sarkarinaukrirojgar.com, JAKARTA — Meta masih berusaha mengadaptasi platform Facebook Live-nya ke video. Perusahaan mengumumkan Reels, pemutar video baru di aplikasi Facebook untuk menampilkan konten berdurasi panjang dan video langsung dengan lancar.
Salah satu perubahan terbesarnya, dilansir Engadget, Rabu (3/4/2024), adalah seluruh video Facebook kini akan ditampilkan dalam layar penuh, bahkan dalam orientasi lanskap. Video akan otomatis diputar secara vertikal, namun kini Anda dapat membalik ponsel untuk melihat sebagian besar konten secara horizontal di seluruh perangkat.
Seperti kebanyakan video di TikTok, Facebook kini menawarkan penggeser di bagian bawah layar. Ini memungkinkan Anda meninjau video dengan cepat.
Pembaruan ini juga menghadirkan beberapa fitur yang ditawarkan oleh penyiar seperti Netflix di aplikasi mereka. Misalnya seperti pilihan maju atau mundur 10 detik.
Meta mengklaim Anda sekarang akan mendapatkan “rekomendasi video yang lebih relevan” dengan durasi berapa pun saat video muncul di tab dan feed Anda. Perusahaan juga akan menambah jumlah reel yang ditampilkan di Facebook.
Pemutar video kini tersedia untuk pengguna Android dan iOS di Amerika Serikat (AS) dan Kanada, dengan kontrol baru yang diluncurkan dalam beberapa minggu ke depan. Semua pembaruan akan tersedia secara global dalam beberapa bulan mendatang.
Sebelumnya, empat dewan sekolah distrik di Ontario, Kanada menggugat tiga penyedia platform media sosial pada Kamis (28/3/2024). Hal ini dilakukan karena platform tersebut dinilai dapat menghambat pembelajaran siswa.
Keempat dewan sekolah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gugatan tersebut diajukan pada 28 Maret terhadap Meta (Facebook dan Instagram), Snap (Snap Chat) dan ByteDance (TikTok) karena “melanggar sistem pendidikan.”
Ketiga penyedia platform tersebut “dengan ceroboh menciptakan dan menjual produk yang membuat ketagihan,” kata pernyataan itu. Produk tersebut dinilai melemahkan upaya peningkatan prestasi dan kesejahteraan siswa.
Guru perlu menghabiskan lebih banyak waktu di kelas untuk memantau masalah yang disebabkan oleh media sosial. Mereka juga terpaksa melakukan restrukturisasi kurikulum dengan mempertimbangkan masalah konsentrasi dan kesehatan mental serta perubahan perilaku siswa.