sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Google memperkenalkan fungsi menghitung jumlah kata yang diketik di Google Docs. Hingga saat ini, jika pengguna Google Docs ingin mengetahui jumlah kata yang diketik, pengguna harus melakukan pilihan melalui menu drop-down.
Anda dapat melakukannya dengan membuka Alat > Jumlah Kata. Menurut The Verge (11/9/2019), konsumen G Suite (Google Docs for Business) sudah bisa mengaktifkan fitur penghitungan kata mulai minggu ini.
Dengan cara ini, pengguna dapat melihat berapa banyak kata yang telah ditulis dalam sebuah dokumen.
“Kami telah mendengar bahwa kehadiran jumlah kata ini bermanfaat bagi pengguna yang mengerjakan dokumen dengan jumlah kata minimum atau maksimum,” tulis Google.
Google mengatakan fitur penghitungan kata di G Suite akan diluncurkan kepada pengguna pada bulan Oktober. Banyak pengguna yang berharap fitur ini tersedia untuk semua pengguna Google Docs.
Seperti diberitakan sebelumnya, Microsoft dikabarkan sempat mengirimkan memo internal kepada karyawannya. Dalam memo internal perusahaan, Microsoft dilaporkan mendesak karyawannya untuk berhenti menggunakan produk pesaing.
Mengutip Softpedia, Selasa (25/6/2019), beberapa produk pesaing yang sudah tidak direkomendasikan lagi adalah produk dari Google dan Amazon.
Microsoft juga memblokir beberapa nama produk dari perusahaan lain. Ini termasuk Slack Gratis, Slack Sandard dan Slack Plus.
Tak hanya itu, perusahaan software terkemuka juga menyarankan untuk tidak menggunakan Amazon Web Services dan produk Google Docs.
Tidak sepenuhnya benar: Microsoft juga melarang penggunaan GitHub untuk mengirimkan informasi atau kode yang sangat rahasia.
Penggunaan Grammarly sepenuhnya dilarang. FYI: Grammarly adalah software pemeriksa tata bahasa dan ejaan untuk menganalisis kerapian teks tertulis.
Jika dicermati, Microsoft mungkin terkesan enggan menerima produk dari perusahaan pesaing. Namun, Microsoft mengatakan rekomendasi untuk tidak menggunakan produk pesaing dibuat karena masalah keamanan.
Microsoft mengatakan dalam memo internal bahwa kerentanan keamanan di beberapa produk pesaing dapat mengungkap informasi rahasia.
“Ini adalah alasan utama mengapa karyawan menggunakan solusi Microsoft seperti Teams dan alternatif lain yang tersedia,” kata Microsoft dalam catatannya.
Selain itu, Microsoft telah menyatakan bahwa produk Slack yang disebutkan di atas tidak memberikan kontrol yang memadai untuk melindungi kekayaan intelektual (IP) Microsoft.
“Pengguna solusi ini perlu memigrasikan riwayat obrolan dan file terkait bisnis Microsoft ke Microsoft Teams,” kata perusahaan itu.
Diumumkan bahwa Microsoft Teams menawarkan fitur yang sama dan aplikasi Office 365 terintegrasi, fungsi panggilan dan rapat.
“Edisi Slack Enterprise Grid memenuhi persyaratan keamanan Microsoft, namun kami mendorong penggunaan Microsoft Teams dibandingkan perangkat lunak lainnya.
(Timah/Mengapa)