JAKARTA – Meyakinkan anak untuk makan bukanlah hal yang mudah. Orang tua perlu bersabar dan cerdas dalam memilih menu makanan yang ingin disantap anak, agar kebutuhan gizinya dapat terpenuhi.
Namun banyak anak yang justru menolak makan dan hanya ingin minum susu seharian. Apakah ini sudah diperbaiki? Yuk, scroll untuk menemukan jawabannya.
Spesialis kesehatan anak, Dr. Radian Amandito, Sp. A. menjelaskan, pada umumnya anak tidak bisa hanya mengonsumsi susu saja, karena anak tetap membutuhkan zat gizi yang berbeda-beda.
“Karena kembali harus komposisinya, yaitu protein 10-15 persen, lemak 40 persen, lalu sisanya karbohidrat,” kata dr Radian dalam temu media dalam rangka Hari Gizi Nasional dan Greenfields, di Jakarta Selatan. daerah, baru-baru ini Ini.
“Kalau kita hanya menyajikan susu yang paling banyak mengandung protein, maka kalorinya tidak akan tercapai,” lanjutnya.
Lebih lanjut dr Radian mengatakan, berbeda jika bayi Anda sakit dan tidak nafsu makan, maka hanya konsumsi susu saja yang diperbolehkan.
“Kalau anak batuk pilek dan tidak nafsu makan, tidak apa-apa. Karena pada akhirnya kita tetap memberikan nutrisi. Susu juga ada laktosa, itu juga sumbernya jadi tidak hipoglikemik jadi tidak. Terlalu lemah, tapi ada juga yang banyak sumber makro dan mikro lainnya,” ujarnya.
“Jadi kalau anak tidak mau makan, misalnya air putih sumber kalorinya kecil, tetap lebih baik susu. Biasanya kalau masuk angin, batuk, tidak mau mengunyah, susah menelan. Sakit tenggorokan, susunya enak,” imbuhnya.
Menurut Radian, jika sehari orang tidak minum, bisa dehidrasi. Namun berbeda dengan konsumsi makanan.
“Tapi kalau makannya boleh, ditambah kita bantu susunya, tidak apa-apa,” katanya.
Namun, kata Radian, jika anak hanya mengonsumsi susu tanpa makanan tambahan tentu tidak diperbolehkan.
“Tapi yang pasti kalau tidak minum susu saja berarti ada kelainan. Kalau mau makan lebih banyak, susu bisa membantu,” kata dr. Radian. Istilah Pendidikan yang Perlu Diketahui Orang Tua di Indonesia 1. Kurikulum, 2. Kompetensi Dasar, 3. Kompetensi Dasar, 4. E-Learning, 5. Kognitif, 6. Afektif, 7. Psikomotor, 8. Remedial, 9. Evaluatif Formatif, 10 . Evaluasi.. sarkarinaukrirojgar.com.co.id 4 November 2024