sarkarinaukrirojgar.com, Batavia – Vertigo, rasa vertigo yang mengganggu, bisa jadi tidak menyenangkan. Bagi penderita penyakit ini, rasa cemas dan takut akan kambuhnya vertigo mungkin merupakan hal yang lumrah.
Namun tahukah Anda kalau vertigo sebenarnya bisa dicegah? Kunci untuk mencegah vertigo berulang adalah dengan mengidentifikasi pemicunya.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa ada dua jenis vertigo yang dapat menyerang, yaitu vertigo vestibular dan non-vestibular.
Dokter spesialis neurologi RS EMC Cibitung, Jawa Barat, Nezzar Erraldin menjelaskan, “Perbedaan penampilan pasien sering kita rasakan,” ujarnya pada Senin Sehat sarkarinaukrirojgar.com pada Senin, 29 April 2024.
Dengan vertigo vestibular, gejala yang dirasakan di pikiran sangat kuat, namun hilang dengan cepat dan menenangkan.
Sedangkan kalau bukan tempat penerimaan, cenderung seperti melayang, bergerak seperti perahu, namun kestabilannya kurang, kata Nezzar. Pemicu Vertigo Vestibular
Vertigo vestibular juga sering disebut vertigo perifer. Vertigo jenis ini seringkali disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam yang bertanggung jawab terhadap berat badan.
Nezzar mengatakan, pemicu vertigo vestibular terbesar adalah gerakan kepala. Vertigo vestibular yang disebabkan oleh gerakan kepala, misalnya dari posisi tidur sambil duduk, menggerakkan kepala, bisa muncul dengan cepat.
Namun jika kambuh, vertigo vestibular bisa mereda dan hilang dengan sendirinya jika dihentikan beberapa saat. Jadi serangan yang terjadi bisa dikatakan singkat, hanya beberapa menit saja.
“Vertigo non-vestibular biasanya terjadi pada organ yang lebih tinggi, misalnya pada batang otak dan sebagainya,” jelas Nezzar.
Pusing jenis ini seringkali dikaitkan dengan beberapa penyakit, seperti stroke atau tumor.
Vertigo non-vestibular biasanya disebabkan oleh objek visual, atau persepsi penderita. Misalnya, jika Anda berada di dalam mobil, melihat pepohonan dan bangunan di dekat mobil yang melaju kencang dapat menyebabkan vertigo non-vegetatif.
Serangan vertigo nonvesikular dapat dirasakan secara intermiten atau terus menerus.
Selain hal yang telah dijelaskan di atas, masih banyak hal yang bisa menjadi penyebab vertigo.
Nezzar mengatakan kelelahan dan kurang istirahat bisa menyebabkan vertigo. Pasalnya, saat tubuh lelah, sistem keseimbangan di telinga menjadi sulit dan mudah terganggu sehingga menimbulkan rasa vertigo.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi kafein juga bisa memberikan efek. Terlalu banyak kafein dapat menimbulkan efek samping seperti kecemasan, gugup, dan insomnia. Kondisi ini mungkin bisa memperburuk gejala vertigo pada orang yang mengalaminya.
Vertigo yang tidak vesikular mempunyai penyebab risiko yang berbeda-beda, “Ada faktor risikonya seperti usia tua, darah tinggi, kolesterol dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut”, jelas Nezzar.