sarkarinaukrirojgar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 Februari 2024 meresmikan pabrik amonium nitrat milik PT Dahana dan PT Papok Kaltim di Buntang, Kalimantan Timur. CEO Dehna Weldon Weatherman menjelaskan, amonium merupakan bahan baku penting yang dibutuhkan dalam produksi bahan peledak, khususnya di bidang pertambangan.
Wildan mengatakan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/3/2024) bahwa “Bahan peledak Dhanna menggunakan bahan baku amonium nitrat, seperti yang digunakan pada cartridge emulsion dan bahan peledak emulsi. penyataan. Pernyataan di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Jasa bahan peledak dan peledakan Dahana digunakan sehari-hari oleh berbagai industri di Indonesia mulai dari sektor pertambangan umum, antara lain logam, mineral, dan batu bara, kata Weldon. sektor ekstraktif seperti industri semen dan pertambangan andesit; Proyek konstruksi seperti bendungan, terowongan, sistem irigasi, pembongkaran bangunan tua, pendalaman pelabuhan. Juga sektor migas untuk operasi seismik dan operasi militer. Weldon mengatakan kehadiran pabrik amonium nitrat yang berkapasitas produksi 75.000 ton per tahun ini telah menciptakan angin segar bagi industri bahan peledak dan bahan peledak di Tanah Air.
“Saat ini untuk memenuhi kebutuhan amonium nitrat, Indonesia masih mengandalkan pasokan impor,” kata Wildan.
Kebutuhan amonium nitrat dalam negeri sebanyak 580.000 ton per tahun, kata Wildan. Sedangkan pengisiannya 79 persen berasal dari produsen lokal dan 21 persen impor.
Wildan mengatakan, pabrik tersebut merupakan pabrik amonium nitrat pertama yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan pelat merah untuk mendukung kemandirian energi dan industri, khususnya bahan peledak TKDN tinggi serta mengurangi ketergantungan impor. Wildan berharap amonium nitrat dapat meningkatkan keunggulan kompetitif Dahana di pasar yang semakin kompetitif.
“Terbatasnya pasokan dalam negeri dan tingginya permintaan pasar terhadap amonium nitrat menjadikan pabrik amonium nitrat ini penting bagi pertumbuhan bisnis Dehana,” kata Wildan.