slot jepang
0 0
Read Time:57 Second

sarkarinaukrirojgar.com, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelidiki dampak pencemaran logam seng terhadap biota laut seperti kepiting dan bandeng di perairan Teluk Jakarta. Kajian tersebut dilakukan mengingat kawasan Teluk Jakarta memiliki beban pencemaran kimia, biologi, dan radiologi yang tinggi baik di darat maupun di laut akibat aktivitas manusia.

 

“Wilayah inilah yang menjadi tempat mengalirnya berbagai senyawa pencemar dari 13 sungai ke Jakarta,” kata Ikhsan Budi Wahyono, Peneliti Pusat Penelitian Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN, di Jakarta, Sabtu (27/04/2024).

 

Ikhsan menjelaskan, tingginya konsentrasi logam seng ini sebagian besar disebabkan oleh proses antropogenik, yakni aktivitas penduduk yang membuang sampah ke sungai dan air laut. Hal ini dapat menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat.

 

Kajian Ikhsan tahun 2019 menemukan logam seng di Teluk Jakarta berkisar antara 0 hingga 0,280 miligram per liter. Uji pasca reklamasi mencatat kontaminasi logam seng sebesar 0,003 hingga 0,097 miligram per liter.

Data menunjukkan konsentrasi bijih seng di Teluk Jakarta meningkat. Akumulasi logam berat pada beberapa biota perairan dapat digunakan sebagai biomonitor dan bioindikator tingkat pencemaran lingkungan perairan.

 

Rajungan dan bandeng dapat dijadikan indikator alami karena mampu mengakumulasi logam seng,” kata Ikhsan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %