JAKARTA – Meningkatnya perkembangan teknologi digital melahirkan era kecerdasan buatan (AI) yang tidak bisa dihindari. Teknologi AI terbukti mampu meningkatkan produktivitas, mempermudah pekerjaan manusia di banyak bidang kehidupan, lebih cepat dan efisien.
Dampak AI, menurut Prof Dr Marsudi Wahyu Kusworo, selaku Ketua Dewan Direksi Indocomtech, memperkirakan sebanyak 30 juta pekerjaan akan digantikan oleh mesin pada tahun 2030, namun di sisi lain, 60 juta pekerjaan baru akan digantikan oleh mesin pada tahun 2030. akan datang. muncul
Bagaimana Indonesia mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas untuk mengisi peluang 60 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030 menjadi tajuk utama pada pembukaan Indocomtech 2024 di ICE BSD, Rabu pagi (30/10/2024). Pameran yang berlangsung selama 5 hari pada tanggal 30 Oktober – 3 November 2024 ini menghadirkan 174 booth dari 121 perusahaan teknologi dalam dan luar negeri yang mencakup kategori Gadget dan aksesoris, Consumer Electronics, Gaming Gear, Business Solutions, Smart Home Appliances, Lifestyle, Teknologi Mobilitas, Perangkat Lunak, dan layanan solusi TI.
Profesi di bidang Teknologi Informasi (IT) atau Teknologi Informasi pertama di Indonesia ini berharap, pameran teknologi informasi terbesar dan terlama di Indonesia, Indocomtech, dapat terus menjadi pemicu dan penjelajah bagi perkembangan ilmu pengetahuan tersebut mampu menggugah jiwa wirausaha generasi muda. Menurutnya, bisnis merupakan fungsi yang tidak bisa digantikan oleh mesin dan AI.
“Bisnis pada dasarnya membutuhkan kreativitas yang tinggi dan tidak akan mudah tergantikan oleh robot pintar. “Bahkan dengan kreasi ini memberikan lebih banyak ruang bagi generasi muda yang memiliki banyak keterampilan, keterampilan komunikasi dan sosial untuk meningkatkan penggunaan teknologi AI secara bijak demi kehidupan yang baik,” kata Marsudi Wahyu Kisworo.
Teknologi AI, lanjutnya, harus dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah yang nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga ekonomi digital Indonesia dapat terus berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya pengembangan ekosistem ekonomi digital, salah satunya melalui penerapan Indocomtech yang saat ini memasuki usia ke-30.
“Indocomtech merupakan kerangka kolaborasi lintas sektor untuk memastikan adopsi AI secara bertanggung jawab untuk menciptakan ekosistem AI yang berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, pada Indocomtech 2024, Yayasan Apkomindo Indonesia (YAI) dan PT Satu Datang Event (SATUE EVENT) sebagai penyelenggara menghadirkan konsep solusi baru yang memperkuat ekosistem ekonomi digital dengan menghadirkan dua level yaitu panggung Technoforia untuk B2C (Bisnis). ) sektor. kepada Pelanggan), dan Hai AI! level untuk segmen B2B (Business to Business).
“Program sektor B2B bertajuk Indonesia Technology Change (ITT) dimaksudkan untuk membangkitkan semangat perubahan teknologi di Indonesia di era AI. Indocomtech menjadi wahana bagi seluruh pemangku kepentingan di ekosistem teknologi-perangkat untuk bertemu, sehingga membuka peluang potensi. peluang bisnis,” kata CEO Satue Event, Bambang Setiawan.
Segmen B2B ini akan menampilkan serangkaian tayangan teks Hi AI! Rangkaian, lokakarya, dan peluncuran produk yang memfasilitasi lintas sektor dari peserta pameran B2C hingga pembeli B2B.