sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Pakar perencanaan keuangan Rista Zwestika mengungkapkan banyak anak muda di Indonesia yang terjerumus pinjaman online (Pinjol) dan investasi bodong.
Dia mengatakan akses digital yang mudah dan keinginan untuk melakukan transaksi instan mendorong banyak anak muda mengambil pinjaman dan investasi palsu.
“Banyak anak muda yang ingin cepat kaya. Di media sosial, banyak orang yang tertarik dengan kemudahan tidak harus bekerja dan menjadi kaya, sehingga terjerumus pada tawaran-tawaran mudah,” ungkap Rista di Bank Jago Jago Money Quest di Rabu (21/02) Demikian disampaikan dalam rapat..2024).
Rista menjelaskan, fasilitas tersebut diperuntukkan bagi Generasi Z (Gen Z), dan generasi muda di bawah 19 tahun juga bisa mengajukan pinjaman tersebut.
“Caranya biasanya sangat sederhana dan hanya membutuhkan KTP. Jadi asal punya KTP bisa mengajukan pinjaman,” kata Rista.
Rista mengatakan, data menunjukkan 72.146 masyarakat Indonesia berusia di bawah 19 tahun memiliki pinjaman online dan total pinjamannya mencapai Rp 168 miliar. Saat itu, sebanyak 10.900 masyarakat kelompok usia 19-34 tahun memiliki pinjaman hingga Rp 26 triliun.
Rista menambahkan, sebagian besar masyarakat berusia 19 hingga 34 tahun menggunakan Pinjol untuk keperluan konsumen seperti belanja online, jalan-jalan, dan menghadiri konser.
Pinjol tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan. COVID-19 memperburuk keadaan, kata Lista.
Oleh karena itu, ia mengimbau generasi muda untuk mempelajari strategi pengelolaan keuangan agar dapat merencanakan masa depan keuangannya dengan lebih bijak.
Berdasarkan data OJK dan Indef tahun 2023, tercatat 72.142 orang berusia di bawah 19 tahun yang terdaftar sebagai penerima pinjaman dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 168,87 miliar.
Pada rentang usia 19 hingga 34 tahun, jumlah penerima pinjaman di Indonesia mencapai 10.914.970 orang dengan total pinjaman sebesar Rp26,87 triliun. OJK juga mencatat penutupan 6.680 pinjol ilegal sepanjang tahun 2017 hingga 2023.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Pengawasan Pelaku Usaha, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan OJK Friderica Widyasari Dewi menjelaskan mengapa penawaran investasi palsu serta pinjaman ilegal dan pinjaman pribadi (Pinpri) masih marak di Indonesia.
Dalam hal kebutuhan sosial, sebagian orang mungkin belum cukup mengetahui dasar-dasar produk/layanan keuangan, manajemen investasi, dan keuangan pribadi. Oleh karena itu, mereka belum menyadari pentingnya memeriksa persetujuan resmi penawaran produk/jasa keuangan dari instansi terkait sebelum berinvestasi.
Selain itu, literasi keuangan digital masyarakat belum cukup untuk menangani pinjol ilegal, terutama terkait informasi yang tersedia di perangkat digital (ponsel), kata Friderica dalam keterangan tertulis OJK, Jumat (12/1/2024). mentalitas kasino
Terkait dengan perilaku investasi ilegal, perlu dicermati merebaknya “mentalitas kasino” di kalangan masyarakat, mentalitas ini pada prinsipnya merupakan paradigma ingin kaya dengan cepat dan mudah dalam waktu singkat, apapun resikonya. terlibat.
“Orang yang dijanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat bisa dengan mudah kehilangan penilaian rasionalnya,” ujarnya.
Selain itu, tekanan teman sebaya untuk berpartisipasi dalam “peluang investasi” juga dapat memengaruhi keputusan seseorang untuk tidak dicap sebagai orang yang lamban, yang umumnya dikenal sebagai FOMO (fear of missing out). .
Di sisi pasokan, salah satu faktor yang berkontribusi terhadap berlanjutnya prevalensi investasi dan pinjaman ilegal adalah server yang digunakan untuk memberikan pinjaman berlokasi di luar Indonesia.
Namun kami terus berupaya mengatasi kendala tersebut dengan meminta bantuan kepada anggota gugus tugas yang berwenang (Kemenkumham, Kominfo, Kementerian Luar Negeri, dan POLRI).
Maka lebih mudah untuk mengajukan permohonan pinjaman ilegal. Dengan latar belakang tersebut, kelompok kerja terus mencari pihak-pihak yang membuat aplikasi tersebut dengan mengidentifikasi URL dan nama paket. Pencarian dilakukan dengan Kominfo dan juga menyertakan Google dan Meta
Oleh karena itu, edukasi mengenai investasi yang aman dan legal serta penegakan hukum yang efektif dan tegas untuk mencegah praktik investasi ilegal dan pinjol ilegal menjadi penting untuk melindungi masyarakat dari penipuan tersebut, ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Kiki ini menegaskan, OJK dan Satgas Jelas berkomitmen untuk fokus pada investasi dan pinjaman ilegal jika menimbulkan ketakutan dan kerugian bagi masyarakat.