JAKARTA – Otoritas Ibu Kota Indonesia (OIKN) menggelar pertemuan strategis dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membahas percepatan pengembangan IKN. Rencana ke depan, Otoritas IKN diharapkan dapat menyampaikan usulan kepada Bappenas mengenai kriteria penyiapan proyek strategis yang akan dilaksanakan dengan sistem pinjaman (utang) Blue Book.
Kolaborasi strategis antara Otoritas IKN dan ADB merupakan langkah nyata dalam membangun IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang modern, inklusif, dan ramah lingkungan. Semoga sinergi ini dapat menjadi model pembangunan yang menginspirasi kota-kota lain di masa depan.
“Kami menyambut baik dukungan ADB yang telah berkontribusi besar dalam mendukung pesatnya pembangunan nusantara,” kata Ketua OIKN Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Selasa (26/11/2024).
Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga membahas kemungkinan dukungan tambahan, termasuk pembiayaan pembangunan infrastruktur yang terjangkau dan inklusif, pembangunan kawasan perkotaan yang selaras dengan alam, dan pertumbuhan ekonomi inklusif untuk semua kelompok.
Kolaborasi yang terjalin antara Otoritas IKN dan AfDB berpusat pada tiga pilar utama. Pilar pertama adalah merencanakan dan merancang IKN menjadi kota hutan cerdas dan lestari yang diimpikan pemerintah Indonesia.
Pilar kedua mencakup upaya untuk membatasi dampak negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan ekstensif. Pilar ketiga adalah penggalangan dana untuk memastikan pengembangan IKN dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Sejak penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Mei 2023 yang membuka jalan bagi pertumbuhan dan perkembangan nusantara menjadi kota hutan netral karbon, ADB telah memberikan bantuan setara dengan 5 juta dolar atau Rp75 miliar. Bentuk bantuan teknis dan tenaga ahli.
Dukungan ini menunjukkan komitmen ADB dalam membantu pemerintah Indonesia dalam pembangunan IKN yang inklusif dan berkelanjutan.