Pati, 10 Juni 2024 – Pati tiba-tiba menjadi daerah yang ramai dibicarakan belakangan ini, menyusul meninggalnya seorang pengelola rental mobil asal Jakarta. Hingga akhirnya banyak netizen yang enggan membicarakan kawasan Pati karena dikenal sebagai kawasan rawan.
Polisi telah menetapkan tiga tersangka kematian seorang pengelola rental mobil dan tiga rekannya di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Provinsi Pati, Jawa Tengah. Polisi juga masih melakukan penyelidikan yang mungkin akan memunculkan tersangka baru dalam kasus tersebut.
Diketahui, keempat korban, termasuk BH yang tewas dalam penyerangan mafia, merupakan bos pemilik mobil rental asal Jakarta. Bersama ketiga temannya SH, AS dan KB yang ingin mencari mobil Daihatsu Sigra di Pati, Jawa Tengah.
Namun saat itu, warga setempat menyebut nasib malang BH dan rekannya adalah pencuri. Hingga akhirnya terjadi penyerangan massa terhadap warga, hingga BH tewas, dan pengeroyokan tersebut viral di media sosial.
Pihak leasing dan rental mobil takut dengan Pati
Pata ramai diperbincangkan di jaringan X atau Twitter dalam beberapa hari terakhir. Netizen mulai menceritakan kisah mereka sendiri tentang Pata, yang menurut banyak orang adalah tempat pengumpulan mobil curian.
Pengalaman saya pertama kali sewa. Mobilnya dicuri. Saya ikuti ke Patija, saya dan tim datang ke tempat itu. Lalu… saya putuskan untuk melepaskannya.)))) Hidup dipertanyakan,” tulis @budiwee seperti dikutip sarkarinaukrirojgar.com Automotive, Senin 10 Juni 2024.
“Sama cerita sepupuku tahun lalu. Mobil dari Jakarta dibawa ‘Kompolotan’ ke Pati. Di sana mereka menemukannya dan mengunjunginya (ternyata kecamatan yang sama dengan kejadian kemarin). Berakhirlah sama. Kejujuran, lebih tepatnya…”, kata yang lain.
Kemudian akun @hamba_sahaaya yang memposting foto berisi cerita seseorang yang kehilangan mobilnya dan diketahui berada di Pati. Bahkan di sana Ketua RT memintanya pergi, agar nyawanya tetap aman.
Cek saja kelompok jual beli sepeda motor di daerah tersebut, sebagian besar sepeda motor tidak berdokumen, rusak, atau bertele-tele begitu sebutannya. Bahkan banyak yang menjual mobil dengan STNK, normal atau mesin rusak, lanjut cuitan tersebut.
Pada 9 Januari 2024, polisi menemukan komplotan penjual mobil tidak berdokumen yang tergabung dalam perkumpulan bernama “Pasukan Lengek” di Provinsi Pati, Jawa Tengah.
Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Semarang mengatakan, mobil palsu yang diperjualbelikan merupakan akibat dari pelanggaran kepercayaan. Selain lima tersangka yang ditangkap, polisi juga menyita puluhan mobil berbagai merek yang diperoleh melalui tindak pidana.
Dia menjelaskan, modus yang dilakukan pelaku adalah dengan membeli mobil amanah yang pembiayaannya belum dilunasi seluruhnya. Mobil-mobil tersebut, lanjutnya, kemudian dijual kembali dengan harga di bawah pasar tanpa dokumentasi lengkap.
Pelaku membeli mobil di Jawa Barat, Jawa Timur, Banten kemudian diambil di Pati, ujarnya dikutip Antara.
Komunitas Pasukan Lengek sendiri beranggotakan sekitar 30 orang. Aksi kriminal yang dilakukan komplotan ini sejak tahun 2017. Menyebalkan, pengendara sepeda motor terus memblokir ambulans di media sosial, pengendara motor Yamaha NMAX berulang kali memblokir ambulans, tindakannya meresahkan dan membuat emosi. sarkarinaukrirojgar.com.co.id 3 September 2024