JAKARTA – Seorang remaja dengan MW awal (17) terbunuh oleh Lightning saat bermain sepak bola di lapangan bulu tangkis di hujan di Cakung, Jakarta Timur. (Jakarta Timur)
Kepala komandan polisi Cakung Panji Ali Candra mengatakan bahwa penyebab kematian ABG dan julukan MW (17) terbunuh sebagai akibat dari listrik.
Kasus remaja terjadi dari petir.
“Para korban bermain sepak bola di pengadilan bulutangkis dengan saksi, kemudian tangan korban memegang tiang lampu bulu tangkis. Tetapi korban berteriak minta tolong, “kata Panji dalam pernyataannya, Jumat, 5 Juli 2024.
MW akan diselamatkan oleh rekan -rekannya, mengeluarkan tangan korban dari tiang listrik menggunakan bambu.
Pada akhirnya, tangan korban dilepaskan dari tiang yang menguras listrik karena serangan petir.
“Selain itu, saksi 1 mencari bambu dengan 2 saksi dan 3 saksi setelah menerima bantuan dari saksi dengan bambu. Korban dapat dipisahkan dari tiang lentera dan para korban jatuh,” katanya.
Oleh karena itu, kolega korban memanggil orang tua korban dan MW dibawa ke rumahnya.
Dalam hal ini, polisi tidak menemukan tanda -tanda kekerasan di tubuh korban. Korban MW dituduh terbunuh sebagai akibat dari listrik.
“Menurut hasil inspeksi oleh polisi dari tubuh korban, tidak ada cedera akibat kekerasan, baik senjata tajam maupun tumpul, korban meninggal karena tembakan listrik,” katanya.
Pada saat yang sama, keluarga menyatakan bahwa mereka menolak otopsi dan menilai bahwa korban MW meninggal karena bencana.
“Orang tua korban mengeluarkan pernyataan bahwa orang tua korban menerima insiden itu karena bencana dan keluarga korban menyangkal mayat korban bahwa ia akan melakukan otopsi.
AFF telah merilis nama baru pertandingan sepak bola wanita ASEAN MSIG Serenity Cup 2025, konfederasi sepak bola Asia Tenggara resmi dari Kejuaraan Wanita ASEAN MSIG Serenity Cup sarkarinaukrirojgar.com.co.1, 11 Maret 2025.