0
0
sarkarinaukrirojgar.com, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan teknologi reaktor nuklir kecil atau reaktor modular kecil yang lebih praktis dan dapat dibangun secara merata di berbagai wilayah di Indonesia.
Reaktor mini ini berukuran lebih kecil dari 300 megawatt dan bersifat modular sehingga dapat diproduksi lebih cepat dan fleksibel dalam pemasangannya, kata Rohadi Awaludin, Direktur Organisasi Riset Energi Nuklir BRIN.
“Karena Indonesia negara kepulauan, kita bisa memasang reaktor modular kecil dan pembangkit listrik besar di beberapa tempat,” ujarnya di Jakarta, Kamis (3 Maret 2024).
Menurut Rohadi, BRIN memainkan dua peran dalam pengembangan teknologi nuklir. Pertama, BRIN mendukung dan mendorong pembangkit listrik tenaga nuklir atau reaktor komersial yang akan dibangun oleh dunia usaha atau badan.
“Kalau yang non-profit, BRIN bisa sendiri tentunya dengan mitra. Di sini kita kumpulkan yang bersifat komersial dan non-profit. Kita juga dorong perguruan tinggi seperti ITB lebih efisien di bidang nuklir, kita dukung dalam pelatihan personel , “katanya.
Menurut Rohadi, bertambahnya jumlah mitra di dalam dan luar negeri dapat memperkuat penelitian dan pengembangan teknologi energi nuklir di Indonesia. BRIN membuka peluang ini untuk memulai program terkait reaktor nuklir.
Topan Setiadipura, Kepala Pusat Penelitian Teknologi Reaktor Nuklir BRIN, menambahkan BRIN sedang mencoba mengembangkan reaktor berpendingin gas suhu tinggi (HTGR) modul kecil.
HTGR merupakan salah satu jenis reaktor generasi keempat yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan reaktor generasi ketiga.
Selain dianggap lebih aman, reaktor jenis ini juga menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan dalam industri, misalnya untuk menghasilkan gas hidrogen.
“Saat diskusi, kami sepakat untuk segera menguji reaktor air ringan. Namun kami tetap akan menguji HTGR pada tahap selanjutnya,” kata Topan.
Saat ini tenaga nuklir menjadi prioritas energi baru terbarukan di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan tujuan nol emisi pada tahun 2060, dan tenaga nuklir adalah salah satu sumber energi utama.
