sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta — Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah didapat, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia. Hewan laut ini dapat ditemui di pasar tradisional, supermarket, bahkan di restoran dan warung makan.
Namun, bagaimana kita tahu bahwa ikan yang kita beli dan makan berasal dari sumber yang baik dan masih layak dikonsumsi? Ada beberapa cara untuk memastikan ikan yang kita beli cocok dan berasal dari sumber yang terpercaya.
“Sebagai konsumen, untuk mendapatkan ikan yang sehat, kita harus memastikan terlebih dahulu di mana kita membelinya.” Belilah ikan dari sumber terpercaya. Jangan membeli ikan dari tempat yang menggunakan praktik buruk, misalnya memberi mereka makan dengan sampah atau limbah, atau ikan tersebut mungkin menggunakan antibiotik terlarang,” kata kepala platform akuakultur dan AI dalam pertemuan di konferensi media eFishers. Kamis, 13 Juni 2024 Acara di wilayah Jakarta.
EFisheri merupakan perusahaan baru yang bergerak di bidang peningkatan budidaya ikan, dengan mitra pembudi daya ikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan menciptakan ekosistem untuk membantu para petani ikan mengembangkan bisnis mereka dan merevolusi sistem kolam ikan tradisional dengan teknologi yang lebih modern.
Elsa juga menyebutkan bahwa jenis ikan terbaru pasti masih hidup, dan jika kita memilih ikan, itu termasuk dalam kisaran tersebut. Semakin dekat rantai atau rantai dengan petani atau nelayan, kemungkinan besar ikan tersebut akan semakin segar, kata Elisa.
“Pastikan sumbernya bersih kalau bisa,” tambah Elsa. “Sama seperti makanan laut, jika kita membelinya di luar pantai, itu akan terkontaminasi, jadi periksalah dari mana sumbernya.”
Kesegaran ikan yang kita dapatkan di pasar tradisional biasanya terlihat dari kondisi tubuhnya. Elisa menyarankan pembeli untuk memperhatikan penampilan ikan sebelum membeli, terutama jika ikan tersebut tidak dibekukan.
“Bisa dilihat dari ciri fisik, warna, dan bau lalat,” ujarnya. “Kita bisa melihatnya.”
Ikan yang dijual di supermarket biasanya dibekukan. Ikan jenis ini biasanya paling baik dibekukan sebelum sampai di supermarket. Yang terbaik adalah membeli ikan segar yang dibekukan saat dikirim.
Hal ini tidak hanya berlaku pada ikan, tetapi juga pada kepiting. Sayuran acar di supermarket biasanya dibekukan sebelum kedatangan.
Jika alternatifnya adalah acar pasar tradisional, pastikan acar tersebut masih segar dan tidak kurus. Meski tidak mungkin menemukan makanan laut hidup di pasar tradisional yang jauh dari laut, namun cara-cara di atas bisa menghindarkan kita dari mengonsumsi makanan laut yang buruk.
Soal jenis ikan apa yang paling banyak diminati, Elisa mengaku setiap kelompok pelanggan punya favoritnya. Berdasarkan data ikan yang ditangkap dan dijual oleh petani eFisheri, pasar tradisional paling banyak mencari ikan lele dan ikan mas. Kedua jenis ikan tersebut biasanya dijual dalam keadaan hidup.
Untuk supermarket biasanya mencari ikan beku. Favorit supermarket biasanya ikan gurami, nila, dan lele. Sebagian ikannya dijual dalam porsi lebih besar. Sementara itu, beberapa hotel dan restoran kelas atas paling banyak diminati untuk mengolah ikan goram menjadi makanan.
Di tingkat petani tambak, eFisheri menunjukkan bahwa spesies tambak yang paling banyak dipanen adalah ikan mas dan nila. Hewan air lainnya yang banyak diternakkan.
“Saat ini kami kebanyakan beternak ikan mas, nila, lele, dan udang,” pungkas Elisa.
EFisheri juga mengumumkan peluncuran program ‘Kabayan’ (Cinta, Bayar Nanti) yang dapat diakses oleh petani tambak mitra melalui aplikasi eFisheriku. Program ini merupakan salah satu solusi finansial yang ditawarkan eFisheri.
Jenis pinjaman yang ditawarkan adalah pinjaman efektif berupa pakan ikan, peralatan dan vitamin. Jadi, petani tidak dibayar langsung, tapi butuh budidaya ikan. Menariknya, pinjaman tersebut bisa dilunasi setelah panen atau sebagai pengganti penangkapan ikan.
Pendekatan ini akan mencegah petani terjebak dalam suku bunga tinggi dan pinjaman perantara. eFisheri juga bermitra dengan lembaga simpanan dan kredit berlisensi OJK seperti Credivo, Amarta dan Kazwa.
Selain program pinjaman, EFisheri juga meluncurkan layanan konsultasi berbasis AI yang disebut ‘Mas Ahia’ (Pakar Pertanian). Kami berharap fasilitas ini dapat membantu para petani ikan dalam membudidayakan ikannya. Mas Ahia juga terintegrasi dengan produk filter air eFisheri “Katara” dan alat feeding otomatis eFeeder.
Fasilitas Mas Ahia terdaftar di aplikasi eFisheriku dan dapat diakses oleh mitra budidaya ikan. Selain nasehat, Mas Ahia bisa memberikan data seperti waktu panen, ukuran ikan yang akan diberi pakan, dan rekomendasi pakan yang tepat.