JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meyakini Indonesia akan menjadi pemain penting dalam industri kendaraan listrik. Selain itu, sudah banyak brand yang menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia.
Sekadar informasi, pabrik baterai Hyundai yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat sudah siap berproduksi dan akan menyuplai kurang lebih 150.000 kendaraan listrik. Hal ini akan meningkatkan permintaan mobil listrik di Indonesia.
Adanya pabrik baterai meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang diperlukan untuk mengikuti program insentif rabat PPN. Selain itu, pemerintah ingin memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia untuk mendirikan negara sendiri.
“Jika industri kendaraan listrik dibangun, pabrik mobil listrik, mobil listrik, dan sepeda listrik dibangun, maka ekosistemnya akan tumbuh dengan cepat. Kompetisi inilah yang ingin kita tunjukkan bahwa kita benar-benar siap. Kita akan bersaing di kancah internasional. ,” kata Jokowi di arena PEVS 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2024).
Kabarnya, pabrik baterai Hyundai akan mulai beroperasi pada April 2024, namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut. Meski demikian, Jokowi berharap ekosistem kendaraan listrik tetap terjaga dan dipelihara oleh semua pihak.
“Bulan depan pabrik industri baterai akan mulai berproduksi, jadi kita berharap ekosistem ini segera terbentuk. Ekosistem EV,” ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah secara bertahap memaksa produsen mobil listrik menaikkan harga TKDN. Saat ini TKDN minimal 40 persen, yang nantinya akan ditingkatkan dari 60 persen menjadi 80 persen.
“Saya lihat TKDN, misalnya mobil yang mobilnya di atas 40 persen, bagus. Maksudnya pelan-pelan, baru mulai, masih dalam jangka menengah dan panjang. Jangan minta 80 persen segera dilaksanakan, tapi itu sudah dimulai,” kata Jokowi.
Pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat ini memiliki luas 330.000 meter persegi dan nilai investasi sebesar 1,1 miliar USD atau sekitar Rp 16 triliun. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) secara luas dan berkelanjutan.
Pabrik baterai di Karawang ini dapat memproduksi sel lithium-ion dengan kapasitas 10 GWh per tahun yang mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 BEV.