sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, akan melakukan kunjungan apostolik ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke Asia. wilayah Pasifik.
Paus Fransiskus diperkirakan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang pada Selasa, 3 September 2024 pukul 11:30 WIB. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan momen bersejarah yang dinantikan umat Katolik Tanah Air.
Sesuai jadwal, Paus Fransiskus akan memimpin Misa di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta pada Kamis, 5 September 2024. Diperkirakan sekitar 86.000 orang akan menghadiri kebaktian pada acara ini. Katolik.
Lantas, mampukah GBK menampung ribuan umat Katolik yang akan mengikuti Misa Kudus? Berikut fakta seputar GBK yang dirangkum sarkarinaukrirojgar.com dari berbagai sumber, Selasa (09/03/2024). 1. Kapasitas Stadion Utama GBK
Stadion Utama GBK terletak di Jalan Pintu Satu Senayan Jakarta Pusat. Letaknya tepat di tengah kompleks Gelora Bung Karno.
Stadion utama GBK sering digunakan untuk menyelenggarakan acara olah raga dan acara besar seperti konser musik internasional, acara politik bahkan acara keagamaan, termasuk perayaan Misa Kudus selanjutnya. Salah satu penyebabnya adalah kapasitas yang relatif besar yaitu 78.000 orang, terdiri dari 24 sektor dengan 12 pintu masuk, tribun atas dan tribun bawah. 2. Stadion dengan pencahayaan yang baik.
Stadion utama GBK dianggap sebagai stadion paling mencolok di dunia yang dibangun dengan cara ramah lingkungan. Total iluminasi maksimum FOP adalah 3500 lux. 3. Kursi premium
Stadion Utama GBK memiliki versi premium single seat dan model reclining yang memenuhi standar FIFA.
4. Pembangunan GBK hanya membutuhkan waktu 2 tahun
Melansir GBK.id, pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dimulai pada 8 Februari 1960 dan merupakan bagian dari megaproyek ambisius Presiden Sukarno.
Pembangunannya berjalan cukup cepat: hanya dalam waktu 2 tahun, stadion terbesar di Indonesia ini berhasil diselesaikan pada tanggal 21 Juli 1962, tepat sebulan sebelum menjadi arena Asian Games 1962. 5. Terdapat zona hijau di GBK.
GBK mempunyai 84% kawasan terbuka hijau yang merupakan daerah tangkapan air (catchment area) dengan 67,5% lingkungan hijau yang masih ditumbuhi berbagai pepohonan langka berukuran besar dan rindang yang membentuk hutan kota dan juga menjadi rumah bagi 22 jenis burung liar yang selalu berkicau. sepanjang hari, menciptakan suasana indah di area tersebut.
Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat menghadiri berbagai acara saat berkunjung ke Jakarta. Dalam hal luar biasa, salah satu mesin yang digunakan adalah mesin operasional (Ranops) produksi BUMN.
Mobil Maung diproduksi oleh PT Pindad. Paus Fransiskus kabarnya akan mendaki Maung sebagai bagian dari acara khusus.
Utamanya digunakan untuk menyambut pertemuan massal di Gelora Bung Karno (GBK). Kendaraan operasional Maung produksi Pindad dirancang khusus untuk kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia.
Saat beredar di media sosial, terlihat mobil Maung Pindad yang akan digunakan mendapat sedikit tambahan desain. Warna mobilnya tampak putih dan dihiasi atap yang agak tinggi.
Sekilas tak ada perubahan signifikan dibandingkan desain asli Maung Pindad. Meski kedatangan Paus Fransiskus menjadi momen spesial, ternyata mobil Maung punya keistimewaan tersendiri.
Di bagian depan mobil Maung terdapat kode “SCV 1” yang akan digunakan Paus Fransiskus. SCV merupakan singkatan dari Status Civitatis Vatican, atau Negara Kota Vatikan.
Kembali ke Maung, kendaraan produksi anggota holding industri pertahanan BUMN (Defend ID) ini kerap digunakan saat acara penting lainnya. Terakhir, Maung digunakan untuk mengibarkan bendera merah putih pada prosesi peringatan HUT RI ke-79.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri BUMN Eric Thohir juga ikut diangkut dengan kendaraan Maunga. Saat itu, kendaraan taktis ringan tersebut dikemudikan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Merujuk dari situs resmi Pindad, kendaraan taktis ringan 4×4 produksi PT Pindad (Persero) ini dirancang untuk mendukung kegiatan tempur dan mobilisasi, serta pergerakan di lapangan.
Dengan kecepatan aman 120 km/jam, transmisi manual 6 percepatan, dan jangkauan hingga 800 km, Maung mampu bermanuver dan andal.
Maung dapat dilengkapi dengan dudukan senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2-V4, navigasi GPS, pelacak, dan peralatan lainnya.