slot jepang
0 0
Read Time:5 Minute, 8 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan anak usahanya melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 11,1% year-on-year (YoY) menjadi Rp 26,9 triliun pada semester pertama tahun 2024.

BCA juga memproyeksikan pertumbuhan total kredit sebesar 15,5% YoY menjadi Rp 850 triliun pada Juni 2024. Pertumbuhan kredit secara keseluruhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.

Pertumbuhan ini didukung oleh perluasan pembiayaan yang berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kredit dunia usaha mencatat pertumbuhan solid di segmen korporasi dan UKM.  Segmen Kredit Konsumer juga mengalami pertumbuhan melalui penyelenggaraan Expoversary BCA 2024. 

“Program yang berlangsung sekitar dua bulan ini mampu menghimpun total Rp 50 triliun pengajuan KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah dan otoritas serta kepercayaan nasabah melihat BCA pada semester pertama tahun 2024,” kata Jahja dalam siaran persnya, Rabu (24/07/2024).

Perbaikan kualitas kredit BCA akan diiringi dengan pertumbuhan kredit yang solid. Rasio pinjaman terhadap risiko (LAR) tercatat sebesar 6,4% pada paruh pertama tahun 2024, turun dibandingkan tahun lalu sebesar 9%. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 2,2%. Rasio NPL dan cadangan LAR masing-masing sebesar 190,2% dan 71,2% berada pada level memadai. 

Dari sisi dana, total dana pihak ketiga (DPK) BCA meningkat 5% year-on-year menjadi Rp 1,125 triliun. Dana Giro dan Tabungan (CASA) menyumbang lebih dari 82% total DPK, meningkat 5,8% menjadi Rp 915 triliun. 

“Pertumbuhan CASA yang solid ini sejalan dengan frekuensi transaksi BCA secara keseluruhan yang tumbuh 21% year-on-year hingga mencapai 17 miliar pada semester pertama tahun 2024, atau tumbuh 4x lipat dalam 5 tahun terakhir. Lebih tepatnya di saluran digital, frekuensi layanan mobile banking dan transaksi internet banking mencapai 14,8 miliar, meningkat 24% dibandingkan tahun lalu,” pungkas Tjahja.

Hingga penutupan perdagangan Rabu 24 Juli 2024, saham BBCA melemah 0,98% ke Rp 10.075 per saham. Harga saham BBCA turun 50 poin menjadi Rp 10.125 per saham. Harga saham BBCA berada pada level tertinggi Rp 10.175 dan terendah Rp 10.075. Frekuensi perdagangan keseluruhan sebanyak 8.012 kali dengan volume perdagangan 275.779 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 279 miliar.

 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja mengangkat saham BBCA pada akhir Mei 2024.

Mengutip informasi tertulis di Bursa Efek Indonesia (EIB), Minggu (09/06/2024), Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja membeli 221.100 saham BBCA dengan harga Rp 9.000 per saham. Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham bbCA per 30 Mei 2024 adalah Rp 1,98 miliar.

“Maksud transaksi investasi tersebut adalah untuk berstatus kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan BCA Ramon Yonarto dalam keterbukaan informasi BEI pada 31 Mei 2024.

Usai transaksi pembelian, Jahja memegang 33.850.785 saham BBCA dari sebelumnya 33.629.685 saham BBCA.

Hingga penutupan perdagangan Jumat 7 Juni 2024, harga saham BBCA ambles 1,58% ke Rp 9.325 per saham. Harga saham BBCA naik 25 poin ke Rp 9.500 per saham. Harga saham bbCA berada pada level tertinggi Rp 9.500 dan terendah Rp 9.325 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 14.885 kali dengan volume perdagangan 518.953 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 486,7 miliar.

 

 

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan laba bersih 11,7% year-on-year (YoY) sebesar Rp 12,9 triliun pada kuartal I 2024. Pertumbuhan BCA didukung oleh perluasan penyaluran pembiayaan, kualitas kredit yang terus membaik, serta peningkatan volume transaksi dan pembiayaan.

Penyaluran pinjaman juga meningkat 17,1% y-o-y menjadi Rp 835,7 triliun pada Maret 2024. Kredit korporasi meningkat sebesar 22,1% y-o-y menjadi total IDR 389,2 triliun pada Maret 2024, sedangkan kredit perdagangan meningkat sebesar 9,3% menjadi Yoll.5 triliun IDR. 

Kinerja kredit UKM melanjutkan tren peningkatannya di atas rata-rata industri, sejalan dengan kinerja tahun sebelumnya. Per Maret 2024, kredit BCA kepada UKM meningkat 13,5% year-on-year menjadi Rp 110,4 triliun. 

Kredit konsumsi tumbuh 14,9% year-on-year menjadi Rp 201,6 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang tumbuh 11,0% YoY menjadi Rp 121,7 triliun, KKB sebesar 22,2% YoY menjadi Rp 59,8 triliun, serta kenaikan kredit konsumer lainnya sebesar 22,6% YoY. Untuk Rp 17. ,1 triliun.

 

Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya optimistis dengan konsumsi masyarakat, khususnya pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, sehingga berdampak positif terhadap penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024.

“Sejalan dengan prospek perekonomian nasional yang positif, kami optimis dapat melanjutkan peningkatan kinerja hingga akhir tahun ini,” kata Jahja dalam keterangan resmi, Senin (22/04/2024). 

Pertumbuhan kredit Bank BCA juga disertai dengan perbaikan kualitas kredit, sejalan dengan pengembalian portofolio kredit yang direstrukturisasi secara bertahap ke pembayaran normal. Rasio pinjaman terhadap risiko (LAR) mencapai 6,6% pada kuartal pertama tahun 2024, turun dari 9,8% pada tahun lalu. 

Tingkat kredit bermasalah (NPL) tetap sebesar 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR tetap solid, masing-masing sebesar 220,3% dan 71,9%. Dana yang Dikelola

Dari sisi pembiayaan, total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,9% year-on-year menjadi Rp 1,121 triliun pada Maret 2024. Dana Lancar dan Tabungan (CASA) meningkat sekitar 7,3% menjadi Rp 904,5 triliun. 

Pertumbuhan CASA yang solid sejalan dengan volume transaksi BCA secara keseluruhan yang tumbuh 20,8% YoY menjadi 8,3 miliar pada Q1 2024. Khusus di saluran digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking BCA tumbuh 23,5% year-on-year menjadi 7,2 miliar. 

BCA terus berinvestasi untuk memperkuat ekosistem perbankan hybrid dan memberikan layanan berkualitas kepada beragam nasabah.

Secara keseluruhan, BCA mampu mempertahankan profitabilitas yang stabil. Pendapatan bunga bersih (NII) BCA mencapai Rp 19,8 triliun pada kuartal I 2024, naik 7,1% year-on-year. 

Kemudian, pendapatan non-bunga tumbuh 6,8% YY menjadi Rp6,4 triliun. Secara keseluruhan, pendapatan operasional mencapai Rp 26,2 triliun pada kuartal I-2024, atau meningkat 7% year-on-year. 

Rasio biaya/pendapatan mencapai 32,4%. Selain itu, seiring dengan perbaikan kualitas aset, biaya pasokan BCA mengalami penurunan sebesar 29,8% dibandingkan tahun lalu sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan laba BCA.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %