slot jepang
0 0
Read Time:1 Minute, 16 Second

JAKARTA – Perekonomian Rusia terdongkrak akibat perang di Ukraina sehingga menang atau kalah bukanlah pilihan bagi Moskow. Hal ini dilaporkan oleh ekonom Eropa Buchner Insider.

Menurut data pemerintah Rusia, PDB Rusia tumbuh sebesar 5,5% pada kuartal ketiga tahun 2023 (y-o-y). Namun, pertumbuhan ini didorong oleh belanja militer, dengan Kremlin menghabiskan 36,6 triliun rubel, atau $386 miliar, untuk pertahanan tahun ini, menurut Renaud Foucault, profesor ekonomi di Universitas Lancaster.

“Gaji militer, amunisi, tank, pesawat dan kompensasi bagi tentara yang tewas dan terluka berkontribusi terhadap angka PDB. Sederhananya, perang melawan Ukraina kini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Rusia,” katanya. Untuk wawancara awal Juli 2024

Di sisi lain, banyak sektor perekonomian Rusia yang mengalami tekanan selama perang berkepanjangan. Moskow telah dikritik karena kekurangan tenaga kerja, sehingga para profesional muda meninggalkan negaranya atau menjadi pengungsi akibat konflik.

Saat ini, menurut sebuah proyek, Rusia dikatakan kekurangan sekitar 5 juta pekerja. Inflasi di Rusia berada pada angka 7,4%, atau hampir dua kali lipat target bank sentral sebesar 4%.

Investasi langsung di Rusia turun menjadi $8,7 miliar pada tiga kuartal pertama tahun 2023, menurut data dari Bank Sentral Rusia.

Terlepas dari hasil perang Ukraina, semua ini menempatkan Kremlin dalam posisi yang sulit. Sekalipun Rusia menang, diyakini bahwa membangun kembali dan mengamankan Ukraina akan sulit. Selain membutuhkan biaya besar, dampak sanksi Barat juga dipastikan akan terus memutus pasar global.

Negara-negara Barat telah memilih untuk menghindari perdagangan dengan Rusia sejak invasi mereka ke Ukraina pada tahun 2022, yang menurut para ekonom dapat sangat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang Moskow.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %