slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 52 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Busi di bagian atas kepala silinder menghasilkan listrik untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar mesin pembakar bahan bakar. Dengan kata lain piston adalah sesuatu yang dilakukan dengan mengubah energi kimia oli menjadi energi mekanik yang menggerakkan mesin.

Gantungan kunci berukuran kecil ini berperan penting dalam menjaga performa mesin, sehingga Anda harus berhati-hati dalam memilihnya untuk dipasang pada mobil Anda. Apalagi jika ingin mengupgrade mesinnya.

Berbagi tips memilih light box yang tepat, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (NGK), Diko Octaviano menjelaskan sebagai berikut: 1. Jangan mengabaikan persyaratan pabrikan.

OEM (Original Equipment Produsen) merancang mobilnya agar berjalan lancar, termasuk mobil pemadam kebakaran. Tentu saja, pabrikan, melalui para insinyur dan pemasoknya, memutuskan apa yang baik dan pantas untuk menjalankan mobil tersebut. Itu sebabnya penting untuk memilih colokan dari rekomendasi pabrikan.

“Jadi dalam setahun, pabrikan sudah punya portofolio produk yang akan dirilis beberapa tahun ke depan, dan kami sampaikan apa yang akan mereka rilis ke depannya,” kata Diko.

“Jangan pakai busi standar dari mobil OEM lain. Kalau rusak, tidak mau hidup, dan tidak cepat rusak,” ujarnya.

Namun, jika pemilik mobil ingin meningkatkan performa mobilnya, bukan berarti bohlam tidak bisa lepas dari pengaturan pabrik. Beberapa hal dapat diperbaiki dengan melihat hal-hal tertentu, dan hal terpenting yang harus diperhatikan adalah jenis lightbox yang mempengaruhi suhunya.

Umumnya, setiap bola lampu mempunyai kode “panas” atau “dingin” untuk menunjukkan tingkat suhunya, atau seberapa cepat bola lampu tersebut menghilangkan panas. Ini adalah jenis panas yang hilang dengan cepat, sedangkan semburan panas lebih lambat.

Jenis burner ini harus dipilih berdasarkan karakteristik mesin dan rekomendasi OEM, dan setelah ditentukan, kenaikan suhu dapat ditentukan berdasarkan kode CPR.

“Misalnya OEM kita punya CPR 8, seperti yang ada di NMAX, nah kalau mau eksperimen ganti mesin, naik saja ke CPR 9, tidak bisa turun,” kata Diko.

“Karena kalau turun ruang bakarnya panas banget, tapi kalau naik yang paling parah karbonnya (deposit), tapi tidak merusak mesin,” ujarnya.

Sekadar informasi, CPR merupakan singkatan dari “Cold Plug Rating” yang dinilai berdasarkan angka setelahnya. Senjata api yang diklasifikasikan sebagai senjata api panas memiliki peringkat CPR 6 atau kurang, sedangkan senjata dingin memiliki peringkat CPR 7 atau lebih tinggi.

Namun, diferensiasinya kembali bergantung pada merek.

Suku cadang mobil standar OEM biasanya menggunakan bahan nikel. Diko mengatakan, bohlam nikel standar kurang cocok untuk performa tinggi karena bahannya bisa meleleh.

Oleh karena itu, jika ingin melakukan ubahan untuk memperbesar mesin, seperti cc alias ukuran silinder mobil, pengguna disarankan memilih busi yang berperforma khusus.

“Misalnya ganti 150 ke 300 cc, jangan pakai nikel lagi, bahannya cepat meleleh,” ujarnya.

“Kalau teman-teman mau ubahan serius, jangan pakai nikel. Karena kami sudah menawarkan platina dan iridium. Jadi, secara teori, kami melakukannya untuk menahan kondisi suhu mesin yang ekstrim,” tegas Diko.

Dalam hal ini, bagi pengguna mobil yang tetap menginginkan performa, NGK menawarkan pilihan perantara dibandingkan iridium yang dikenal dengan keandalannya untuk mengalahkan performa berteknologi tinggi.

Peningkatan busi NGK G-Power. Busi ini dirancang untuk meningkatkan performa sehari-hari.

“NGK G-Power memiliki elektroda pusat berbahan platinum dengan diameter 0,6 mm untuk pembakaran yang lebih andal dan presisi.

Sekadar informasi, busi nikel OEM memiliki diameter lebih besar dari 2,0 mm dengan elektroda ground berbentuk persegi. Dengan dihilangkannya resistensi G-Power, peningkatan sumber api menjadi lebih cepat.

Secara keseluruhan, G-Power dikatakan memiliki desain yang lebih baik daripada OEM untuk performa teknis yang sangat baik. Berdasarkan catatan dyno, tenaga, torsi, dan efisiensi bahan bakar tampak ditingkatkan menggunakan G-Power.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %