sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia TBK terus menciptakan kolaborasi strategis dengan Kementerian Agama (Kemenag).
Kolaborasi ini ditandai dengan menandatangani nota kesepahaman yang dioperasikan oleh Sekretaris Jenderal untuk Departemen Agama.
Direktur Muamalat Karno Bank mengatakan bahwa ada ruang lingkup kolaborasi besar yang disepakati kedua belah pihak. Distribusi anggaran negara pertama (APBN) dan pengadaan sistem pembayaran untuk mendukung pengeluaran negara.
Kedua, penyimpanan dan tata kelola dana keagamaan dari Kementerian Departemen Agama Indonesia melalui produk setoran akuntansi saat ini, akun virtual dan sistem manajemen kas yang dimiliki oleh Muamalat Bank.
“Kami berharap dapat memberikan kenyamanan bank Islam dari Kementerian Layanan Keagamaan Indonesia. Langkah ini adalah bagian dari strategi kami untuk menerima pelanggan, terutama peralatan sipil ASN (ASN), yang dianggap bahwa Bank Muamalat ditunjuk sebagai bank yang membayar gaji (BPG) untuk ASN oleh Kementerian Keuangan.
Dengan kolaborasi ini, perintis di Bank Islam di negara ini menyediakan layanan pembayaran untuk pembayaran upah Indonesia. Kemudian, Departemen Agama Departemen Agama Indonesia Departemen Agama, yang memiliki rekening upah di Bank Muamalat, telah menerima banyak pemilik rumah (KPR) dan fasilitas lain dari Muamalat Bank.
Menurut informasi Karno, kerja sama lain, termasuk layanan untuk pajak negara non -pemerintah -grratis, Bank Muamalat akan membuat uang kertas untuk mendukung pekerjaan Kementerian Pekerjaan Agama. Kedua belah pihak sepakat tentang penggunaan lembaga layanan publik dari Kementerian Agama (BLU).
Sebelumnya, PT Bank Muamalat Indonesia TBK menyatakan bahwa sistem manajemen kas (CMS) yang disebut Muamalat Digital Integrated Access (Madina) memiliki dua pengalaman dalam hal jumlah pengguna dan jumlah transaksi. Menyatakan bahwa volume transaksi Madina transparan dengan 55 triliun rupee pada akhir 2024 meningkat sebesar 13% dibandingkan dengan akhir tahun 2023.
Direktur Muamalat Karno Bank mengatakan peningkatan ini telah didorong oleh jumlah pengguna Madina yang meningkat lebih dari 12.200 orang pada akhir tahun 2024 atau peningkatan 24% per tahun (YOY).
“Alhamdulillah Pertumbuhan rata -rata kinerja Madina tahun lalu mampu mencapai dua digit. Hasil positif ini adalah bukti keberhasilan strategi yang kami gunakan, termasuk pembentukan lebih dari 2.200 perjanjian dengan berbagai lembaga dan berbagai hadiah, dan program pembukaan lainnya,” kata Karno dalam pernyataan tertulis Jumat (1/24/25).
Terima kasih atas perjanjian baru.
Kinerja positif juga dapat dilihat di Virtual Accounts (VA) yang termasuk dalam Madina. Dengan meningkatnya frekuensi transaksi transaksi VA dalam perintis di Bank Islam di negara ini, ia meningkat 21% yoy menjadi Rp6,8 triliun.
“Menjadi mitra yang baik dengan institusi lain adalah kunci kinerja Madina. Oleh karena itu, kami akan terus mengeksplorasi invasi semester pemerintah, rumah sakit sosial dan ekosistem Mu Slim, termasuk lembaga keuangan Islam seperti Bank Islam,” tambah Karno.