BERLIN – Hampir 1.000 kendaraan dari berbagai merek Grup Volkswagen telah disita oleh bea cukai AS, sehingga menunda kedatangannya ke dealer dan konsumen.
Baca Juga: VW Taigun; Versi kecil dari VW Tiguan; Selamat datang di pasar India.
Langkah tersebut dilakukan setelah diketahui bahwa kendaraan tersebut menggunakan peralatan elektronik yang diimpor dari Tiongkok bagian barat, yang melanggar hukum AS yang melarang masuk secara paksa ke wilayah Tiongkok.
Menurut laporan yang dikeluarkan Financial Times, Bentley; Itu berhenti mengirimkan mobil termasuk Audi dan Porsche pada pertengahan Januari 2024.
Belum ada jadwal pasti kapan mobil tersebut akan dirilis, tetapi Grup Volkswagen berharap dapat menyelesaikan masalah ini pada Maret 2024, ketika suku cadang yang mematuhi hukum AS akan tersedia.
Volkswagen telah mengembangkan mobil di China sejak tahun 1985 bekerja sama dengan SAIC (Shanghai Automotive Industry Corporation).
Usaha patungan ini memiliki 33 pabrik di seluruh negeri, termasuk satu di Urumqi, ibu kota Xinjiang. Kendaraan rakitan akan diperiksa menyeluruh sebelum dikirim ke distributor dan pelanggan.
Wilayah Xinjiang di barat laut Tiongkok telah menjadi sarang pelanggaran hak asasi manusia dalam beberapa waktu terakhir.
Pada bulan Desember 2023, Volkswagen membersihkan tuduhan kerja paksa di pabriknya di Xinjiang dan mengeluarkan pernyataan bahwa perusahaan tersebut bermaksud untuk terus beroperasi di wilayah tersebut.
Menurut Volkswagen, pihaknya sedang berdiskusi dengan SAIC mengenai arah masa depan bisnisnya di Xinjiang dan secara aktif menyelidiki berbagai skenario.
Produsen mobil Jerman tersebut telah menanggapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dengan serius, dan menekankan bahwa mereka mungkin akan memutuskan hubungan dengan pemasok jika ditemukan pelanggaran serius.
Hal ini menunjukkan bahwa Volkswagen peduli terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional serta mengupayakan integritas dan kepatuhan dalam rantai pasokan mereka.