO) menerima kontrak baru dari Pt Vale Indonesia TBK (INCO) senilai USD 1 miliar atau RP 16 triliun. Kontrak dibuat setelah proses lelang berdasarkan prinsip -prinsip tata kelola perusahaan.

Sekretaris Bisnis Vale Indonesia Wiwik Wahyuni ​​menjelaskan, setelah meninjau proses pelelangan menurut manajemen bisnis, PT Petrosea TBK (PTRO) terpilih sebagai pemenang untuk pekerjaan layanan pertambangan di area Bahodopia di Blok 2 dan 3, Sulawesi Tengah.

Lingkup pekerjaan termasuk layanan bercukur, pertambangan dan transportasi dari nikel mineral dan pengembangan layanan pertambangan yang terkait dengan layanan pertambangan.

“Baik perusahaan dan PTRO akan segera mengakhiri penandatanganan kontrak pertambangan, yang diharapkan akan selesai pada Maret 2025,” kata Anda dalam pembukaan informasi pertukaran pada hari Rabu (15/01/2025).

Wiwik menjelaskan bahwa kontrak penambangan ini meningkatkan operasi bisnis perusahaan dengan memperoleh produksi mineral nikel tambahan dari Bahodopi Block 2 dan 3 area untuk menyelesaikan blok Sorowako yang telah bekerja sejauh ini.

 

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %