sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar 25 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2023.
Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis pada Jumat (5/10/2024), dividen yang dibagikan Indika Energy sebesar 0,00577 USD per saham. Selain itu, sisa laba bersih setelah dikurangi dividen dicatat sebagai laba ditahan untuk menambah modal perseroan. Dividen telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham pada 6 Mei 2024.
Indika Energy membagikan dividen berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, yaitu sebagai berikut: Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada induk perusahaan $119,683,800 Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya $932,214,754 Total modal $4507.
Berikut jadwal dividen tahun 2023 untuk saham PT Indika Energy Tbk:
1. Tanggal efektif 6 Mei 2024
2. Tanggal pembagian dividen di pasar reguler dan pasar perdagangan adalah 16 Mei 2024.
3. Tanggal pembagian dividen di pasar reguler dan pasar perdagangan adalah 17 Mei 2024.
4. Tanggal dividen pasar tunai adalah 20 Mei 2024
5. Tanggal dividen pasar tunai adalah 21 Mei 2024
6. Tanggal pencatatan pemegang saham yang membawa dividen tunai adalah tanggal 20 Mei 2024 pukul 16.00 WIB.
7. Tanggal pembayaran dividen adalah 5 Juni 2024
Pada penutupan perdagangan Rabu 8 Mei 2024, harga saham INDY turun 4,53 persen menjadi Rp 1.370 per saham. Saham INDY menguat 10 poin ke Rp 1.445 per saham. Harga saham INDY berada pada level tertinggi Rp 1.445 dan terendah Rp 1.370 per saham. Total waktu perdagangan mencapai 3.001 kali dengan volume perdagangan 83.536 unit. Nilai kesepakatannya adalah 11,6 miliar rupiah.
Sebelumnya diberitakan, PT Indika Energy Tbk (INDY) memiliki fasilitas kredit sebesar USD 300 juta atau sekitar Rp 4,64 triliun (Rp 15.483 per dolar AS). Fasilitas tersebut berasal dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Adi Pramono, Sekretaris Perusahaan Indica Energy, menjelaskan perseroan dan afiliasinya menandatangani pinjaman dari BMRI dan BBNI pada 28 Desember 2023. Anak perusahaan INDY adalah PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers dan Construction sebagai penjamin emisi utama perjanjian pinjaman ini. , dan Tripatra (Singapura Pte Ltd).
Perjanjian fasilitas ini akan digunakan untuk melunasi utang-utang perseroan, kata Adi dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/3/2024).
Selain perjanjian obyek, pihak perseroan dan para pihak juga menandatangani surat dan dokumen jaminan berupa perjanjian kewajiban akuntansi dan perjanjian persetujuan jaminan, serta surat jaminan atas perjanjian kreditur. Perjanjian Fasilitas menyediakan $575 juta untuk obligasi senior dengan tingkat bunga 5,875 persen (Surat Hutang 2024) dan $675 juta untuk obligasi senior dengan tingkat bunga 8,250 persen (Surat Hutang 2025) berdasarkan ketentuan perjanjian.
Transaksi ini tidak berdampak material, namun akan mengurangi beban bunga perseroan karena kondisi suku bunga di pasar perbankan lokal lebih menguntungkan bagi perseroan.
Saham INDY turun 0,66 persen ke Rp 1.515 per saham pada penutupan perdagangan Rabu 3 Januari 2023. Saham INDY turun lima poin hingga dibuka pada Rp 1.520 per saham. Saham INDY berada di harga Rp 1.530 per saham dan terendah Rp 1.490. Total waktu perdagangan mencapai 1.503 kali dengan volume perdagangan 65.012 unit. Nilai kesepakatannya adalah Rp 9,9 miliar.
Sebelumnya diberitakan, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya telah mendirikan perusahaan bernama PT Laras Ekosistem Organik yang bergerak di bidang usaha kopi, teh, dan kakao.
Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal Selasa (7/11/2023), PT Indika Energy Tbk mengumumkan kepemilikan anak perusahaan baik langsung maupun tidak langsung yang 100% dimiliki perseroan, yakni PT Indika Multi Properti ( IMP). ). dan PT Indika Inti Corpindo (IIC) mendirikan perusahaan bernama PT Laras Ekosistem Organik pada 2 November 2023.
Adi Pramono, Sekretaris Indica Energy, menulis, “PT Laras juga melakukan kegiatan konsultasi manajemen dan bisnis yang signifikan di bidang kopi, teh, dan kakao.”
Struktur modal PT Laras Ekosistem Organik terdiri dari PT Indika Multi Properti (IMP) 99,99 persen atau Rp 14,99 miliar dan PT Indika Inti Corpindo (IIC) 0,01 persen atau Rp 1 juta.
Penyertaan saham IMP dan IIC di PT Laras merupakan kelanjutan dari langkah perusahaan secara grup untuk memperluas bisnisnya di bidang solusi alam, tulis Adi.
Pendirian anak perusahaan PT Laras tersebut tertuang dalam Akta Pendirian Nomor 1000 Nomor 05 tanggal 1 November 2023, diserahkan kepada notaris Ungke Mulavanti di Bekasi dan disahkan menjadi badan hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Republik berdasarkan keputusan Nomor 05.AHU[1]0083552.AH.01.01.TAHUN 2023 terhitung tanggal 2 November 2023.