slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) DKI Jakarta Arifin Tasrif membahas rencana strategis kelanjutan pengoperasian kilang dengan membuka sumber gas baru dari ENI Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bernama Subholding Hulu Pertamina, Badak LNG, Selasa (13/08/2024).

Badak LNG memiliki 8 kilang atau rantai, namun saat ini hanya dua atau tiga kilang yang beroperasi karena berkurangnya pasokan gas.

Namun seiring berjalannya waktu, perusahaan Italia ENI Indonesia berhasil menemukan cadangan gas baru di wilayah kerja Ganal Utara, Kalimantan Timur, sehingga diperkirakan jumlah kilang yang beroperasi akan bertambah menjadi empat dalam beberapa tahun ke depan.

Maka untuk mengantisipasi pasokan gas baru, Badak LNG berupaya membuka kembali satu atau dua kilang LNG lagi, salah satunya Line F yang saat ini berstatus Extended Short Term Idle (ESTI).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan persiapan matang harus dilakukan sebelum kereta F kembali beroperasi. Ditegaskannya, penggunaan kapasitas yang ada seperti kereta F merupakan langkah strategis yang lebih hemat biaya dibandingkan membangun kapasitas baru dari awal.

“Badak LNG sudah memiliki train F yang relatif baru dan bisa diaktifkan kembali, sehingga kami meminta mereka untuk mengatur program dan anggarannya. “Jadi dengan fasilitas ini kita tidak harus merekonstruksi fasilitas LNG, tapi memanfaatkan fasilitas yang sudah ada,” kata Arifin.

Menteri ESDM beserta rombongan didampingi Presiden SKK Migas Dwi Soetjipto, Kepala Departemen Eksplorasi dan Produksi PHE Awang Lazuardi, Direktur Utama dan CEO Badak LNG Ahmad Khairuddin serta manajemen Badak LNG menggelar acara pertemuan strategis. diskusi untuk menentukan arah dan menunjukkan tingkat kesiapan Badak LNG dalam melaksanakan restart kilang.

 

 

Arifin juga menyoroti potensi Badak LNG dalam menjalankan proyek reaktivasi ini. “Badak LNG memiliki 8 train. Oleh karena itu, harus ditingkatkan semaksimal mungkin. Selain itu, potensi gas di wilayah Kaltim masih bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Menteri ESDM juga cukup percaya diri dengan proyek reaktivasi Badak LNG. Dengan sejarah panjang dan pengalaman bekerja sama dengan produsen asing, Badak LNG telah membuktikan kemampuannya dalam mengelola dan melayani kilang minyak.

“Berdasarkan pengalaman, kami sangat yakin dengan kapasitas Badak LNG. Terutama saat mengolah gas menjadi LNG. Belum lagi capaian kerja sama dengan produsen luar negeri, jelasnya.

Memantau perkembangan proyek reaktivasi kilang LNG Badak, Kementerian ESDM, SKK Migas, dan Badak LNG akan terus berkoordinasi untuk memastikan seluruh persiapan reaktivasi Jalur F dapat berjalan sesuai rencana. Tujuannya adalah pengelolaan cadangan gas baru yang efisien dan berkelanjutan serta mendukung ketahanan energi nasional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %